Semua kandungan di dalam blog ini adalah dari tulisan Ustaz Adi Yanto Meridukansurga di laman Facebooknya. Saya sekadar mencuba menghimpunkannya untuk manfaat semua umat. Terima kasih kepada Ustaz Adi yang memberikan keizinannya - Tulus dari Cipher.

18 Feb 2014

HIDUP INI TAK SELALU SEMANIS MADU


 

 
 
 Dalam kehidupan ini kadang kita tidak bisa memilih kehidupan yang selalu manis. Suatu ketika kita akan nikmati juga kehidupan yang masam, bahkan yang pahit. Itulah hidup. Manis dan pahit selalu datang silih berganti, bahkan manis semanis madu, pahit sepahit empedu. Silih berganti. Dan itu tidak bisa kita tolak.

Sepertinya enak banget ya, kalau hidup ini selalu untung, selalu senang, selalu haapy, selalu enjoy, selalu bahagia, selalu manis.

Sepertinya enggak bakal ada kesedihan, enggak bakal ada kesusahan, nggak bakal ada pahitnya hidup ini.
Yah, namun apa daya, apa boleh buat, kita masih manusia. Bukan kita yang mengatur kehidupan kita, Yang mengatur Dia, yang Maha Kuasa. Allah sang Pengatur Tunggal alam semesta ini beserta segala isinya

Allah Sang Sutradara maha hebat atas alam semesta ini, dan atas apa yang terjadi pada semua hambaNya.
Kita ciptaan-Nya, dan Dia Pencipta kita.
Kalau saja kita diberi hak penuh mengatur, tentu kita sudah stel aturan agar hidup kita manis terus. Bahkan manisnya semanis madu.

Saudara saudaraku, salah satu sifat manusia adalah lupa diri.
Hidup selalu enak akan membuat orang mudah lupa diri.
Hidup selalu berhasil akan membuat orang mudah sombong.

Kenyataan inilah yang kadang membuat kesusahan, kesedihan, pahitnya hidup ternyata memang diperlukan.
Sedih, susah, pahit itu diperlukan untuk mengajarkan bahwa kita masih manusia, bukan Tuhan.
Sehingga kita tidaklah pantas untuk lupa diri, tidaklah pantas untuk menyombongkan diri.

Walaupun demikian, kita ini masih diberi-Nya hak untuk mengajukan proposal kehidupan.
Apa yang kita inginkan dalam kehidupan ini, juga tergantung dengan diri kita sendiri.
Kita ingin senang, jalani kehidupan orang-orang yang diberi-Nya kesenangan.
Kita ingin bahagia, jalani kehidupan sebagaimana orang-orang yang bisa meraih kebahagiaan.
Kita ingin hidup enak, tiru, contoh, orang-orang yang karena perjuangannya hidupnya jadi enak.
Silahkan coba-coba mengedepankan hawa nafsu, silahkan tanam perasaan dengki, iri, hasad dan hasud,
silahkan kembangkan otak ngeres, pikiran kotor, kita toh sudah tahu apa akibatnya di kemudian hari.

Kata orang tua, Allah memang punya Hak Prerogatif untuk menentukan merah birunya kehidupan seseorang.
Tapi meski begitu, Dia tidak akan sewenang-wenang.
Si Fulan diberi hanya kesusahan, sedang si Fulan yang satunya diberi-Nya kesenangan.
Adalah tergantung orangnya dan tergantung keadaan lingkungan-Nya Allah akan memberi.

Jadi sebenarnya manis tidaknya kehidupan ini kita bisa memilih.
Terkait dengan kemuliaan dan kehinaan, maka kita beroleh jawaban sederhana,
kitalah yang memilih, mau hidup mulia atau hidup hina. Mau hidup manis atau mau hidup pahit
Dan, ketahuilah, Allah cuman tinggal meng”acc” saja.

Dan kaitannya dengan kehidupan yang tidak selalu manis, kita tahu, bahwa hidup kita ini ada yang mengatur.
dan kita juga tahu bahwa yang mengatur kehidupan kita adalah Allah.

“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari. Kemudian Dia berkuasa atas arsy. Tiada bagi kamu pelindung dan penolong selain dari Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? Dia mengatur urusan dari langit ke bumi…” (as Sajdah: 4-5)

Lantas, kalau kita sudah tahu bahwa yang mengatur adalah Allah,
kita juga harus tahu dan meyakini bahwa tidak ada aturan yang Allah atur,
tidak ada ketetapan yang Allah tetapkan, kecuali aturan dan ketetapan itu adalah kebaikan bagi kita.

Sehingga apapun jalan kehidupan yang kita jalani kita bisa menerimanya dengan ikhlas.
Sebab kita yakin, Dia tentu tidak akan pernah berkehendak untuk mencelakakan kita.
Semua yang akan terjadi kadang adalah permainan pikiran kita.
Kita sudah takut duluan akan hal yang belum terjadi, kita sering dibayang-bayangi perasaan jelek, pikiran jelek.

Akhirnya ketakutan itulah yang bakal terjadi dan juga kejelekan yang kita yakini.
Oleh karena itu, yang penting bagi siapa saja adalah meyakini apapun selalu dari sisi yang baik-baik saja, selalu positif, sehingga akan membuat hasilnya, membuat apapaun menjadi baik dan positif juga.

Semoga bermanfaat. Amin.

No comments:

Post a Comment