Semua kandungan di dalam blog ini adalah dari tulisan Ustaz Adi Yanto Meridukansurga di laman Facebooknya. Saya sekadar mencuba menghimpunkannya untuk manfaat semua umat. Terima kasih kepada Ustaz Adi yang memberikan keizinannya - Tulus dari Cipher.

11 Oct 2014

Baru Talak Satu Dan Dua, Jangan Segera Berpisah, Ia Masih Istrimu!!!




Baru Talak Satu Dan Dua, Jangan Segera Berpisah, Ia Masih Istrimu!!! 
Bismillaahirrahmaanirraahiim
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu

Sahabat fillah tercinta. Masih ada salah kaprah di masyarakat kita, yaitu ketika seorang suami menjatuhkan talak ra’jiy atau menceraikan istrinya. Maka statusnya langsung bukan suami istri. Maka baru saja talak terjadi dan belum habis masa iddah, semua sudah dipisahkan. Istri langsung pulang ke rumah orang tua, barang-barang punya istri langsung diangkat dan harta langsung dipisahkan.

Syaikh Muhammad bin Shalih AL-‘Utsaimin rahimahullah berkata,

“Manusia pada saat ini (beranggapan) status istri jika ditalak dengan talak raj’iy (masih talak satu dan dua), maka istri langsung segera pulang ke rumah keluarganya. Ini adalah kesalahan dan diharamkan.”

 

Talak satu dan dua masih bisa balik rujuk (talak raj’iy)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang baik atau menceraikan dengan baik” (Al-Baqarah: 229)

Dan selama itu suami berhak merujuk kembali walaupun tanpa persetujuan istri.

Allah Ta’ala berfirman,

“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’ (masa ‘iddah). Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu (masa ‘iddah), jika mereka (para suami) menghendaki ishlah” (Al Baqarah: 228).

 

Jangan segera berpisah

Suami istri bahkan diperintahkan tetap tinggal satu rumah. Demikianlah ajaran islam, karena dengan demikian suami diharapkan bisa menimbang kembali dengan melihat istrinya yang tetap di rumah dan mengurus rumahnya.

Demikian juga istri diharapkan mau ber-islah karena melihat suami tetap memberi nafkah dan tempat tinggal.

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Nafkah dan tempat tinggal adalah hak istri, jika suami memiliki hak rujuk kepadanya.”

Allah Ta’ala berfirman,

“Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang.” QS. Ath Thalaq: 1.

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan,

“Yaitu: dalam jangka waktu iddah, wanita mempunyai hak tinggal di rumah suaminya selama masih masa iddah dan tidak boleh bagi suaminya mengeluarkannya. Tidak bolehnya keluar dari rumah karena statusnya masih wanita yang ditalak dan masih ada hak suaminya juga (hak untuk merujuk).”  

 

Istri yang ditalak raj’iy berdosa jika keluar dari rumah suami

Al-Qurthubi rahimahullah menafsirkan,

“yaitu tidak boleh bagi suami mengeluarkan istrinya dari rumahnya selama masih masa iddah dan tidak boleh bagi wanita keluar juga karena (masih ada) hak suaminya kecuali pada keadaan darurat yang nyata. Jika sang istri keluar maka ia berdosa dan tidaklah terputus masa iddahnya.”

 

Dalam fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah dijelaskan,

“Mendapat dosa jika wanita yang ditalak raj’iy jika keluar dari rumah suaminya, asalkan tidak dikeluarkan (diusir). Kecuali jika ada keperluan darurat yang membolehkannya.”

 

Semoga bisa menimbang kembali

Mengenai ayat,

“Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru” (Ath- Thalaq: 1).

 

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan,

 “Istri yang dicerai tetap diperintahkan untuk tinggal di rumah suami selama masa ‘iddahnya. Karena bisa jadi suami itu menyesali talak pada istrinya. Lalu Allah membuat hatinya untuk kembali rujuk. Jadilah hal itu mudah”.

Sahabat fillah tercinta. Masih ada salah kaprah di masyarakat kita, yaitu ketika seorang suami menjatuhkan talak ra’jiy atau menceraikan istrinya. Maka statusnya langsung bukan suami istri. Maka baru saja talak terjadi dan belum habis masa iddah, semua sudah dipisahkan. Istri langsung pulang ke rumah orang tua, barang-barang punya istri langsung diangkat dan harta langsung dipisahkan.

Syaikh Muhammad bin Shalih AL-‘Utsaimin rahimahullah berkata,
“Manusia pada saat ini (beranggapan) status istri jika ditalak dengan talak raj’iy (masih talak satu dan dua), maka istri langsung segera pulang ke rumah keluarganya. Ini adalah kesalahan dan diharamkan.”

Talak satu dan dua masih bisa balik rujuk (talak raj’iy)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang baik atau menceraikan dengan baik” (Al-Baqarah: 229)

Dan selama itu suami berhak merujuk kembali walaupun tanpa persetujuan istri.

Allah Ta’ala berfirman,
“Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’ (masa ‘iddah). Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu (masa ‘iddah), jika mereka (para suami) menghendaki ishlah” (Al Baqarah: 228).


Jangan segera berpisah

Suami istri bahkan diperintahkan tetap tinggal satu rumah. Demikianlah ajaran islam, karena dengan demikian suami diharapkan bisa menimbang kembali dengan melihat istrinya yang tetap di rumah dan mengurus rumahnya.

Demikian juga istri diharapkan mau ber-islah karena melihat suami tetap memberi nafkah dan tempat tinggal.
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Nafkah dan tempat tinggal adalah hak istri, jika suami memiliki hak rujuk kepadanya.”

Allah Ta’ala berfirman,
“Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang.” QS. Ath Thalaq: 1.

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan,
“Yaitu: dalam jangka waktu iddah, wanita mempunyai hak tinggal di rumah suaminya selama masih masa iddah dan tidak boleh bagi suaminya mengeluarkannya. Tidak bolehnya keluar dari rumah karena statusnya masih wanita yang ditalak dan masih ada hak suaminya juga (hak untuk merujuk).”

Istri yang ditalak raj’iy berdosa jika keluar dari rumah suami

Al-Qurthubi rahimahullah menafsirkan,
“yaitu tidak boleh bagi suami mengeluarkan istrinya dari rumahnya selama masih masa iddah dan tidak boleh bagi wanita keluar juga karena (masih ada) hak suaminya kecuali pada keadaan darurat yang nyata. Jika sang istri keluar maka ia berdosa dan tidaklah terputus masa iddahnya.”


Dalam fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah dijelaskan,
“Mendapat dosa jika wanita yang ditalak raj’iy jika keluar dari rumah suaminya, asalkan tidak dikeluarkan (diusir). Kecuali jika ada keperluan darurat yang membolehkannya.”


Semoga bisa menimbang kembali

Mengenai ayat,
“Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru” (Ath- Thalaq: 1).

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan,
“Istri yang dicerai tetap diperintahkan untuk tinggal di rumah suami selama masa ‘iddahnya. Karena bisa jadi suami itu menyesali talak pada istrinya. Lalu Allah membuat hatinya untuk kembali rujuk. Jadilah hal itu mudah”.

10 Oct 2014

Jangan Lepas Jilbab!! Kenapa?




Saudaraku sesama muslim.

Saudaraku, dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW terdapat perintah yang menerangkan tentang pentingnya seorang wanita muslimah mengenakan jilbab agar terhindar dari segala macam bentuk fitnah.

Misalnya dalam surat Al Ahzab :
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min : hendaknya menutupi badan mereka dengan jilbabnya atas (seluruh tubuh) mereka. Demikian itu (supaya) lebih dekat (mudah) dikenal, (bahwa mereka adalah wanita-wanita yang baik pekertinya), lalu mereka tidak akan diganggu (oleh orang-orang munafik). Dan Allah senantiasa Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.” (QS. Al-Ahzab : 59)

Firman Allah SWT tersebut memerintahkan kepada Nabi SAW untuk mengajak istri-istri, anak-anak gadis dan wanita-wanita mukminin lainnya untuk memakai jilbab. Kalau kita renungkan arti dari ayat-ayat itu maka akan kita dapatkan bahwasanya perintah memakai jilbab tidak dibedakan antara keluarga Nabi SAW maupun keluarga orang-orang mukmin lainnya. Karena jilbab merupakan lambang kesucian diri seorang wanita.

· Potongan ayat : (yang artinya) “Demikian itu (supaya) lebih dekat (mudah) dikenal (bahwa mereka adalah wanita-wanita yang baik budi pekertinya) lalu mereka tidak akan diganggu (oleh orang-orang munafik)” adalah jelas menjelaskan kaepada kita bahwa para wanita yang memakai jilbab dapat terjaga kehormatan dirinya. Kemudian potongan ayat : (yang artinya) “Lalu mereka tidak akan diganggu.” Ayat ini menerangkan bahwasanya orang-orang munafik, fasik, dan orang-orang fajir tidak akan mampu untuk mengganggu (menyakiti) mereka lantaran jiwa dan hati (gadis yang menggunakan jilbab) telah terlindungi.

· Perhatikan surat An Nur, Allah SWT berfirman :
“Dan katakanlah kepada kaum mu’min wanita, agar mereka menahan pandangan mereka dan mengekang nafsu birahi mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan (memamerkan kecantikan) mereka, kecuali sebagian yang kelihatan. Dan hendaknya mereka memakai kerudung sampai menutupi dada mereka. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka (memamerkan kecantikan mereka) kecuali untuk suami mereka atau anak mereka sendiri atau anak-anak dari anak-anak saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita yang lain atau budak-budak yang dimiliki oleh mereka atau orang-orang yang menyertai mereka yang tidak mempunyai lagi hajat keperluan pada wanita lagi atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Janganlah mereka berjalan sambil menggoyangkan kakinya supaya dapat diketahui orang sebagian perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, agar kamu mendapat kebahagiaan.” (QS. An-Nur : 31)

Saudaraku, dengan memperhatikan surat An-Nur ayat 31 tersebut, dapatlah kita mengetahui bahwa perintah yang terkandung di dalamnya itu ditujukan kepada wanita-wanita mukminat dan itu menunjukkan bahwa menggunakan hijab (jilbab) merupakan tanda orang beriman. Lalu Allah SWT mengaitkan antara perintah tersebut dengan perintah untuk menahan pandangan dan memelihara kemaluan, disusul dengan perintah untuk memakai jilbab. Hal itu menunjukkan bahwa jilbab dapat membantu dan mengantarkan seseorang untuk sampai pada keutamaan-keutamaan ini :
· Seperti pada akhir ayat disebutkan (yang artinya) : “Agar kamu mendapat kebahagiaan.” Ungkapan ini menekankan bahwa kebiasaan memakai jilbab merupakan jalan menuju kesuksesan (kebahagiaan dan keberuntungan)

· Sementara dalam surat Al-Ahzab ayat 33, berfirman Allah SWT :
“Dan (hendaklah) kamu tetap di rumah-rumahmu (melainkan jika ada keperluan, jika demikian bolehlah kamu keluar dari rumah). Dan janganlah kamu memperlihatkan dirimu (seperti) orang-orang jahiliyah yang dulu. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah hanya menghendaki untuk menghilangkan dosa-dosa dan kamu (hal ahlul-bait), dan Allah (hendak) membersihkan kamu dengan sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab : 33)

Saudaraku, pembaca yang budiman. Jangan lupa bahwa ambisi musuh-musuh Islam dalam mewujudkan (menjadikan) para wanita muslimah sebagai sarana perusak dan penghancur di tengah-tengah lingkungan orang-orang muslim itu sendiri. Langkah pertama mereka adalah mengajak dengan berbagai cara (methode) agar kaum wanita (muslimah) gemar melakukan tabarruj. Apa itu tabarruj? Tabarruj adalah memperlihatkan perhiasan atau mempertontonkan wajah dan kecantikan yang dimilikinya serta menampakkan sesuatu yang dapat menimbulkan fitnah (seperti aurat tubuhnya) dihadapan laki-laki, yang bukan muhrimnya. Dan dalam surat Al-Ahzab ini Allah SWT menyinggung tentang larangan (bertabarruj) – adalah lawan dari perintah berjilbab (berhijab). Lewat tulisan saya mengingatkan kepada saudari-saudariku (kaum muslimah) untuk lebih (wajib) extra berhati-hati lagi di dalam mengantisipasi fitnah kerji ini tentu saja begitu pun bagi kaum prianya.

· Rasulullah SAW pun pernah mengingatkan kita untuk menghindari diri dari bencana semacam ini, dengan sabdanya :
“Berhati-hatilah kalian terhadap dunia, berhati-hatilah kalian terhadap wanita. Karena sesungguhnya fitnah (bencana) pertama yang dialami oleh Bani Israil bersumber dari wanita.” (HR. Muslim)

Di dalam Hadist yang lain, Rasulullah SAW bersabda :
“Aku tidak meninggalkan cobaan apapun sesudahku yang lebih mendatangkan mudharat (bahaya) bagi kaum laki-laki selain wanita.” (HR. Bukhari)

Saudaraku, gencarnya serangan-serangan mereka (yang memusuhi Islam) yang datang dari luar dan masuk ke dalam dengan segala macam cara dan dengan berbagai macam cara pula mereka berusaha untuk menyebarluaskan prbuatan hina, mendorong kaum wanita agar melakukan perbuatan tercela minimal melepaskan jilbabnya. Membanjirinya took-toko pakaian yang mengundang birahi dengan berbagai model dan corak. Sehingga terjadilah fitnah dimana-mana, mereka (kaum wanita kita) mulai memperlihatkan semua keindahan tubuhnya, melalui televisi, satelit dan parabola, baik itu berupa tayangan sinetron, video, vcd, Hp genggam yang sudah dapat merekam gambar secara otomatis atau majalah atau media lainnya berlomba-lomba, aurat tubuh wanita dipertontonkan. Naudzubillah ! Summa naudzubillah.

· Saudaraku, kembali kepada surat Al-Ahzab ayat 33 (yang artinya) : “Dan (hendaklah) kamu tetap di rumah-rumah mu (melainkan jika ada keperluan, jika demikian bolehlah kamu keluar dari rumah). Dan janganlah kamu memperlihatkan dirimua (seperti) orang-orang jahiliyah yang dulu.”

Seperti dikatakan di atas, Allah SWT melarang bertabarruj lawan dari berjilbab. Karena perbuatan tabarruj dianggap sebagai perbuatan orang-orang jahiliyah dengan maksud untuk memberi dorongan kepada kaum muslimin untuk menjauhinya. Dalam sebuah kaidah fikih disebutkan : An Nahyu ‘ani asy-Syay’i amrun bi ahiddihi (larangan terhadap sesuatu, berarti perintah mengerjakan sesuatu yang menjadi lawannya). Artinya bahwa ayat tersebut (surat Al Ahzab : 33) merupakan ajakan untuk menggunakan (memakai) hijab (jilbab), kemudian ayat ini di akhiri dengan Firman Nya yang berbunyi (artinya) : “Dan Allah (hendak) membersihkan kamu dengan sebersih-bersihnya.”

Ini artinya menunjukkan bahwasanya hijab atau berjilbab (begitu pula dengan perintah-perintah Allah SWT lainnya) merupakan jalan menuju kesucian serta sarana untuk menjaga kehormatan diri seseorang. Kalau menggunakan jilbab dapat melahirkan nilai-nilai positif maka sebaliknya perbuatan tabarruj dapat menyebabkan kerusakan moral (kerusakan akhlak) seorang wanita (gadis) yang melakukan tabarruj, ia dapat merusak dirinya sendiri, begitu pula merusak akhlak laki-laki yang ada disekitarnya. Hal ini merupakan tanda-tanda dari sedikitnya rasa malu yang dimiliki oleh seorang wanita, berkurangnya semangat beragama dan matinya sensifitas seseorang.

Saudaraku sesama muslim, wabil khusus kaum muslimah. Sekali lagi saya mengingatkan, jangan sekali-kali kita lengah, artinya kita selalu siap dengan Istiqomah mengantisipasi sewaktu-waktu datangnya fitnah keji mereka.

Untuk lebih menegaskan penjelasan di atas, perhatikan komentar seorang Ulama besar yang tertulis di dalam kitab Ath-Thuruq al-Hukah ditohqiq. Oleh : DR. Mohammad Jamil Ghazi, setentang dampak buruk yang ditimbulkan akibat perbuatan ikhtilath.

· Berkata Imam Ibnu Qoyyim : ”Tidak diragukan lagi, bahwa ikhtilath seorang wanita ditengah-tengah kaum laki-laki adalah sumber dari segala perbuatan buruk dan tercela. Hal ini merupakan salah satu penyebab terbesar turunnya ‘azab Allah kepada suatu bangsa. Sebagaimana juga hal tersebut akan berdampak buruk bagi orang lain. Sedangkan ikhtilath yang dilakukan oleh seorang laki-laki ditengah-tengah kaum wanita hanya akan menimbulkan perzinahan dan perbuatan keji lainnya.”

· Tetapi perhatikan bagaimana perilaku (kehidupan) terpuji, karena perasaan (hati) yang sudah terlandasi dengan manisnya iman para Sahabat Wanita berikut ini :
· Diberitakan oleh Hamzah bin Abu Al-Anshari dari ayahnya. Disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW keluar dari pintu Masjid. Di luar pintu Masjid itu beliau mendapatkan beberapa laki-laki sedang bercengkerama dengan beberapa wanita. Melihat hal tersebut beliau berkata kepada kaum wanita itu : “Perlambatlah jalan kalian ! Sesungguhnya kalian tidak berhak berjalan di tengah-tengah kaum laki-laki. Langkah terbaik yang kalian tempuh adalah dengan menyamping ke sisi jalan.” Kemudian para wanita itu merapat ke tembok hingga baju yang mereka kenakan tersangkut, karena rapatnya tubuh mereka dengan tembok.” (HR. Abu Daud)

· Dan Hadist di dalam kitab Shahih Al-Bukhari, bahwa Ummul Mukminin Aisyah ra pernah melakukan thawaf dengan dikelilingi oleh beberapa orang laki-laki. Lalu Nabi SAW bersabda : “Janganlah engkau bercampur dengan mereka.” (HR. Bukhari)

Maksud dari Hadist ini adalah, bahwa yang seharusnya dilakukan oleh kaum wanita adalah meisahkan diri dari tempat dimana kaum laki-laki berkumpul.

· Kemudian Hadist berikut ini : Diberitakan dari Ummul Mukminin Aisyah ra, ia berkata : “Ketika Rasulullah SAW selesai mengerjakan shalat Subuh, para wanita kembali ke rumah masing-masing seraya menutupi tubuh mereka dengan kain penutup agar tidak tampak cahaya tubuh.” (HR. Bukhari)

Sekarang sudah jelas bahwa ikhtilath itu dilarang ditempat-tempat ibadah ataupun ditempat-tempat lain. Untuk menjaga kesucian diri kita yang mungkin saja dapat terpengaruh oleh lingkungan, di dalam kitab Al-Mar’ah Muta’al Al-Jabri disebutkan bahwa seorang ulama yang bijak pernah berkata : “Kesucian diri merupakan hijab yang dapat menjaga seseorang dari perbuatan ikhtilath.”

Sementara Syekh Ibrahim Izzat berkata : “Seorang wanita apabila terbiasa keluar dari rumahnya menuju lingkungan bercampur baur (antara laki-laki dan perempuan), maka sesungguhnya perasaan suci dalam dirinya telah hancur.”

Saudariku, kaum muslimah yang berbahagia. Saya berharap dari beberapa Hadist tersebut di atas kita mendapat pelajaran. Itu artinya kalian harus cepat-cepat hijrah (dari melakukan pergaulan (berkumpul) dengan laki-laki tanpa batasan), bercampur, berbaur di tengah-tengah kelompok laki-laki tanpa risih, padahal mereka bukan muhrim hijrah kepada perilaku, kehidupan terpuji wanita-wanita solehah terdahulu, para sahabat wanita-wanita di zaman Rasulullah yang keimanannya terhadap Kitabullah tidak diragukan.
Sampai disini saya sudahi tulisan (artikel) religius ini, saya berharap setelah membaca artikel ini, tidak ada lagi saudariku (kaum muslimah) yang tidak mempergunakan (memakai) hijab (jilbab) yaitu kerudung yang menutupi kepala sampai ke dada yaitu seolah-olah di atas kepala mereka ada seekor burung ghirban. Terima kasih atas segala perhatian, wabillahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

7 Oct 2014

RENUNGAN MALAM SEBELUM MATA INI TERPEJAM INGAtLAH AKAN MAUT......






1. Keluarga
2. Hartanya
3. Amalnya
Ada Dua Yang Kembali Dan Satu akan Tinggal Bersamanya yaitu;
1. Keluarga dan Hartanya Akan Kembali
2. Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya

Maka ketika Roh Meninggalkan Jasad ...
Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik, 'Wahai Fulan Anak Si Fulan..
- Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang Meninggalkanmu
- Apakah Kau Yang Telah Mengumpul Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah Mengumpulmu
- Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu
- Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menguburmu.'

Ketika Mayat Tergeletak Akan Dimandikan ....
Terdengar Dari Langit Suara Memekik, 'Wahai Fulan Anak Si Fulan...
- Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Terkulai Lemah
- Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara
- Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa
- Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Raib Tak Bersuara'

Ketika Mayat Siap Dikafan ...
Suara Dari Langit Terdengar Memekik,'Wahai Fulan Anak Si Fulan
- Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Ridha
- Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah
- Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal
- Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya
- Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan.'

Ketika MayatDiusung. ....
Terdengar Dari Langit Suara Memekik, 'Wahai Fulan Anak Si Fulan..
- Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan
- Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Taubat
- Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat.'

Ketika Mayat Siap Disholatkan ....
Terdengar Dari Langit Suara Memekik, 'Wahai Fulan Anak Si Fulan..
- Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat
- Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik
- Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk.'
Ketika MayatDibaringkan Di Liang Lahat ......
terdengar Suara Memekik Dari Langit,'Wahai Fulan Anak Si Fulan...
Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini

Wahai Fulan Anak Si Fulan...
- Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis
- Dahulu Kau Bergembira,Kini Dalam Perutku Kau Berduka
- Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa.'

Ketika Semua Manusia Meninggalkannya Sendirian... ..
Allah Berkata Kepadanya, 'Wahai Hamba-Ku.... ..
Kini Kau Tinggal Seorang Diri
Tiada Teman Dan Tiada Kerabat
Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap..
Mereka Pergi Meninggalkanmu. ... Seorang Diri
Padahal, Karena Mereka Kau Pernah Langgar Perintahku

Hari Ini,....
Akan Kutunjukan Kepadamu
Kasih Sayang-Ku
Yang Akan Takjub Seisi Alam
Aku Akan Menyayangimu
Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya'.
Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman , 'Wahai Jiwa Yang Tenang
Kembalilah Kepada Tuhanmu
Dengan Hati Yang Puas Lagi Diridhai-Nya
Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba- Ku
Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku'

Anda Ingin Beramal Soleh ?

Semoga Kematian akan menjadi pelajaran yang berharga bagi kita dalam menjalani hidup ini.
Rasulullah SAW... menganjurkan kita untuk senantiasa mengingat mati (maut) dan dalam sebuah hadithnya yang lain, beliau bersabda 'wakafa bi almauti wa'idha', ertinya, cukuplahmati itu akan menjadi pelajaran bagimu!

Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amiin....

2 Oct 2014

SIAPA YANG MENYURUHMU MEMAKAI JILBAB




SIAPA YANG MENYURUHMU MEMAKAI JILBAB

Assalamu'alaikum wa rah matullahi wa barakatuhu

Ukhti ! pernahkah kamu menduga, bahwa mereka wanita muslimah sadar, mengapa mereka berjilbab? Sesungguhnya realita menunjukkan bahwa mereka pada umumnya memandang jilbab hanya sebatas adat istiadat yang mereka warisi dari orang tua mereka dan sebagai bakti kepadanya yang telah menyuruhnya. Oleh sebab itu sebagai warisan dan adat istiadat suci, maka wajib dijaga dan dilesterikan.
Pernahkah ia bertanya, mengapa ia memakai jilbab? Dan siapa yang menyuruhnya? Bukankah itu perintah Allah !

“ Wahai Nabi () katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS.33 : 59)

Tidakkah ia megetahui bahwa ia mentaati perintah penciptannya yang memberi rizki yang menciptakan langit dan bumi dan mengetahui mana yang tidak sesuai dengan makhlukNya.
Firman Allah :

“ Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi” ( QS, 2 : 284)

Allah yang menciptakanmu:

“ Demikianlah, itulah Allah tuhanmu, tidak ada tuhan yang patut di sembah selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu” (QS ,6 : 102).

Yang memberimu nikmat :

“ Dan apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah jualah” ( QS, 16 : 53).

Yang mematikanmu :

“ Dan datanglah sakaratul maut ( kematian ) sebanar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya” ( QS, 50 : 19).

Yang berfirman :

“ Pada hari ( ketika) kami berkata kepada neraka Jahannam: apakah kamu sudah penuh ? dia menjawab : masih adakah tambahan ? ( QS 50 : 30-31).

Yang berfirman:

“ Hari (ketika) kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Dzat yang Maha Pemurah sebagai perutusan (yang terhormat), dan kami menggiring orang-orang yang durhaka ke neraka jahannam dalam keadaan dahaga” ( QS. 19 : 85,86).

Yang mengadili pada hari yang menakutkan:

“ Pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” ( QS. 22 :1).

Ukhti Al Muslimah !

Tidakkah kau baca firman Allah :

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali ( yang biasa ) nampak darinya. Dan hendakkah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” ( QS. 24 : 31).

Yaitu tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang asing ( bukan muhrim ) kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup kepalanya ( jilbab ) sampai ke dadanya sehingga tertutup. Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah r.a. ia berkata :

“ Semoga Allah merahmati wanita-wanita pertama yang berhijrah( muhaajiraat), yaitu ketika Allah menurunkan firmanNya :

“ Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dalam mereka” ( QS. 24 : 31).

(mereka langsung merobek ordeng mereka untuk dijadikan jilbab).

Ukhti Al Muslimah !

Janganlah berkata : “ Kita bukan mereka” bagaimana mungkin kita bisa mencapai apa yang mereka capai ? jangan kau heran ! seorang penyair berkata : 
Berusahalah mencontoh kepada orang-orang mulia walau tidak sama persis dengan mereka.
Sebab mencontoh orang yang mulia itu merupakan keberuntungan

Ukti Al Muslimah !

Tidakkah engkau baca firman Allah tentang para istri Nabi  :

“ Apabila kamu meminta sesuatu ( keperluan ) kepada mereka (istri-istri Nabi ) maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka”(QS. 33 : 53).

Lebih suci dari hati siapa, wahai ukhti ? lebih suci dari hati istri-istri Nabi, ( ummahattul mu’minin). Lebih suci bagi hati para sahabat Nabi, umat yang terbaik setelah Nabi ?

Bagaimana dengan hati kita pada masa sekarang?. Apakah Dzat Yang Menciptakanmu, yang mengetahui cara yang terbaik untuk mensucikan hati, sama dengan orang yang tidak mengetahui hal itu?.

Allah  berfirman :

“ Wahai Nabi  katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri orang beriman: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( QS. 33 : 59).

Ibnu Abbas berkata : “ Allah  memerintahkan istri-istri orang beriman, apabila keluar dari rumah untuk suatu keperluan, hendaklah menutup wajahnya dari atas kepala dengan jilbabnya”.

Allah  memerintahkan istri-istri orang yang beriman hal tersebut di atas, agar mereka dikenal dengan tertutup rapi, bersih, dan suci. Dengan demikian ia tidak akan diganggu orang- orang yang jahat.

Coba kau perhatikan: siapa yang lebih sering digoda dan diganggu lelaki di jalan ? tentu mereka yang suka bersolek ala jahiliyah ( jahiliyah modern).

Perhatikan firman Allah di bawah ini :

“ Dan perempuan-perempuan yang telah berhenti ( dari haid dan mengandung) yang tidak ingin kawin lagi, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka tanpa (bermaksud) menampakkan perhiasan. dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 24 : 60 ).

Allah memberitahukan bahwa berjilbabnya perempuan tua yang tidak ingin menikah lagi serta tidak menampakkan perhiasan itu lebih utama, walaupun diperbolehkan bagi mereka untuk buka wajah dan tangan dengan syarat berlaku sopan ( Islamy ).

Al Qur’an telah mewajibkan wanita muslimah untuk memakai jilbab ( hijab ) dan mengharamkan bersolek ala jahiliyah (tabarruj).

Ukhti Al Muslimah!

Dengarlah kata ibunda kalian, Ummul Mu’minin ketika bertanya kepada Nabi  :

“ Apa yang harus diperbuat wanita dengan bawah baju mereka? Nabi muhammad bersabda : Hendaklah ia turunkan satu jengkal ( dari mata kaki ) Ummul Mu’minin berkata : “ kalau begitu akan tersingkap kaki kami, wahai Rasulullah” Nabi bersabda : “ turunkan satu lengan dan jangan dilebihkan” ( HR. Bukhari dan Muslim ).

Subhanallah! Ummahatul Mu’minin meminta agar diperpanjang bajunya, sedang wanita-wanita kita malah banyak memendekkan ( menaikkan ke lutut bahkan ada yang ada di atasnya ) dan mereka tak peduli.

“ Nabi dan kitab suci kita melarang telanjang, tidak menutup aurat, maka tanyakan kepada hadits dan ayat suci Al Qur’an”

Adapun hijab artinya adalah menutup badan, dan sebagai ciri dari sekumpulan peraturan sosial yang berhubungan dengan keadaan wanita dalam undang-undang Islam, yang telah ditetapkan Allah untuk menjadi benteng yang kuat, yang menjaga kehormatan, kemuliaan, dan keluhuran wanita. Pakaian yang memelihara masyarakat dari fitnah, dan dalam ruang lingkup yang ketat sebagai sarana bagi wanita untuk membentuk generasi Islam, merajut  masa depan umat, yang pada gilirannya ikut berperan dalam perjuangan Islam dan mengokohkannya di muka bumi ini.


Ukhti ! pernahkah kamu menduga, bahwa mereka wanita muslimah sadar, mengapa mereka berjilbab? Sesungguhnya realita menunjukkan bahwa mereka pada umumnya memandang jilbab hanya sebatas adat istiadat yang mereka warisi dari orang tua mereka dan sebagai bakti kepadanya yang telah menyuruhnya. Oleh sebab itu sebagai warisan dan adat istiadat suci, maka wajib dijaga dan dilesterikan.

Pernahkah ia bertanya, mengapa ia memakai jilbab? Dan siapa yang menyuruhnya? Bukankah itu perintah Allah !

“ Wahai Nabi () katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS.33 : 59)
Tidakkah ia megetahui bahwa ia mentaati perintah penciptannya yang memberi rizki yang menciptakan langit dan bumi dan mengetahui mana yang tidak sesuai dengan makhlukNya.

Firman Allah :
“ Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi” ( QS, 2 : 284)

Allah yang menciptakanmu:
“ Demikianlah, itulah Allah tuhanmu, tidak ada tuhan yang patut di sembah selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu” (QS ,6 : 102).

Yang memberimu nikmat :
“ Dan apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah jualah” ( QS, 16 : 53).

Yang mematikanmu :
“ Dan datanglah sakaratul maut ( kematian ) sebanar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya” ( QS, 50 : 19).

Yang berfirman :
“ Pada hari ( ketika) kami berkata kepada neraka Jahannam: apakah kamu sudah penuh ? dia menjawab : masih adakah tambahan ? ( QS 50 : 30-31).

Yang berfirman:
“ Hari (ketika) kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Dzat yang Maha Pemurah sebagai perutusan (yang terhormat), dan kami menggiring orang-orang yang durhaka ke neraka jahannam dalam keadaan dahaga” ( QS. 19 : 85,86).

Yang mengadili pada hari yang menakutkan:
“ Pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” ( QS. 22 :1).

Ukhti Al Muslimah !

Tidakkah kau baca firman Allah :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali ( yang biasa ) nampak darinya. Dan hendakkah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” ( QS. 24 : 31).

Yaitu tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang asing ( bukan muhrim ) kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup kepalanya ( jilbab ) sampai ke dadanya sehingga tertutup. Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah r.a. ia berkata :
“ Semoga Allah merahmati wanita-wanita pertama yang berhijrah( muhaajiraat), yaitu ketika Allah menurunkan firmanNya :
“ Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dalam mereka” ( QS. 24 : 31).
(mereka langsung merobek ordeng mereka untuk dijadikan jilbab).

Ukhti Al Muslimah !

Janganlah berkata : “ Kita bukan mereka” bagaimana mungkin kita bisa mencapai apa yang mereka capai ? jangan kau heran ! seorang penyair berkata :
Berusahalah mencontoh kepada orang-orang mulia walau tidak sama persis dengan mereka.
Sebab mencontoh orang yang mulia itu merupakan keberuntungan

Ukti Al Muslimah !

Tidakkah engkau baca firman Allah tentang para istri Nabi :
“ Apabila kamu meminta sesuatu ( keperluan ) kepada mereka (istri-istri Nabi ) maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka”(QS. 33 : 53).
Lebih suci dari hati siapa, wahai ukhti ? lebih suci dari hati istri-istri Nabi, ( ummahattul mu’minin). Lebih suci bagi hati para sahabat Nabi, umat yang terbaik setelah Nabi ?

Bagaimana dengan hati kita pada masa sekarang?. Apakah Dzat Yang Menciptakanmu, yang mengetahui cara yang terbaik untuk mensucikan hati, sama dengan orang yang tidak mengetahui hal itu?.

Allah berfirman :
“ Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri orang beriman: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( QS. 33 : 59).

Ibnu Abbas berkata : “ Allah memerintahkan istri-istri orang beriman, apabila keluar dari rumah untuk suatu keperluan, hendaklah menutup wajahnya dari atas kepala dengan jilbabnya”.

Allah memerintahkan istri-istri orang yang beriman hal tersebut di atas, agar mereka dikenal dengan tertutup rapi, bersih, dan suci. Dengan demikian ia tidak akan diganggu orang- orang yang jahat.

Coba kau perhatikan: siapa yang lebih sering digoda dan diganggu lelaki di jalan ? tentu mereka yang suka bersolek ala jahiliyah ( jahiliyah modern).

Perhatikan firman Allah di bawah ini :
“ Dan perempuan-perempuan yang telah berhenti ( dari haid dan mengandung) yang tidak ingin kawin lagi, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka tanpa (bermaksud) menampakkan perhiasan. dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 24 : 60 ).

Allah memberitahukan bahwa berjilbabnya perempuan tua yang tidak ingin menikah lagi serta tidak menampakkan perhiasan itu lebih utama, walaupun diperbolehkan bagi mereka untuk buka wajah dan tangan dengan syarat berlaku sopan ( Islamy ).

Al Qur’an telah mewajibkan wanita muslimah untuk memakai jilbab ( hijab ) dan mengharamkan bersolek ala jahiliyah (tabarruj).

Ukhti Al Muslimah!

Dengarlah kata ibunda kalian, Ummul Mu’minin ketika bertanya kepada Nabi :
“ Apa yang harus diperbuat wanita dengan bawah baju mereka? Nabi muhammad bersabda : Hendaklah ia turunkan satu jengkal ( dari mata kaki ) Ummul Mu’minin berkata : “ kalau begitu akan tersingkap kaki kami, wahai Rasulullah” Nabi bersabda : “ turunkan satu lengan dan jangan dilebihkan” ( HR. Bukhari dan Muslim ).

Subhanallah! Ummahatul Mu’minin meminta agar diperpanjang bajunya, sedang wanita-wanita kita malah banyak memendekkan ( menaikkan ke lutut bahkan ada yang ada di atasnya ) dan mereka tak peduli.
“ Nabi dan kitab suci kita melarang telanjang, tidak menutup aurat, maka tanyakan kepada hadits dan ayat suci Al Qur’an”

Adapun hijab artinya adalah menutup badan, dan sebagai ciri dari sekumpulan peraturan sosial yang berhubungan dengan keadaan wanita dalam undang-undang Islam, yang telah ditetapkan Allah untuk menjadi benteng yang kuat, yang menjaga kehormatan, kemuliaan, dan keluhuran wanita. Pakaian yang memelihara masyarakat dari fitnah, dan dalam ruang lingkup yang ketat sebagai sarana bagi wanita untuk membentuk generasi Islam, merajut masa depan umat, yang pada gilirannya ikut berperan dalam perjuangan Islam dan mengokohkannya di muka bumi ini.

4 Sept 2014

Cara Merubah Air Putih Menjadi Obat Melalui Doa-Doa Khusus Dengan Izin Allah









Cara Merubah Air Putih Menjadi Obat Melalui Doa-Doa Khusus Dengan Izin Allah

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu

Air Putih adalah sumber dari segala kehidupan, Kita bisa memanfaatkan air putih tersebut juga sebagai obat, bila suatu saat ada anggota keluarga atau tetangga atau diri anda pribadi yang mengalami gangguan kesehatan medis ataupun nonmedis, misalnya sakit gigi, perut, kepala, demam, anak rewel, pingsan, batuk, asma, rematik, jantung, ginjal, atau penyakit nonmedis seperti ganguan makhluk halus seperti sihir, kesurupan dll, jangan bingung/panik, melalui ilmu Terapi Air berikut ini, anda bisa membantu menyembuhkannya, tentu saja dengan ijin Allah Swt.

A. Untuk berbagai penyakit sifatnya Ringan / Mendadak
Sediakan air putih matang, banyaknya sesuai kebutuhan.
Lalu bacakanlah doa berikut pada air tersebut :

BISMILLAAHISY SYAFI, BISMILLAAHIL KAAFI BISMILLAAHIL MU’AAFI, BISMILLAAHIL LA-DZI LAA YA-DHUR-RU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WALAA FIS-SAMAA’I WAHUWAS SAMII’UL ALIIM
(Artinya : Dengan nama Allah yang menyembuhkan, Dengan nama Allah yang mencukupkan, Dengan nama Allah yang bersama nama-Nya segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit tidak akan berbahaya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)
Doa tersebut dibaca 3 kali dan ditiupkan ke air, lalu airnya diminumkan pada si sakit.
Lakukan beberapa kali hingga terasa khasiatnya.

B. Untuk berbagai penyakit sifatnya Ringan-Sedang
Sediakan air putih matang, banyaknya sesuai kebutuhan.
Lalu bacakanlah pada air tersebut : 
Surat Al Fatihah sebanyak 17 x
Surat Al Ikhlas sebanyak 17 x
Ayat Kursi sebanyak 17 x
Setiap selesai membaca sebanyak 17 x tiuplah air tersebut 3x tiupan.
Kemudian air tersebut diminum kepada orang yang sakit selama 3 hari berturut-turut, setiap pagi ketika bangun tidur dan malam menjelang tidur.
Lakukan secara teratur dan istiqomah, selalu memohon kesembuhan kepada Allah swt. InsyaAlloh akan segera lekas sembuh.
Bila air tersebut telah habis, bisa membuat lagi sebagaimana cara diatas

C. Untuk berbagai penyakit sifatnya Berat / Komplikasi
Untuk pengobatan yang lebih khusus yaitu penyakit-penyakit yang telah kronis / berat misalnya, sakit lambung, ginjal, jantung, stroke, lemah syaraf, kanker, tumor, radang, diabetes atau penyakit nonmedis yang berat seperti santet, sihir dll, cara pembuatan Air penyembuhan sama seperti diatas, hanya bacaannya lebih banyak yaitu :
Surat Al Fatihah sebanyak 70 x.
Ayat Kursi sebanyak 70 x.
Surat Al Ikhlas sebanyak 70 x.
Surat Al Falaq sebanyak 70 x.
Surat An Nas sebanyak 70 x.
Solawat Nabi Muhammad saw sebanyak 70 x.

Setiap selesai membaca masing-masing surat / ayat (70x) tiupkanlah pada air dalam gelas tersebut.
Berikan air yang telah dibacakan Kalam Allah tersebut kepada orang yang sakit untuk di minum, dibasuhkan pada bagian tubuh yang sakit atau untuk memandikan.

Lakukan secara teratur dan istiqomah, selalu memohon kesembuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Insya Alloh akan segera lekas sembuh. Semoga Allah SWT memberikan kesumbuhan melalui dzikir dan doa yang kita lakukan. Amin.
Silahkan klik bagikan kepada siapa saja, Semoga bermanfaat
Air Putih adalah sumber dari segala kehidupan, Kita bisa memanfaatkan air putih tersebut juga sebagai obat, bila suatu saat ada anggota keluarga atau tetangga atau diri anda pribadi yang mengalami gangguan kesehatan medis ataupun nonmedis, misalnya sakit gigi, perut, kepala, demam, anak rewel, pingsan, batuk, asma, rematik, jantung, ginjal, atau penyakit nonmedis seperti ganguan makhluk halus seperti sihir, kesurupan dll, jangan bingung/panik, melalui ilmu Terapi Air berikut ini, anda bisa membantu menyembuhkannya, tentu saja dengan ijin Allah Swt.

A. Untuk berbagai penyakit sifatnya Ringan / Mendadak
Sediakan air putih matang, banyaknya sesuai kebutuhan.
Lalu bacakanlah doa berikut pada air tersebut :
BISMILLAAHISY SYAFI, BISMILLAAHIL KAAFI BISMILLAAHIL MU’AAFI, BISMILLAAHIL LA-DZI LAA YA-DHUR-RU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WALAA FIS-SAMAA’I WAHUWAS SAMII’UL ALIIM
(Artinya : Dengan nama Allah yang menyembuhkan, Dengan nama Allah yang mencukupkan, Dengan nama Allah yang bersama nama-Nya segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit tidak akan berbahaya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)

Doa tersebut dibaca 3 kali dan ditiupkan ke air, lalu airnya diminumkan pada si sakit.
Lakukan beberapa kali hingga terasa khasiatnya.

B. Untuk berbagai penyakit sifatnya Ringan-Sedang

Sediakan air putih matang, banyaknya sesuai kebutuhan.
Lalu bacakanlah pada air tersebut :
Surat Al Fatihah sebanyak 17 x
Surat Al Ikhlas sebanyak 17 x
Ayat Kursi sebanyak 17 x
Setiap selesai membaca sebanyak 17 x tiuplah air tersebut 3x tiupan.
Kemudian air tersebut diminum kepada orang yang sakit selama 3 hari berturut-turut, setiap pagi ketika bangun tidur dan malam menjelang tidur.
Lakukan secara teratur dan istiqomah, selalu memohon kesembuhan kepada Allah swt. InsyaAlloh akan segera lekas sembuh.
Bila air tersebut telah habis, bisa membuat lagi sebagaimana cara di
atas

C. Untuk berbagai penyakit sifatnya Berat / Komplikasi

Untuk pengobatan yang lebih khusus yaitu penyakit-penyakit yang telah kronis / berat misalnya, sakit lambung, ginjal, jantung, stroke, lemah syaraf, kanker, tumor, radang, diabetes atau penyakit nonmedis yang berat seperti santet, sihir dll, cara pembuatan Air penyembuhan sama seperti diatas, hanya bacaannya lebih banyak yaitu :

Surat Al Fatihah sebanyak 70 x.
Ayat Kursi sebanyak 70 x.
Surat Al Ikhlas sebanyak 70 x.
Surat Al Falaq sebanyak 70 x.
Surat An Nas sebanyak 70 x.
Solawat Nabi Muhammad saw sebanyak 70 x.
Setiap selesai membaca masing-masing surat / ayat (70x) tiupkanlah pada air dalam gelas tersebut.

Berikan air yang telah dibacakan Kalam Allah tersebut kepada orang yang sakit untuk di minum, dibasuhkan pada bagian tubuh yang sakit atau untuk memandikan.

Lakukan secara teratur dan istiqomah, selalu memohon kesembuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Insya Alloh akan segera lekas sembuh. Semoga Allah SWT memberikan kesumbuhan melalui dzikir dan doa yang kita lakukan. Amin.

Silahkan klik bagikan kepada siapa saja, Semoga bermanfaat

9 Aug 2014

POTRET DUA WANITA








Wanita diumpamakan Nabi shallallahu Alaihi wa sallam ibarat gelas-gelas kaca dalam kisah perjalan Beliau dengan Anjasyah –sang pemandu unta-unta.

Begitulah kodrat wanita, yang membuat agama ini banyak memberikan keringanan untuk mereka dalam banyak hal.

Mereka tidak diwajibkan jihad, tidak diwajibkan sholat berjamaah, tidak dibebankan mencari nafkah, menjadi kepala rumah tangga...dst.

Wanita yang hampir berputus asa

Pagi ini saya mendapatkan telephone dari seorang wanita yang dalam kondisi gundah gulana dan hampir bunuh diri.

Dalam keluh-kesahnya dia menyebutkan betapa stressnya dirinya pasca diceraikan suaminya.

Membuat dirinya tidak dapat memejamkan mata di malam hari, dan meninggalkan segala aktivitas rutinnya.

Dia tidak lagi pergi mengajar sebagaimana biasanya, bahkan enggan mengurus si kecil buah perkawianannya dengan mantan suaminya.

Hidupnya bagaikan seorang yang terlepas tali tempat bergantung yang melemparkannya ke dalam jurang kehinaan yang dalam.

Baginya tiada lagi berguna hidup dengan kondisi seperti ini.

Kematian lebih baik menurutnya daripada hidup menjanda dicerai sang suami.

Dengan perlahan saya mengajaknya berfikir bahwa sudah menjadi sunnatullah setiap orang pasti menghadapi ujian dalam hidup ini, ada yang diuji dengan harta, jabatan, anak, istri, suami, orang tua,mertua bahkan tetangga.

Dan sunnatullah telah berlaku bahwa dengan ujian itulah yang membuat hamba kembali kepada Allah, tunduk dan merintih di hadapanNya, melebur segala kesombongan dan sifat congkaknya, ringkasnya ujian menjadi jalan baginya untuk kembali kepada Allah.

Saya mengajaknya melihat bahwa banyak orang yang lebih dahsyat menghadapi ujian dalam hidupnya.

Ada yang dizalimi suami, dijadikan sapi perah untuk kesenangan suaminya, dipukul dan dihinakan suaminya sementara dia tidak dapat membela dirinya yang lemah.

Ada juga yang ditinggal suami yang tidak jelas dimana rimbanya, terlunta-lunta dengan status yang tidak jelas, bukan janda dan bukan juga gadis .

Ada juga yang diuji Allah menjadi perawan tua tidak mendapat jodoh hingga akhir hayatnya, yang lebih pedih menyandang predikat “gadis tua” daripada predikat “janda”.

Saya sebutkan bahwa kesehatan yang dia miliki adalah nikmat besar yang harus disyukuri, sebab banyak orang yang menderita berbagai penyakit kronis yang terkadang menghapus harapnya untuk hidup lebih panjang.

Intinya, berupayalah melihat ke bawah...niscaya anda akan menjadi makhluk yang bersyukur pada Allah, dan siap menerima segala ujian yang datang yang tidak anda senangi.

Saya memotivasi dirinya untuk segera bangkit kembali, menatap masa depan dengan tegar, toh di depan sana masih banyak harapan dan impian yang menantinya.

Lelaki bukan hanya satu dan dunia ini tidak "selebar daun kelor".

Dengan kesabaran dan sholat semoga Allah memberikan jalan keluar yang terbaik baginya, menggantikannya dengan suami yang lebih baik dan membuat dirinya lebih baik untuk menjadi pendamping suami berikutnya setelah belajar dari pahitnya perceraian.

Dari dialaoq saya melihat dia mulai memiliki secercah harap untuk menyongsong masa depan yang lebih baik, insyaAllah.

Semoga Allah menjaganya dari tipu daya Syetan dan kejelekan diri.

Kisah wanita tegar.

Namun ternyata, ada wanita-wanita yang memiliki ketegaran dalam penderitaannya, bagaikan tegarnya gunung-gunung menjulang dari terpaan angin dan hujan, bagaikan kokohnya batu karang dihantam badai dan gelombang.

Sebut saja namanya Najwa(bukan nama Aslinya).

Sejak kecil hidup dengan segala penderitaan.
Ketika dalam kandungan ia telah kehilangan ayah yang disebabkan kesalahan sang ibu yang melarikan diri dari ayahnya yang konon memiliki keturunan bule dan termasuk orang yang berada dikampungnya.

Ketika berusia empat tahun, sang ibu menyerahkan gadis kecil ini kepada sebuah keluarga untuk dijadikan anak angkat mereka.

Tumbuh dalam keluarga yang bukan kandung membuat dirinya senantiasa diperlakukan beda dengan anggota keluarga tirinya.

Dalam pekerjaan dan tugas rumah serta kewajiban lainnya..dirinya senantiasa menjadi “pelengkap penderita” bagi keluarga tersebut.

Najwa hanya merasa heran dengan perlakuan tersebut.

Baru terjawab pertanyaan yang selalu menghantuinya pikirannya itu, tatkala dirinya menginjak usia dewasa dan dilamar oleh seorang pemuda.

Ketika itulah ayah tirinya memberitahukan ditengah orang banyak tatkala acara lamar-melamar berlangsung bahwa dirinya adalah anak angkat bagi keluarga mereka.

Bagaikan petir disiang bolong, berita itu sungguh mengguncang hatinya,membuat dirinya gamang dan berupaya berlari dari kenyataan.

Setelah menikah beberapa saat dengan lelaki tersebut, dia merasa tidak nyaman dengan keberadaannnya, membuat dirinya memutuskan untuk menyudahi pernikahan dan segera melarikan diri dari mereka, memulai petualangannya untuk melepas segala duka laranya dari satu tempat ketempat lain hingga akhirnya kedua kakinya menginjak di Batam Kepulaun ٌRiau ini.

Ditempat inilah dia memulai karir kerjanya hingga akhirnya menikah pada tahun 2000 an dengan salah seorang pria bule berkebangsaan Perancis.

Antara tahun 2005-2006 Allah mengujinya dengan penyakit kanker Rahim yang membuat penderitaan hidupnya semangkin bertambah.

Hidup dengan kanker membuat dirinya senantiasa dalam penderitaan hingga akhirnya- tatkala kanker telah menjalar kemana-mana-dengan sangat terpaksa dia merelakan rahimnya diangkat di tahun 2008.

Selepas umrah, hidayah sunnah mulai menyinarinya dan merubah segala sesuatu dalam hidupnya.

Jika sebelumnya Najwa tidak tahu apa arti kehidupan kecuali bekerja dan mengumpulkan harta , kini dia mulai mendatangi kajian, mendengarkan Radio dakwah Hang, dan turut serta dalam daurah-daurah.

Walaupun sebelumnya dalam proses pencarian dia pernah keluar masuk berbagai paham yang menyesatkan.

Mulai dari JIL, tasawuf, bahkan pernah masuk kelenteng untuk mencari hidayah.

Seluruhnya menjadi saksi betapa gairahnya dia mencari kebenaran dan betapa rahmatnya Allah yang akan menghantarkan hambaNya menemui hakikat kebenaran tatkala hatinya condong pada kebenaran.

Kegemarannya membaca dan membeli buku membuat dirinya cepat memahami wawasan keislaman yang benar, hingga lengkaplah kenikmatan hidup di rasakannya.

Dia merasakan betapa Indahnya hidup dalam Islam yang telah mengatur segala sesuatu dengan sempurna.

Setelah kakiknya kuat menampak di jalan hidayah sunnah, Allah terus menerus mengujinya dengan berbagai penyakit, lepas dari kanker, dia juga pernah menderita tumor, sakit jantung dan terakhir hingga kini dia menderita gagal ginjal yang menghalangi segala aktivitasnya.

Sudah berbulan-bahkan merangkak menjadi tahun berganti tahun dia tidak bisa meninggalkan rumahnya.

Bukan sekali dia dia berobat ke Singapore bahkan telah berpuluh kali dan telah mengeluarkan biaya hitungan milyaran untuk terus berusaha sembuh.

Satu dua kali saya pernah mengunjunginya dengan Istri, dan melihat betapa tegarnya dirinya yang hidup sendiri, hanya ditemani pembantu dikala siang dikarenakan suaminya bekerja mencari nafkah di luar Negeri yang baru dapat pulang sesekali saja untuk menjenguknya.

Bayangkan sunyinya hidup tanpa anak dan suami, tak dapat beraktivitas diluar ruamah,membawa penyakit yang menderitanya dikala pagi, siang dan malam.

Satu hal yang membuat saya takjub, sifat pasrah dan tawakkalnya kepada Allah, pasrah menjalani takdir dengan tetap berupaya berikhtiar untuk kesembuhannya adalah hal langka yang kita dapati pada kebanyakan manusia.

Kini dirinya hidup tanpa ginjal yang dapat berfungsi, kemana-mana harus membawa selang untuk menampung air seni yang tidak lagi dapat keluar secara normal.

Hidup baginya adalah membaca buku, mendengar kajian, searching info di internet...siap selalu menunggu kapan masanya datang panggilan Allah.

Semoga Allah memberikan baginya ketegaran menapaki jalan yang telah ditapaki Rasulullah dan para sahabat -radhiallahu ‘anhum ajmain-senantiasa tersenyum dalam kesendirian dan kesunyian dari makhluk....tetapi tidak dengan Allah.

Kisah hidupnya menjadi pelajaran bagi setiap kita yang begitu cepatnya berputus asa dan menyerah serta menghujat takdir Allah, karena dia meyakini firman Allah ta’ala:


Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia baik bagi kalian dan boleh saja kalian mencintai sesuatu padahal jelek bagi kalian, padahal Allah maha mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.

QS: Albaqarah: 216.

Sungguh kesabarannya menunjukkan ketegaran imannya pada Qadha dan Qadar Allah.

Semoga Allah menjaganya dan kita semua dalam keistiqomahan di atas sunnah hingga Allah mewafatkan kita.

Sumber: http://irmapuswardani.blogspot.com/2014/06/potret-dua-wanita.html?m=1


7 Jul 2014

Umur Kita Tidak Akan Lama Lagi





Umur Kita Tidak Akan Lama Lagi
Wahai para pemuda, jangan sekali-kali terlintas di benak kalian: beribadah nanti saja kalau sudah tua, atau mumpung masih muda, gunakan untuk foya-foya. Ketahuilah, itu semua merupakan rayuan setan yang mengajak kita untuk menjadi teman mereka di An Nar (neraka).
Tahukah kalian, kapan kalian akan dipanggil oleh Allah subhanahu wata’ala, berapa lama lagi kalian akan hidup di dunia ini? Jawabannya adalah sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:
 “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)
Wahai para pemuda, bertaqwalah kalian kepada Allah subhanahu wata’ala. Mungkin hari ini kalian sedang berada di tengah-tengah orang-orang yang sedang tertawa, berpesta, dan hura-hura menyambut tahun baru dengan berbagai bentuk maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala, tetapi keesokan harinya kalian sudah berada di tengah-tengah orang-orang yang sedang menangis menyaksikan jasad-jasad kalian dimasukkan ke liang lahad (kubur) yang sempit dan menyesakkan.
Betapa celaka dan ruginya kita, apabila kita belum sempat beramal shalih. Padahal, pada saat itu amalan diri kita sajalah yang akan menjadi pendamping kita ketika menghadap Allah subhanahu wata’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
 “Yang mengiringi jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua dari tiga hal tersebut akan kembali dan tinggal satu saja (yang mengiringinya), keluarga dan hartanya akan kembali, dan tinggal amalannya (yang akan mengiringinya).” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Wahai para pemuda, takutlah kalian kepada adzab Allah subhanahu wata’ala. Sudah siapkah kalian dengan timbangan amal yang pasti akan kalian hadapi nanti. Sudah cukupkah amal yang kalian lakukan selama ini untuk menambah berat timbangan amal kebaikan.
Betapa sengsaranya kita, ketika ternyata bobot timbangan kebaikan kita lebih ringan daripada timbangan kejelekan. Ingatlah akan firman Allah subhanahu wata’ala:
 “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (Al Qari’ah: 6-11)
Bersegeralah dalam Beramal
Wahai para pemuda, bersegeralah untuk beramal kebajikan, dirikanlah shalat dengan sungguh-sungguh, ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena shalat adalah yang pertama kali akan dihisab nanti pada hari kiamat, sebagaimana sabdanya:
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali manusia dihisab dengannya di hari kiamat adalah shalat.” (HR. At Tirmidzi, An Nasa`i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad. Lafazh hadits riwayat Abu Dawud no.733)
Bagi laki-laki, hendaknya dengan berjama’ah di masjid. Banyaklah berdzikir dan mengingat Allah subhanahu wata’ala. Bacalah Al Qur’an, karena sesungguhnya ia akan memberikan syafaat bagi pembacanya pada hari kiamat nanti.
Banyaklah bertaubat kepada Allah subhanahu wata’ala. Betapa banyak dosa dan kemaksiatan yang telah kalian lakukan selama ini. Mudah-mudahan dengan bertaubat, Allah subhanahu wata’ala akan mengampuni dosa-dosa kalian dan memberi pahala yang dengannya kalian akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Wahai para pemuda, banyak-banyaklah beramal shalih, pasti Allah subhanahu wata’ala akan memberi kalian kehidupan yang bahagia, dunia dan akhirat. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
 “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (An Nahl: 97)
Semoga nasehat yang sedikit ini bisa memberikan manfaat yang banyak kepada kita semua. Sesungguhnya nasehat itu merupakan perkara yang sangat penting dalam agama ini, bahkan saling memberikan nasehat merupakan salah satu sifat orang-orang yang dijauhkan dari kerugian, sebagaimana yang Allah subhanahu wata’ala firmankan dalam surat Al ‘Ashr:
 “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat- menasehati dalam kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3)
Wallahu ta‘ala a’lam bishshowab.
Wahai para pemuda, jangan sekali-kali terlintas di benak kalian: beribadah nanti saja kalau sudah tua, atau mumpung masih muda, gunakan untuk foya-foya. Ketahuilah, itu semua merupakan rayuan setan yang mengajak kita untuk menjadi teman mereka di An Nar (neraka).

Tahukah kalian, kapan kalian akan dipanggil oleh Allah subhanahu wata’ala, berapa lama lagi kalian akan hidup di dunia ini? Jawabannya adalah sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:
“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)

Wahai para pemuda, bertaqwalah kalian kepada Allah subhanahu wata’ala. Mungkin hari ini kalian sedang berada di tengah-tengah orang-orang yang sedang tertawa, berpesta, dan hura-hura menyambut tahun baru dengan berbagai bentuk maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala, tetapi keesokan harinya kalian sudah berada di tengah-tengah orang-orang yang sedang menangis menyaksikan jasad-jasad kalian dimasukkan ke liang lahad (kubur) yang sempit dan menyesakkan.

Betapa celaka dan ruginya kita, apabila kita belum sempat beramal shalih. Padahal, pada saat itu amalan diri kita sajalah yang akan menjadi pendamping kita ketika menghadap Allah subhanahu wata’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Yang mengiringi jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua dari tiga hal tersebut akan kembali dan tinggal satu saja (yang mengiringinya), keluarga dan hartanya akan kembali, dan tinggal amalannya (yang akan mengiringinya).” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Wahai para pemuda, takutlah kalian kepada adzab Allah subhanahu wata’ala. Sudah siapkah kalian dengan timbangan amal yang pasti akan kalian hadapi nanti. Sudah cukupkah amal yang kalian lakukan selama ini untuk menambah berat timbangan amal kebaikan.

Betapa sengsaranya kita, ketika ternyata bobot timbangan kebaikan kita lebih ringan daripada timbangan kejelekan. Ingatlah akan firman Allah subhanahu wata’ala:
“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (Al Qari’ah: 6-11)

Bersegeralah dalam Beramal

Wahai para pemuda, bersegeralah untuk beramal kebajikan, dirikanlah shalat dengan sungguh-sungguh, ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena shalat adalah yang pertama kali akan dihisab nanti pada hari kiamat, sebagaimana sabdanya:
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali manusia dihisab dengannya di hari kiamat adalah shalat.” (HR. At Tirmidzi, An Nasa`i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad. Lafazh hadits riwayat Abu Dawud no.733)
Bagi laki-laki, hendaknya dengan berjama’ah di masjid. Banyaklah berdzikir dan mengingat Allah subhanahu wata’ala. Bacalah Al Qur’an, karena sesungguhnya ia akan memberikan syafaat bagi pembacanya pada hari kiamat nanti.

Banyaklah bertaubat kepada Allah subhanahu wata’ala. Betapa banyak dosa dan kemaksiatan yang telah kalian lakukan selama ini. Mudah-mudahan dengan bertaubat, Allah subhanahu wata’ala akan mengampuni dosa-dosa kalian dan memberi pahala yang dengannya kalian akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Wahai para pemuda, banyak-banyaklah beramal shalih, pasti Allah subhanahu wata’ala akan memberi kalian kehidupan yang bahagia, dunia dan akhirat. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (An Nahl: 97)

Semoga nasehat yang sedikit ini bisa memberikan manfaat yang banyak kepada kita semua. Sesungguhnya nasehat itu merupakan perkara yang sangat penting dalam agama ini, bahkan saling memberikan nasehat merupakan salah satu sifat orang-orang yang dijauhkan dari kerugian, sebagaimana yang Allah subhanahu wata’ala firmankan dalam surat Al ‘Ashr:

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat- menasehati dalam kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3)

Wallahu ta‘ala a’lam bishshowab.

30 Jun 2014

Bersyukur Dalam Segelas Air


Segala puji milik Allah dan shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.

Sahabat  yang dirahmati Allah,
Bersyukur Dalam Segelas Air

Segala puji milik Allah dan shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.

Sahabat facebook yang dirahmati Allah,

Sebagaimana sudah sering disampaikan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk berpuasa dengan tujuan agar manusia mencapai derajat taqwa. Salah satu ciri taqwa adalah bersyukur pada Allah.

Banyak orang bersyukur atas nikmat yang besar, tetapi sangat jarang orang bersyukur atas nikmat yang mereka anggap kecil atau sedikit. Padahal sesungguhnya tidaklah ada nikmat yang kecil dari Allah, kebodohan dan pe rsepsi manusia sajalah yang membuat nikmat tersebut tidak disyukuri.

Ada sebuah cerita hikmah:

Suatu ketika Nasyrudin sedang duduk di rumahnya, tiba-tiba datang temannya mengeluh dan meminta pertolongan.

“Wahai Nasyrudin,” kata orang itu. “aku memiliki rumah yang sempit, aku tidak kerasan tinggal di rumah tersebut. Tolong aku agar rumahku menjadi luas,”

Kemudian Nasyrudin menyuruh orang itu pulang dan memasukan 5 ekor kambing ke dalam rumahnya.

Besoknya orang itu datang lagi dan berkata, “wahai Nasyrudin, rumahku menjadi tambah sempit karena kambing-kambing itu”

Kemudian Nasyrudin kembali menyuruh orang itu pulang dan menyuruhnya memasukan 5 ekor unta. Dengan wajah penuh keheranan orang itu pulang dan menuruti apa yang suruh Nasyrudin.

Besoknya orang itu kembali lagi dengan wajah sangat marah.

“Nasyrudin, sekarang aku tidak bisa tidur, aku terhimpit oleh binatang ternak. Aku hanya bisa berdiri mematung di tumahku,”

“Pulanglah,” jawab Nasyrudin. “Lalu keluarka semua binatang ternak itu dari rumahmu.”

Besoknya orang itu kembali dengan wajah berseri-seri, “Alhamdulillah, sekarang rumahku menjadi sangat luas sekali, aku bisa tenang tiduran dan melakukan apapun di rumahku,” kata orang itu dengan penuh semangat.

Padahal rumahnya tak berubah, apalagi bertambah luas secara fisik dari sebelumnya.

Apa relevansinya cerita itu dengan ibadah Ramadhan yang kita laksanakan?

Dengan ramadhan ini rupanya Allah sedang mendidik kita untuk bisa lebih bersyukur dengan nikmat yang kita peroleh. Segelas air bahkan bergelas-gelas air yang kita minum setiap harinya, atau bergalon-galon air yang kita minum tiap bulannya, jarang atau bahkan tidak pernah kita bersyukur, bahkan mungkin kita tidak menyadari kalau itu adalah sebuah nikmat dari Allah.

Tapi saat kita diterpa dahaga dan lapar karena berpuasa, segelas air saat berbuka terasa sangat nikmat sekali membasahi kerongkongan. Baru pada saat itu kita merasakan akan nikmat Allah dalam segelas air tersebut, padahal di hari biasa kita kerap mengabaikannya.

Lalu bagaimanakah cara kita bersyukur pada Allah?

Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah.

Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.”

Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki.

Semoga dengan ramadhan semabagai shahruttarbiyah atau bulan pendidikan bisa membuat kita menjadi insane yang bersyukur atas nikmat lahiriah maupun batiniah.

wallahu ‘alam Sebagaimana sudah sering disampaikan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk berpuasa dengan tujuan agar manusia mencapai derajat taqwa. Salah satu ciri taqwa adalah bersyukur pada Allah.

Banyak orang bersyukur atas nikmat yang besar, tetapi sangat jarang orang bersyukur atas nikmat yang mereka anggap kecil atau sedikit. Padahal sesungguhnya tidaklah ada nikmat yang kecil dari Allah, kebodohan dan pe rsepsi manusia sajalah yang membuat nikmat tersebut tidak disyukuri.

Ada sebuah cerita hikmah:
Suatu ketika Nasyrudin sedang duduk di rumahnya, tiba-tiba datang temannya mengeluh dan meminta pertolongan.

“Wahai Nasyrudin,” kata orang itu. “aku memiliki rumah yang sempit, aku tidak kerasan tinggal di rumah tersebut. Tolong aku agar rumahku menjadi luas,”

Kemudian Nasyrudin menyuruh orang itu pulang dan memasukan 5 ekor kambing ke dalam rumahnya.
Besoknya orang itu datang lagi dan berkata, “wahai Nasyrudin, rumahku menjadi tambah sempit karena kambing-kambing itu”

Kemudian Nasyrudin kembali menyuruh orang itu pulang dan menyuruhnya memasukan 5 ekor unta. Dengan wajah penuh keheranan orang itu pulang dan menuruti apa yang suruh Nasyrudin.

Besoknya orang itu kembali lagi dengan wajah sangat marah.
“Nasyrudin, sekarang aku tidak bisa tidur, aku terhimpit oleh binatang ternak. Aku hanya bisa berdiri mematung di tumahku,”

“Pulanglah,” jawab Nasyrudin. “Lalu keluarka semua binatang ternak itu dari rumahmu.”
Besoknya orang itu kembali dengan wajah berseri-seri, “Alhamdulillah, sekarang rumahku menjadi sangat luas sekali, aku bisa tenang tiduran dan melakukan apapun di rumahku,” kata orang itu dengan penuh semangat.

Padahal rumahnya tak berubah, apalagi bertambah luas secara fisik dari sebelumnya.
Apa relevansinya cerita itu dengan ibadah Ramadhan yang kita laksanakan?

Dengan ramadhan ini rupanya Allah sedang mendidik kita untuk bisa lebih bersyukur dengan nikmat yang kita peroleh. Segelas air bahkan bergelas-gelas air yang kita minum setiap harinya, atau bergalon-galon air yang kita minum tiap bulannya, jarang atau bahkan tidak pernah kita bersyukur, bahkan mungkin kita tidak menyadari kalau itu adalah sebuah nikmat dari Allah.

Tapi saat kita diterpa dahaga dan lapar karena berpuasa, segelas air saat berbuka terasa sangat nikmat sekali membasahi kerongkongan. Baru pada saat itu kita merasakan akan nikmat Allah dalam segelas air tersebut, padahal di hari biasa kita kerap mengabaikannya.

Lalu bagaimanakah cara kita bersyukur pada Allah?

Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah.

Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, ”Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.”

Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki.

Semoga dengan ramadhan semabagai shahruttarbiyah atau bulan pendidikan bisa membuat kita menjadi insane yang bersyukur atas nikmat lahiriah maupun batiniah.

wallahu ‘alam

15 Jun 2014

SENTUHAN UNTUK WANITA ( MUSLIMAH )







SENTUHAN UNTUK WANITA ( MUSLIMAH )

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh

Jika kukatakan ini seruan, rasanya suara ini terlalu lemah. Jika kukatakan ini dakwah, sepertinya kalian malas untuk mendengarnya, biar kusederhanakan saja, ini adalah sentuhan..

Sentuhan dari hatiku yang terdalam,
Sapaan dari hati kami, para ikhwan yang mengagumi keindahanmu..
Semoga Allah melembutkan hatimu.
Wahai calon calon bidadari penghuni syurga,

Wahai calon calon istri shaleha kebanggaan Islam..
Wahai kaum hawa yang didadanya telah tumbuh tunas tunas Iman..
Wahai muslimah yang hatinya telah membenarkan kebenaran Al-Islam..

Sungguh seruan ini adalah untukmu..
Kami tidak mengajak wanita wanita kafir pembangkang yang menolak cahaya Islam
Kami tidak menyeru penghuni biara biara kesesatan, atau wanita wanita malam metropolis!
Kami tidak menyeru kepada mereka yang hatinya telah mengeras menjadi batu, lalu Allah mengunci mati hatinya..
Seruan ini untukmu, yang masih mendengar..
Kami tidak menyeru kepada mereka yang biasa tertawa saat seruan berhijab datang..

Biarkan saja mereka begitu,
Hingga azab Allah mematahkan harapannya..
Semoga Hidayah Allah segera menyapanya..

Aku menyeru dengan kelembutan, 
Hanya kepada hati hati yg lembut..

Mencoba merayu dari sudut yang kubisa,
Mengintip celah hidayah diantara hati hati yang resah,
Sebelum keresahan kalian itu megering...

Aku percaya hatimu lembut, 
Selembut tutur bahasa, seteduh indah tatapan..

Aku tahu kalian sebenarnya iri..
Iyah, kalian begitu iri.. 
Kalian iri sangat iri saat melihat hamba Allah lain bersahaja dengan jilbabnya
Istiqamah dan di manja dengan kerudungnya..
Begitu mempesonakan mata dengan abaya-nya

Jujurlah bahwa kalian gelisah
Kami pun paham, betapa beratnya harga yang harus kalian tukar..
Memilih istiqamah saat semua berpaling..
Menjadi baik saat kebaikan itu menjadi bahan celaan. 

Tapi, jangan berbohong..
Jangan katakan aku belum siap!
Atau juga jangan kalian katakan 'aku ingin mengerudungi hatiku dulu..'

Aku jemu dengan kata kata itu!
Kami bosan dengan kata kata itu!
Itu adalah kemunafikan bibirmu saudariku. .
Jika kami mencintaimu karena Allah, 
Kamipun akan benci karena Allah..

Coba renungkan wahai keindahan..
Sebentar saja, bayangkan..

Bayangkan dirimu yang cantik itu sedang berdiri
Gemetar dibibir jurang neraka..

Apakah kalian mengira malaikat jabanniyyah akan tergoda, 
Mengurungkan niatnya untuk melemparmu kesana..
Apakah kalian mengira selembar rambut kalian itu akan lepas dari jilatan api neraka yang menyala nyala..

Apakah kalian kira seindah leher yang kalian pertontonkan kepada kami itu akan kebal api neraka..

Apakah kalian kira sindah lengan yang selalu cocok dengan segala mode itu akan tahan panas neraka..

Apakah kalian kira betis indah kalian itu akan lepas dari jeratan panas api neraka...

Ataukah kalian telah lupa..
Bahwa malaikat malaikat Allah setiap saat menulis setiap dosa dosa yang terabaikan itu..
Saat kalian tak sadar aurat kalian tak sengaja kami lihat?

Lupakanlah, neraka itu..
Jika kalian bosan mendengarnya.
Lupakan saja, seperti orang orang kafir yang melupakannya.. 

Sesungguhnya kami sangat takut..
Apakah kalian tidak kasihan kepada kami?
Renungkanlah pertanyaan kami, apakah kalian telah benar benar ingin mengajak kami ke neraka seperti pekerjaan harian iblis iblis terlaknat itu?

Apakah kalian tidak sadar,..
Dengan mengumbar bagian bagian tubuh kalian itu..
Kalian telah membantu iblis mengikis habis iman kami, menggoyah goyahkan pilar pilar Iman kami, bahkan meruntuhkannya.

Apakah kalian benar benar tidak takut Neraka?

Subhanallah..
Aku takut mendengarnya, 

Maafkan aku. 
Maafkan sekali lagi, 
Sungguh aku membenci dirimu, diriku dan semua orang yang bergelimang dalam kesalahan. Yang biasa mencibir saat kebenaran itu diperdengarkan..

Tidak ada hitam di hatiku, 
Aduhai, aku hanya ingin menyentuh hatimu dan membisikan sekali lagi
Siksa neraka itu berat saudari ku..

Aku ingin kalian pahami, bahwa kami sangat lemah
Kami sangat teramat lemah..

Hati kami bisa gemetar saat kalian lewat didepan kami
Hati kami kadang gemetar hanya mendengar suara tawa kalian
Kadang berdebar hebat saat bayangan keindahan itu melintasi benak kami 

Kami jujur, kami kadang membayangkannya berulang ulang..
Bahkan mengganggu sholat kami....

Apalagi saat bentuk tubuh kalian sengaja disuguhkan dengan berbagai tatanan.
Kami pasti tidak bisa berkata kata. 

Senangkah mendengarnya?
Kalian pasti senang, mendengarnya.. 

Atau kalian sedang membisikan sesuatu?
Iyah kalian pasti ingin menyalahkan kami, 
Kalian tidak salah, kalian adalah mahkota mahkota terindah di bumi ini
Kudengar kalian juga calon calon bidadari penghuni syurga
Bahkan kudengar bidadari syurgapun iri kepadamu..

Aku ingin kalian menjadi bidadari itu,

Tapi, ingatlah sekali lagi..
Jangan kotori bibirmu dengan kemunafikan 
Kerudungi seraut wajahmu, sebelum engkau berniat mengerudungi hatimu.. 
Karena hatimu tidak akan menggoda kami yang lemah ini

Silahkan katakan dengan lantang jika kalian memang benar..
Hati kalian adalah urusan kalian..
Urusanmu dengan RABBmu

Katakanlah sesukamu
Katakan ku ingin jilbabi hatiku dulu.. 
Teruslah katakan begitu, jika kalian benar.. 

Hiasi dulu indah wajahmu dengan jilbab,
Semoga setelah auratmu terlindungi hidayah akan menemuimu
Disaat hatimu sudah terasa teduh.

Semoga kata kata pedas ini menyentuh hatimu, 
Aku memohon maaf atas tetasan darah luka atau kebencian dari pena yang kugoreskan., 
Semoga tetesan itu kelak menjadi saksi di akhirat

BAHWA HARI INI ADALAH PERUBAHAN!

Ini harus kami katakan,
Karena kami merindukan kalian; wahai wanita wanita sholehah... 
Kami merindukan kalian..

Jaga kehormatan dan kemuliaan kalian
Jangan jadikan anugerah kecantikan itu menjadi fitnah

Semoga Allah melembutkan hatimu,
Semoga ini tidak melukai hatimu wahai saudariku,

Jika ada darah yang menetas disudut hatimu yang syahdu,
Jangan salahkan kami, jangan salahkan tulisan ini..

Ini hanyalah sebuah sentuhan
Untuk menghangatkan hatimu, bukan untuk menamparmu...

Agar kalian tidak lupa
Bahwa waktu demi waktu..
Menit demi menit.. jam demi jam, hari demi hari dan.. tahun demi tahun.. 
Saat kalian lupa atas jilbab kalian, ada dua malaikat yang tidak akan pernah lupa mencatat dosa yang kalian tebarkan.

Ketahuilah,
Malaikat jabaniyyah itu tidaklah ramah.
Api neraka tidak akan basa basi

Jika saja hati kalian masih sakit, 
Coba sekali lagi renungkan, bahwasanya air garam hanya terasa sakit di kulit yang terdapat luka. 
Air garam hanya akan menyayat kulit yang berpenyakit, air garam tidak akan terasa sakit di kulit yang sehat

Jika hati kalian sakit, maka maafkanlah aku.
Jika hati kalian sakit, maka jujur harus kukatakan bahwa hati kalian sedang berpenyakit
Kalian memang sakit.

Ini hanya mengingatkan,
Tentang sebuah kewajiban seorang hamba terhadap perintah pemilik jagat raya ini..
Kuyakin dari kalian ada yang tersinggung,
Tapi ini lah yang harus kami katakan..

Inilah hukum Allah, 
Sungguh, kewajiban itu bukan paksaan.
Tapi pengkondisian, agar dirimu menemui kenikmatan.
Ingatlah wahai saudari saudariku tercinta.

Bahwasannya jika Allah ta'ala menjadikan Islam itu Mudah, 
Bukan berarti hal Wajib bisa menjadi Sunnah...

Jika Berjilbab itu wajib,.
Itu adalah sebuah ketetapan yang harus diterima. 
Bagi siapa saja yang enggan, dosa tetap ditulis..

Hari demi hari..

Ku yakin tak akan ada hati yang menolak, 
Meski kenyataan bibir akan menolak dengan seribu alasan..
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata"(QS. Al-Ahzab : 36)

Tutup auratmu..
Sebelum kain kafan memaksamu untuk menutupinya..

Untuk kalian yang telah berjilbab,
Berbahagialah dengan keteduhannya, 
Semoga keistiqamahan menyertaimu saudariku..
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar" (QS. Al-Ahzab : 35)
semoga kita bisa mengambil hikmah dari semua kejadian ^^,
Wallahu a'lam

Buat sahabat yang ingin Membaginya silahkan, semoga bermanfaat di dunia dan akherat Jika kukatakan ini seruan, rasanya suara ini terlalu lemah. Jika kukatakan ini dakwah, sepertinya kalian malas untuk mendengarnya, biar kusederhanakan saja, ini adalah sentuhan..
Sentuhan dari hatiku yang terdalam,
Sapaan dari hati kami, para ikhwan yang mengagumi keindahanmu..
Semoga Allah melembutkan hatimu.
Wahai calon calon bidadari penghuni syurga,
Wahai calon calon istri shaleha kebanggaan Islam..
Wahai kaum hawa yang didadanya telah tumbuh tunas tunas Iman..
Wahai muslimah yang hatinya telah membenarkan kebenaran Al-Islam..
Sungguh seruan ini adalah untukmu..
Kami tidak mengajak wanita wanita kafir pembangkang yang menolak cahaya Islam
Kami tidak menyeru penghuni biara biara kesesatan, atau wanita wanita malam metropolis!
Kami tidak menyeru kepada mereka yang hatinya telah mengeras menjadi batu, lalu Allah mengunci mati hatinya..
Seruan ini untukmu, yang masih mendengar..
Kami tidak menyeru kepada mereka yang biasa tertawa saat seruan berhijab datang..
Biarkan saja mereka begitu,
Hingga azab Allah mematahkan harapannya..
Semoga Hidayah Allah segera menyapanya..
Aku menyeru dengan kelembutan,
Hanya kepada hati hati yg lembut..
Mencoba merayu dari sudut yang kubisa,
Mengintip celah hidayah diantara hati hati yang resah,
Sebelum keresahan kalian itu megering...
Aku percaya hatimu lembut,
Selembut tutur bahasa, seteduh indah tatapan..
Aku tahu kalian sebenarnya iri..
Iyah, kalian begitu iri..
Kalian iri sangat iri saat melihat hamba Allah lain bersahaja dengan jilbabnya
Istiqamah dan di manja dengan kerudungnya..
Begitu mempesonakan mata dengan abaya-nya
Jujurlah bahwa kalian gelisah
Kami pun paham, betapa beratnya harga yang harus kalian tukar..
Memilih istiqamah saat semua berpaling..
Menjadi baik saat kebaikan itu menjadi bahan celaan.
Tapi, jangan berbohong..
Jangan katakan aku belum siap!
Atau juga jangan kalian katakan 'aku ingin mengerudungi hatiku dulu..'
Aku jemu dengan kata kata itu!
Kami bosan dengan kata kata itu!
Itu adalah kemunafikan bibirmu saudariku. .
Jika kami mencintaimu karena Allah,
Kamipun akan benci karena Allah..
Coba renungkan wahai keindahan..
Sebentar saja, bayangkan..
Bayangkan dirimu yang cantik itu sedang berdiri
Gemetar dibibir jurang neraka..
Apakah kalian mengira malaikat jabanniyyah akan tergoda,
Mengurungkan niatnya untuk melemparmu kesana..
Apakah kalian mengira selembar rambut kalian itu akan lepas dari jilatan api neraka yang menyala nyala..
Apakah kalian kira seindah leher yang kalian pertontonkan kepada kami itu akan kebal api neraka..
Apakah kalian kira sindah lengan yang selalu cocok dengan segala mode itu akan tahan panas neraka..
Apakah kalian kira betis indah kalian itu akan lepas dari jeratan panas api neraka...
Ataukah kalian telah lupa..
Bahwa malaikat malaikat Allah setiap saat menulis setiap dosa dosa yang terabaikan itu..
Saat kalian tak sadar aurat kalian tak sengaja kami lihat?
Lupakanlah, neraka itu..
Jika kalian bosan mendengarnya.
Lupakan saja, seperti orang orang kafir yang melupakannya..
Sesungguhnya kami sangat takut..
Apakah kalian tidak kasihan kepada kami?
Renungkanlah pertanyaan kami, apakah kalian telah benar benar ingin mengajak kami ke neraka seperti pekerjaan harian iblis iblis terlaknat itu?
Apakah kalian tidak sadar,..
Dengan mengumbar bagian bagian tubuh kalian itu..
Kalian telah membantu iblis mengikis habis iman kami, menggoyah goyahkan pilar pilar Iman kami, bahkan meruntuhkannya.
Apakah kalian benar benar tidak takut Neraka?
Subhanallah..
Aku takut mendengarnya,
Maafkan aku.
Maafkan sekali lagi,
Sungguh aku membenci dirimu, diriku dan semua orang yang bergelimang dalam kesalahan. Yang biasa mencibir saat kebenaran itu diperdengarkan..
Tidak ada hitam di hatiku,
Aduhai, aku hanya ingin menyentuh hatimu dan membisikan sekali lagi
Siksa neraka itu berat saudari ku..
Aku ingin kalian pahami, bahwa kami sangat lemah
Kami sangat teramat lemah..
Hati kami bisa gemetar saat kalian lewat didepan kami
Hati kami kadang gemetar hanya mendengar suara tawa kalian
Kadang berdebar hebat saat bayangan keindahan itu melintasi benak kami
Kami jujur, kami kadang membayangkannya berulang ulang..
Bahkan mengganggu sholat kami....
Apalagi saat bentuk tubuh kalian sengaja disuguhkan dengan berbagai tatanan.
Kami pasti tidak bisa berkata kata.
Senangkah mendengarnya?
Kalian pasti senang, mendengarnya..
Atau kalian sedang membisikan sesuatu?
Iyah kalian pasti ingin menyalahkan kami,
Kalian tidak salah, kalian adalah mahkota mahkota terindah di bumi ini
Kudengar kalian juga calon calon bidadari penghuni syurga
Bahkan kudengar bidadari syurgapun iri kepadamu..
Aku ingin kalian menjadi bidadari itu,
Tapi, ingatlah sekali lagi..
Jangan kotori bibirmu dengan kemunafikan
Kerudungi seraut wajahmu, sebelum engkau berniat mengerudungi hatimu..
Karena hatimu tidak akan menggoda kami yang lemah ini
Silahkan katakan dengan lantang jika kalian memang benar..
Hati kalian adalah urusan kalian..
Urusanmu dengan RABBmu
Katakanlah sesukamu
Katakan ku ingin jilbabi hatiku dulu..
Teruslah katakan begitu, jika kalian benar..
Hiasi dulu indah wajahmu dengan jilbab,
Semoga setelah auratmu terlindungi hidayah akan menemuimu
Disaat hatimu sudah terasa teduh.
Semoga kata kata pedas ini menyentuh hatimu,
Aku memohon maaf atas tetasan darah luka atau kebencian dari pena yang kugoreskan.,
Semoga tetesan itu kelak menjadi saksi di akhirat
BAHWA HARI INI ADALAH PERUBAHAN!
Ini harus kami katakan,
Karena kami merindukan kalian; wahai wanita wanita sholehah...
Kami merindukan kalian..
Jaga kehormatan dan kemuliaan kalian
Jangan jadikan anugerah kecantikan itu menjadi fitnah
Semoga Allah melembutkan hatimu,
Semoga ini tidak melukai hatimu wahai saudariku,
Jika ada darah yang menetas disudut hatimu yang syahdu,
Jangan salahkan kami, jangan salahkan tulisan ini..
Ini hanyalah sebuah sentuhan
Untuk menghangatkan hatimu, bukan untuk menamparmu...
Agar kalian tidak lupa
Bahwa waktu demi waktu..
Menit demi menit.. jam demi jam, hari demi hari dan.. tahun demi tahun..
Saat kalian lupa atas jilbab kalian, ada dua malaikat yang tidak akan pernah lupa mencatat dosa yang kalian tebarkan.
Ketahuilah,
Malaikat jabaniyyah itu tidaklah ramah.
Api neraka tidak akan basa basi
Jika saja hati kalian masih sakit,
Coba sekali lagi renungkan, bahwasanya air garam hanya terasa sakit di kulit yang terdapat luka.
Air garam hanya akan menyayat kulit yang berpenyakit, air garam tidak akan terasa sakit di kulit yang sehat
Jika hati kalian sakit, maka maafkanlah aku.
Jika hati kalian sakit, maka jujur harus kukatakan bahwa hati kalian sedang berpenyakit
Kalian memang sakit.
Ini hanya mengingatkan,
Tentang sebuah kewajiban seorang hamba terhadap perintah pemilik jagat raya ini..
Kuyakin dari kalian ada yang tersinggung,
Tapi ini lah yang harus kami katakan..
Inilah hukum Allah,
Sungguh, kewajiban itu bukan paksaan.
Tapi pengkondisian, agar dirimu menemui kenikmatan.
Ingatlah wahai saudari saudariku tercinta.
Bahwasannya jika Allah ta'ala menjadikan Islam itu Mudah,
Bukan berarti hal Wajib bisa menjadi Sunnah...
Jika Berjilbab itu wajib,.
Itu adalah sebuah ketetapan yang harus diterima.
Bagi siapa saja yang enggan, dosa tetap ditulis..
Hari demi hari..
Ku yakin tak akan ada hati yang menolak,
Meski kenyataan bibir akan menolak dengan seribu alasan..
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata"(QS. Al-Ahzab : 36)
Tutup auratmu..
Sebelum kain kafan memaksamu untuk menutupinya..
Untuk kalian yang telah berjilbab,
Berbahagialah dengan keteduhannya,
Semoga keistiqamahan menyertaimu saudariku..
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar" (QS. Al-Ahzab : 35)
semoga kita bisa mengambil hikmah dari semua kejadian ^^,
Wallahu a'lam
Buat sahabat yang ingin Membaginya silahkan, semoga bermanfaat di dunia dan akherat