Semua kandungan di dalam blog ini adalah dari tulisan Ustaz Adi Yanto Meridukansurga di laman Facebooknya. Saya sekadar mencuba menghimpunkannya untuk manfaat semua umat. Terima kasih kepada Ustaz Adi yang memberikan keizinannya - Tulus dari Cipher.

21 Feb 2014

MENCINTAI ISTERI ORANG!



 

SEBUAH PERTANYAAN DI INBOK DARI SAHABAT FACEBOOK SAYA...!

MENCINTAI ISTERI ORANG


Assalamualaikum Ustadz .. kebetulan saya mendapat curhatan sekaligus pertanyaan dari teman saya..
curhat&pertanyaannya begini:
dia tengah jatuh cinta kpada wanita yg bekerja di luar negri dan kebetulan wanita ini telah pun bersuami, parahnya si wanita ini pun telah jatuh cinta kepada teman saya. Karna hubungannya
dg si suami sudah tak harmonis lg sebelum kenal dg teman saya ini.
saya sudah memperingatkan bahwa dia telah salah besar dg mencintai istri orang. juga secara tak langsung mengajak/menyuruh wanita ini untuk curang&nusyuz pd suaminya.
bagaimana menurut islam ttg ini ustadz. ..? mohon jawabannya agar saya bisa menjelaskan lbh detail menurut islam kpda dia.
Syukron. ..


Jawab :
Wa'alaikumsalam....

Ada kemungkinan adanya hubungan "spesial" yang terjalin antara seorang pemuda wan wanita yang telah bersuami tersebut, dan bisa jadi keduanya berpacaran. Apabila demikian kenyataannya maka sungguh keduanya telah melakukan dosa.

Pacaran seperti zaman sekarang ini adalah perbuatan terlarang dalam Islam, karena dalam pacaran ada tindakan-tindakan yang menyelisihi syariat, diantaranya:

1. Khalwat, yaitu berduaan tanpa ada mahram yang menemani, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:.

“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” HR. Bukhari no.5233 dan Muslim no.1341

2. Melihat kepada lawan jenis yang bukan mahram dengan sengaja tanpa alasan yang syar'i, Allah ta'ala berfirman dalam surat an-Nur ayat 30-31:.

“Katakanlah kepada laki – laki yang beriman :”Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya

“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya”

3. Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram, berbicara dalam hal yang tidak diperlukan dan hal lainnya yang akan lebih jelas bila kita memperhatikan sabda Rasulullah shallallahu alihi wa sallam berikut:.

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagiannya untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.”HR. Muslim no.2657

Meski zina Tangan tidak seperti zina Farj tapi itu tetaplah dosa sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, karena julukan untuk perbuatan tertentu dengan julukan yang sama dengan julukan perbuatan yang haram menunjukkan bahwa perbuatan pertama dihukumi dengan hukum perbuatan kedua (haram)

4. Secara umum pacaran mengantarkan dua sejoli ke arah perzinahan, dan semua yang mengantarkan kepada zina dilarang oleh Allah ta'ala. Dia berfirman di surat al-Isra' ayat 32:.

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”

Kalau dikatakan: Jika point-point diatas bisa dihindari maka pacaran tersebut boleh. Kami katakan bahwa itu tidak mungkin karena kalaupun amalan anggota badan dhohir bisa dijaga tapi syahwat yang ada dalam batin tidak bisa dihindari ketika dua sejoli sedang dimabuk asmara, dan jika demikian maka perbuatan itu bisa dikategorikan zina hati sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Setelah membawakan hadits di point 3 di atas syaikh Utsaimin menerangkan tentang zina hati:
Condong dan suka terhadap perkara ini yakni keterkaitan (hati) dengan wanita (yang tidak halal baginya.pent) inilah zina hati, sedangkan kemaluan membenarkan itu atau mendustakannya. Syarh Riyadhusshalihin 6/358

5. Khusus untuk kasus "berhubungan" dengan wanita yang masih bersuami -sebagaimana yang disebutkan dalam pertanyaan- ada tambahan point yang diharamkan, yakni laki-laki tersebut kemungkinan besar menjadi sebab perceraian wanita itu dari suaminya, sedangkan perbuatan memisahkan seorang suami dari istrinya adalah perbuatan yang sangat disukai iblis. Dalam salah satu riwayat disebutkan:

Dari Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu mengirim bala tentaranya, (setan) yang kedudukannya paling dekat kepada Iblis adalah yang paling besar godaannya. Salah satu diantara mereka datang lalu berkata: 'Aku telah melakukan ini dan itu.' Iblis menjawab: 'Kau tidak melakukan apa pun.' Lalu yang lain datang dan berkata: 'Aku tidak meninggalkannya hingga aku memisahkannya dengan istrinya.' Beliau bersabda: "Iblis mendekatkan setan itu kepadanya lalu berkata: 'Bagus kamu. HR. Muslim no.2813 dan diririwayatkan oleh yang lain

Dengan demikian sudah jelaslah bahwa apa yang dilakukan oleh laki-laki dan wanita tersebut adalah sesuatu yang diharamkan, dan seharusnya keduanya segera berhenti dan bertaubat kepada Allah ta'ala atas dosa dan kesalahan mereka sebelum datang masa bagi keduanya taubat mereka tidak diterima lagi oleh Allah ta'ala.

20 Feb 2014

KESOMBONGAN ADALAH PINTU MENUJU KEHANCURAN
















Bismillahir rohmaanir rohiim.
Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah SWT,sudah menjadi sunnatullah,bahwa manusia itu adalah tempatnya sifat salah,khilaf dan lupa.
Namun demikian,Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Jika manusia merasa dirinya bersalah,khilaf atau lupa namun kemudian segera menyadari kesalahannya dan untuk selanjutnya memohon ampun kepada Allah,dan segera meminta rahmat dari-Nya,sesungguhnya manusia seperti ini yang paling utama di hadapan Allah.
Namun sebaliknya jika ada ada manusia yang setelah melakukan kesalahan dia tidak mau memohon rahmat dan ampunan dari Allah,bahkan dia cenderung congkak,angkuh,dan menyombongkan amal perbuatannya,maka orang seperti inilah yang disebut sebagai kaum yang menganiaya dirinya sendiri,dan Allah pun telah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa : "Sesungguhnya tiada berputus asa dari mengharap rahmat Allah,kecuali kaum yang Kafir".
Kita semua pasti ingat tentang beberapa contoh dari sikap kesombongan manusia,yang beberapa di antaranya telah disebutkan Allah dalam Al-Qur'an :

1. Kisah tentang Abu Lahab
(tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Lahab ayat 1-5),
2. Kisah tentang Qorun.
(tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Qoshosh ayat 78),
3. Kisah tentang Iblis.
(yang tercantum dalam surat Al-A'rof ayat 12-13)

Jika kita membaca beberapa contoh di atas,maka dapat disimpulkan bahwa kesombongan,congkak,angkuh dan takabbur hanya akan membawa mala petaka dan kehancuran bagi diri sendiri.
Bukankah kesombongan adalah "Selendang"Allah SWT,seperti firman Allah : "kesombongan atau kebesaran (AL-MUTAKABBIR) itu adalah selendang-Ku,maka jika ada di antara kalian yang menyombongkan diri adalah musuh-Ku".
Percayalah,jika Allah yang menjadi musuhmu,maka dunia,alam semesta,semua makhluk akan memusuhimu.
Na'udzubillahi min dzalik.
Adapun tanda-tanda orang yang celaka,sebagaimana yang pernah diucapkan oleh Ibnul Qoyim Al-Jauzi,adalah sbb :
- sesungguhnya semakin bertambah ilmunya,semakin bertambah pula kesombongan dan kecongkakannya.
- setiap bertambah amalnya,semakin bertambah kebanggaannya dan memandang rendah orang lain,serta semakin bertambah prasangka baiknya terhadap diri sendiri,
- semakin bertambah usia,semakin bertambah rakus dan serakahnya kepada dunia,
- semakin menumpuk harta kekayaannya,semakin bertambah pula bakhil dan kikirnya,
- semakin meningkat derajat dan pangkatnya,semakin meningkat pula kesombongan dan keangkuhannya.

Mari kita jadikan renungan,adakah orang hebat,sakti mandraguna di dunia ini yang tidak bisa mati?
Adakah preman yang merasa dirinya paling hebat,mempunyai ribuan ilmu kedigdayaan yang masih hidup sampai saat ini?
Pada akhirnya,semua kesombongan,harta,ilmu kesaktian,akan dengan mudahnya di ambil oleh Yang Maha Digdaya dan Maha Sakti Mandraguna,yaitu Allah Sang Maha Pencipta hidup dan kehidupan.
Ayo,saudaraku sekarang bukan saatnya menyombongkan diri,tapi saatnya berlomba mengharap rahmat dan ampunan dari Allah,syukuri segala nikmat dan jangan jadikan nikmat tadi sebagai jalan untuk kesombongan,ingatlah..."JIKA KAU SOMBONG,ALLAH AKAN MENGHANCURKANMU SEPERTI DEBU"
AMIIN YAA ROBBAL 'ALAMIIN.

19 Feb 2014

Atas Nama Cinta, Zina dibilang cinta




Wahai sahabat... saat ini zaman dimana banyak diantara kita yang tertipu oleh seta, zina dibilang cinta. Bahkan zina dianggap biasa, sekadar kemaluan bertemu kemaluan.

Subhanallah! La hawla wala quwwata illa billah!!
“Sesungguhnya Allah menetapkan jatah zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari: zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nah, kalau belum halal dalam ikatan nikah, jangan pandang-pandangan dulu. Jangan pegang-pegang dulu. Jangan belai-belai dulu. Dekat-dekat bisa berujung syahwat. Bahaya!

Allah telah mengingatkan hamba-Nya dengan keras tentang hal ini,
“Dan jangan dekati zina! Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’:32)

Berhubungan badan bagaikan keledai

Betapa hinanya orang yang berzina. Mari kita simak bagaimana julukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mereka.

Shahabat Abu Malik Al-Asy’ari radhiyallahu ’anhu menyampaikan bahwa dia mendengar Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
”Akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina dan sutera.”

Pada akhir zaman, setelah tidak ada lagi kaum mukminin, yang tersisa adalah seburuk-buruk manusia. Mereka saling melakukan hubungan badan bagaikan keledai, sebagaimana dijelaskan dalam hadits An-Nawwas radhiyallahu ’anhu,
”Dan yang tersisa adalah seburuk-buruk manusia, mereka kawin di zaman itu bagaikan keledai, maka pada merekalah kiamat itu terjadi.’ ” (HR. Muslim)

Tantangan

Jika ada yang menantang Anda seperti ini: coba berbuatlah semau Anda, tidak perlu taat norma, tak usah patuh kepada agama. Nah, jatah setiap orang ‘kan cuma satu nyawa. Tidak lebih dari itu. Silakan Anda pilih sekarang:
① Hidup taat aturan Allah, matinya insyaallah selamat.
② Hidup bebas semaunya, matinya nanti “gambling”; tak jelas selamat atau sekarat.

Pasti Anda ingin selamat, ‘kan?

18 Feb 2014

HIDUP INI TAK SELALU SEMANIS MADU


 

 
 
 Dalam kehidupan ini kadang kita tidak bisa memilih kehidupan yang selalu manis. Suatu ketika kita akan nikmati juga kehidupan yang masam, bahkan yang pahit. Itulah hidup. Manis dan pahit selalu datang silih berganti, bahkan manis semanis madu, pahit sepahit empedu. Silih berganti. Dan itu tidak bisa kita tolak.

Sepertinya enak banget ya, kalau hidup ini selalu untung, selalu senang, selalu haapy, selalu enjoy, selalu bahagia, selalu manis.

Sepertinya enggak bakal ada kesedihan, enggak bakal ada kesusahan, nggak bakal ada pahitnya hidup ini.
Yah, namun apa daya, apa boleh buat, kita masih manusia. Bukan kita yang mengatur kehidupan kita, Yang mengatur Dia, yang Maha Kuasa. Allah sang Pengatur Tunggal alam semesta ini beserta segala isinya

Allah Sang Sutradara maha hebat atas alam semesta ini, dan atas apa yang terjadi pada semua hambaNya.
Kita ciptaan-Nya, dan Dia Pencipta kita.
Kalau saja kita diberi hak penuh mengatur, tentu kita sudah stel aturan agar hidup kita manis terus. Bahkan manisnya semanis madu.

Saudara saudaraku, salah satu sifat manusia adalah lupa diri.
Hidup selalu enak akan membuat orang mudah lupa diri.
Hidup selalu berhasil akan membuat orang mudah sombong.

Kenyataan inilah yang kadang membuat kesusahan, kesedihan, pahitnya hidup ternyata memang diperlukan.
Sedih, susah, pahit itu diperlukan untuk mengajarkan bahwa kita masih manusia, bukan Tuhan.
Sehingga kita tidaklah pantas untuk lupa diri, tidaklah pantas untuk menyombongkan diri.

Walaupun demikian, kita ini masih diberi-Nya hak untuk mengajukan proposal kehidupan.
Apa yang kita inginkan dalam kehidupan ini, juga tergantung dengan diri kita sendiri.
Kita ingin senang, jalani kehidupan orang-orang yang diberi-Nya kesenangan.
Kita ingin bahagia, jalani kehidupan sebagaimana orang-orang yang bisa meraih kebahagiaan.
Kita ingin hidup enak, tiru, contoh, orang-orang yang karena perjuangannya hidupnya jadi enak.
Silahkan coba-coba mengedepankan hawa nafsu, silahkan tanam perasaan dengki, iri, hasad dan hasud,
silahkan kembangkan otak ngeres, pikiran kotor, kita toh sudah tahu apa akibatnya di kemudian hari.

Kata orang tua, Allah memang punya Hak Prerogatif untuk menentukan merah birunya kehidupan seseorang.
Tapi meski begitu, Dia tidak akan sewenang-wenang.
Si Fulan diberi hanya kesusahan, sedang si Fulan yang satunya diberi-Nya kesenangan.
Adalah tergantung orangnya dan tergantung keadaan lingkungan-Nya Allah akan memberi.

Jadi sebenarnya manis tidaknya kehidupan ini kita bisa memilih.
Terkait dengan kemuliaan dan kehinaan, maka kita beroleh jawaban sederhana,
kitalah yang memilih, mau hidup mulia atau hidup hina. Mau hidup manis atau mau hidup pahit
Dan, ketahuilah, Allah cuman tinggal meng”acc” saja.

Dan kaitannya dengan kehidupan yang tidak selalu manis, kita tahu, bahwa hidup kita ini ada yang mengatur.
dan kita juga tahu bahwa yang mengatur kehidupan kita adalah Allah.

“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari. Kemudian Dia berkuasa atas arsy. Tiada bagi kamu pelindung dan penolong selain dari Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? Dia mengatur urusan dari langit ke bumi…” (as Sajdah: 4-5)

Lantas, kalau kita sudah tahu bahwa yang mengatur adalah Allah,
kita juga harus tahu dan meyakini bahwa tidak ada aturan yang Allah atur,
tidak ada ketetapan yang Allah tetapkan, kecuali aturan dan ketetapan itu adalah kebaikan bagi kita.

Sehingga apapun jalan kehidupan yang kita jalani kita bisa menerimanya dengan ikhlas.
Sebab kita yakin, Dia tentu tidak akan pernah berkehendak untuk mencelakakan kita.
Semua yang akan terjadi kadang adalah permainan pikiran kita.
Kita sudah takut duluan akan hal yang belum terjadi, kita sering dibayang-bayangi perasaan jelek, pikiran jelek.

Akhirnya ketakutan itulah yang bakal terjadi dan juga kejelekan yang kita yakini.
Oleh karena itu, yang penting bagi siapa saja adalah meyakini apapun selalu dari sisi yang baik-baik saja, selalu positif, sehingga akan membuat hasilnya, membuat apapaun menjadi baik dan positif juga.

Semoga bermanfaat. Amin.

15 Feb 2014

BEBERAPA INDIKASI HATI YANG MATI


 
لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 Photo: "BEBERAPA INDIKASI HATI YG MATI
1."Tarkush sholah" Berani meninggalkan sholat fardhu,
2. "Adzdzanbu bil farhi" Tenang tanpa merasa berdosa padahal sedang melakukan dosa besar (QS 7:3),
3. "Karhul Qur'an" Tidak mau membaca bahkan menjauih dengan ayat-ayat Alqur'an,
4. "Hubbul ma'asyi" Terus menerus ma'siyat,
5. "Asikhru" Sibuknya hanya mempergunjing & buruk sangka & merasa dirinya selalu lebih suci,
6. "Ghodbul ulamai" Sangat benci dg nasehat baik & ulama,
7. "Qolbul hajari" Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, kuburan & akhirat,
8. "Himmatuhul buthnu" Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yang penting kaya,
9. "Anaaniyyun" sama sekali masa bodoh keadaan orang lain, saudara bahkan bisa jadi keluarganya sekalipun menderita,
10. "Al intiqoom" Pendendam hebat,
11. "Albukhlu" sangat pelit,
12, "Ghodhbaanun" cepat marah karena keangkuhan & dengki.
Hidupkan hati dengan banyak dzikir, banyak baca kisah para shalihin terdahulu, kisah ibadah keshalihan bagaimana Islam diterapkan dizaman kenabian, para shahabat tabiin, merenung kejadian dalam kehidupan yang merupakan tanda keberadaan Allah SWT yang mutlak berada diatas smuanya, banyak nyebut "Laa ilaaha ilallaah" akrab dgn ilmu, penyampai ilmu Risalah Agama yang mulia ini, perbanyak do'a dekat dengan orang shalih dan lingkungan shalih bukan lingkungan salah, atau lingkungan maksiat, smg Allah melindungi dan merahmati usaha kita"
 
1."Tarkush sholah" Berani meninggalkan sholat fardhu,

2. "Adzdzanbu bil farhi" Tenang tanpa merasa berdosa padahal sedang melakukan dosa besar (QS 7:3),

3. "Karhul Qur'an" Tidak mau membaca bahkan menjauih dengan ayat-ayat Alqur'an,

4. "Hubbul ma'asyi" Terus menerus ma'siyat,

5. "Asikhru" Sibuknya hanya mempergunjing & buruk sangka & merasa dirinya selalu lebih suci,

6. "Ghodbul ulamai" Sangat benci dg nasehat baik & ulama,

7. "Qolbul hajari" Tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, kuburan & akhirat,

8. "Himmatuhul buthnu" Gilanya pada dunia tanpa peduli halal haram yang penting kaya,

9. "Anaaniyyun" sama sekali masa bodoh keadaan orang lain, saudara bahkan bisa jadi keluarganya sekalipun menderita,

10. "Al intiqoom" Pendendam hebat,

11. "Albukhlu" sangat pelit,

12, "Ghodhbaanun" cepat marah karena keangkuhan & dengki.

Hidupkan hati dengan banyak dzikir, banyak baca kisah para shalihin terdahulu, kisah ibadah keshalihan bagaimana Islam diterapkan dizaman kenabian, para shahabat tabiin, merenung kejadian dalam kehidupan yang merupakan tanda keberadaan Allah SWT yang mutlak berada diatas smuanya, banyak nyebut "Laa ilaaha ilallaah" akrab dgn ilmu, penyampai ilmu Risalah Agama yang mulia ini, perbanyak do'a dekat dengan orang shalih dan lingkungan shalih bukan lingkungan salah, atau lingkungan maksiat, smg Allah melindungi dan merahmati usaha kita"

10 Feb 2014

Tafsir Surat An Naas





لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Photo: Tafsir Surat An Naas
bismillahirrahmanirrahim
1.qul a'uudzu birabbi nnaas 
2.maliki nnaas 
3.ilaahi nnaas 
4.min syarri lwaswaasi lkhannaas 
5.alladzii yuwaswisu fii shuduuri nnaas 
6.mina ljinnati wannaas
###

1.qul a'uudzu birabbi nnaas 
2.maliki nnaas 
3.ilaahi nnaas 

Sebuah tarbiyah ilahi, Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya sekaligus Khalil-Nya untuk memohon perlindungan hanya kepada-Nya. Karena Dia adalah Rabb (yaitu sebagai pencipta, pengatur, dan pemberi rizki), Al Malik (pemilik dari segala sesuatu yang ada di alam ini), dan Al Ilah (satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi). Dengan ketiga sifat Allah subhanahu wata’ala inilah, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam untuk memohon perlindungan hanya kepada-Nya, dari kejelekan was-was yang dihembuskan syaithan.

Sebuah pendidikan Rabbani, bahwa semua yang makhluk Allah subhanahu wata’ala adalah hamba yang lemah, butuh akan pertolongan-Nya subhanahu wata’ala. Termasuk Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau adalah manusia biasa yang butuh akan pertolongan-Nya. Sehingga beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah, bukan tempat untuk meminta pertolongan dan perlindungan, dan bukan tempat bergantung.

Karena hal itu termasuk perbuatan ghuluw (ekstrim), memposisikan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bukan pada tempat yang semestinya. Bahkan beliau shalallahu ‘alaihi wasallam melarang dari perbuatan seperti itu. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersada:
“Janganlah kalian berbuat ghuluw kepadaku sebagaimana Nashara telah berbuat ghuluw kepada Ibnu Maryam. Aku ini hanyalah seorang hamba, maka katakanlah Abdullah (hamba Allah) dan Rasul-Nya”. (Muttafaqun ‘Alaihi)
Akan tetapi beliau shalallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang nabi dan rasul yang wajib ditaati dan diteladani.
4.min syarri lwaswaasi lkhannaas 
“Dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi.”
Makna Al was-was adalah bisikan yang betul-betul tersembunyi dan samar, adapun al khannas adalah mundur. Maka bagaimana maksud dari ayat ini?

Maksudnya, bahwasanya syaithan selalu menghembuskan bisikan-bisikan yang menyesatkan manusia disaat manusia lalai dari berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana firman-Nya (artinya):

“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan). Maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (Az Zukhruf: 36)
Adapun ketika seorang hamba berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala, maka syaithan bersifat khannas yaitu ‘mundur’ dari perbuatan menyesatkan manusia. Sebagaimana dalam firman-Nya (artinya):

“Sesungguhnya syaitan itu tidak mempunyai kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya.” (An Nahl: 99)

5.alladzii yuwaswisu fii shuduuri nnaas 
“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.”
Inilah misi syaithan yang selalu berupaya menghembuskan was-was kepada manusia. Menghiasi kebatilan sedemikian indah dan menarik. Mengemas kebenaran dengan kemasan yang buruk. Sehingga seakan-akan yang batil itu tampak benar dan yang benar itu tampak batil.
Cobalah perhatikan, bagaimana rayuan manis syaithan yang dihembuskan kepada Nabi Adam dan istrinya. Allah subhanahu wata’ala kisahkan dalam firman-Nya (artinya):
“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya, dan syaitan berkata: “Rabb-mu tidak melarangmu untuk mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam al jannah/surga)”. (Al A’raf: 20)
Demikian pula perhatikan, kisah ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sedang beri’tikaf. Shafiyyah bintu Huyay (salah seorang istri beliau shalallahu ‘alaihi wasallam) mengunjunginya di malam hari.

Setelah berbincang beberapa saat, maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengantarkannya pulang ke kediamannya. Namun perjalanan keduanya dilihat oleh dua orang Al Anshar. Kemudian syaithan menghembuskan ke dalam hati keduanya perasaan was-was (curiga). Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melihat gelagat yang kurang baik dari keduanya. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam segera mengejarnya, seraya bersabda:
“Tenanglah kalian berdua, dia adalah Shafiyyah bintu Huyay. Mereka berdua berkata: “Maha Suci Allah wahai Rasulullah. Maka Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya syaithan mengalir di tubuh bani Adam sesuai dengan aliran darah, dan aku khawatir dihembuskan kepada kalian sesuatu atau keburukan.” (H.R Muslim no. 2175)
Demikianlah watak syaithan selalu menghembuskan bisikan-bisikan jahat ke dalam hati manusia. Apalagi Allah subhanahu wata’ala dengan segala hikmah-Nya telah menciptakan ‘pendamping’ (dari kalangan jin) bagi setiap manusia, bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga ada pendampingnya. Sebagimana sabdanya shalallahu ‘alaihi wasallam:
“Tidaklah salah seorang dari kalian kecuali diberikan seorang pendamping dari kalangan jin, maka para shahabat berkata: Apakah termasuk engkau wahai Rasulullah? Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: Ya, hanya saja Allah telah menolongku darinya, karena ia telah masuk Islam, maka dia tidaklah memerintahkan kepadaku kecuali kebaikan”. (HR. Muslim no. 2814)

6.mina ljinnati wannaas

“Dari (golongan) jin dan manusia.”
Dari ayat ini tampak jelas bahwa yang melakukan bisikan ke dalam dada manusia tidak hanya dari golongan jin, bahkan manusia pun bisa berperan sebagai syaithan. Hal ini juga dipertegas dalam ayat lain (artinya):
“Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)” (Al An’am: 112)
Maka salah satu jalan keluar dari bisikan dan godaan syaithan baik dari kalangan jin dan manusia adalah sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala (artinya): “Dan jika syaithan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah.” (Fushshilat: 36)

1.qul a'uudzu birabbi nnaas

2.maliki nnaas
3.ilaahi nnaas
4.min syarri lwaswaasi lkhannaas
5.alladzii yuwaswisu fii shuduuri nnaas
6.mina ljinnati wannaas
###

1.qul a'uudzu birabbi nnaas
2.maliki nnaas
3.ilaahi nnaas

Sebuah tarbiyah ilahi, Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya sekaligus Khalil-Nya untuk memohon perlindungan hanya kepada-Nya. Karena Dia adalah Rabb (yaitu sebagai pencipta, pengatur, dan pemberi rizki), Al Malik (pemilik dari segala sesuatu yang ada di alam ini), dan Al Ilah (satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi). Dengan ketiga sifat Allah subhanahu wata’ala inilah, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam untuk memohon perlindungan hanya kepada-Nya, dari kejelekan was-was yang dihembuskan syaithan.

Sebuah pendidikan Rabbani, bahwa semua yang makhluk Allah subhanahu wata’ala adalah hamba yang lemah, butuh akan pertolongan-Nya subhanahu wata’ala. Termasuk Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau adalah manusia biasa yang butuh akan pertolongan-Nya. Sehingga beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah, bukan tempat untuk meminta pertolongan dan perlindungan, dan bukan tempat bergantung.

Karena hal itu termasuk perbuatan ghuluw (ekstrim), memposisikan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bukan pada tempat yang semestinya. Bahkan beliau shalallahu ‘alaihi wasallam melarang dari perbuatan seperti itu. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersada:
“Janganlah kalian berbuat ghuluw kepadaku sebagaimana Nashara telah berbuat ghuluw kepada Ibnu Maryam. Aku ini hanyalah seorang hamba, maka katakanlah Abdullah (hamba Allah) dan Rasul-Nya”. (Muttafaqun ‘Alaihi)
Akan tetapi beliau shalallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang nabi dan rasul yang wajib ditaati dan diteladani.
4.min syarri lwaswaasi lkhannaas
“Dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi.”
Makna Al was-was adalah bisikan yang betul-betul tersembunyi dan samar, adapun al khannas adalah mundur. Maka bagaimana maksud dari ayat ini?

Maksudnya, bahwasanya syaithan selalu menghembuskan bisikan-bisikan yang menyesatkan manusia disaat manusia lalai dari berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana firman-Nya (artinya):

“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan). Maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (Az Zukhruf: 36)
Adapun ketika seorang hamba berdzikir kepada Allah subhanahu wata’ala, maka syaithan bersifat khannas yaitu ‘mundur’ dari perbuatan menyesatkan manusia. Sebagaimana dalam firman-Nya (artinya):

“Sesungguhnya syaitan itu tidak mempunyai kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya.” (An Nahl: 99)

5.alladzii yuwaswisu fii shuduuri nnaas
“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.”
Inilah misi syaithan yang selalu berupaya menghembuskan was-was kepada manusia. Menghiasi kebatilan sedemikian indah dan menarik. Mengemas kebenaran dengan kemasan yang buruk. Sehingga seakan-akan yang batil itu tampak benar dan yang benar itu tampak batil.
Cobalah perhatikan, bagaimana rayuan manis syaithan yang dihembuskan kepada Nabi Adam dan istrinya. Allah subhanahu wata’ala kisahkan dalam firman-Nya (artinya):
“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya, dan syaitan berkata: “Rabb-mu tidak melarangmu untuk mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam al jannah/surga)”. (Al A’raf: 20)
Demikian pula perhatikan, kisah ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sedang beri’tikaf. Shafiyyah bintu Huyay (salah seorang istri beliau shalallahu ‘alaihi wasallam) mengunjunginya di malam hari.

Setelah berbincang beberapa saat, maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengantarkannya pulang ke kediamannya. Namun perjalanan keduanya dilihat oleh dua orang Al Anshar. Kemudian syaithan menghembuskan ke dalam hati keduanya perasaan was-was (curiga). Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melihat gelagat yang kurang baik dari keduanya. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam segera mengejarnya, seraya bersabda:
“Tenanglah kalian berdua, dia adalah Shafiyyah bintu Huyay. Mereka berdua berkata: “Maha Suci Allah wahai Rasulullah. Maka Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya syaithan mengalir di tubuh bani Adam sesuai dengan aliran darah, dan aku khawatir dihembuskan kepada kalian sesuatu atau keburukan.” (H.R Muslim no. 2175)
Demikianlah watak syaithan selalu menghembuskan bisikan-bisikan jahat ke dalam hati manusia. Apalagi Allah subhanahu wata’ala dengan segala hikmah-Nya telah menciptakan ‘pendamping’ (dari kalangan jin) bagi setiap manusia, bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga ada pendampingnya. Sebagimana sabdanya shalallahu ‘alaihi wasallam:
“Tidaklah salah seorang dari kalian kecuali diberikan seorang pendamping dari kalangan jin, maka para shahabat berkata: Apakah termasuk engkau wahai Rasulullah? Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: Ya, hanya saja Allah telah menolongku darinya, karena ia telah masuk Islam, maka dia tidaklah memerintahkan kepadaku kecuali kebaikan”. (HR. Muslim no. 2814)

6.mina ljinnati wannaas

“Dari (golongan) jin dan manusia.”
Dari ayat ini tampak jelas bahwa yang melakukan bisikan ke dalam dada manusia tidak hanya dari golongan jin, bahkan manusia pun bisa berperan sebagai syaithan. Hal ini juga dipertegas dalam ayat lain (artinya):
“Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)” (Al An’am: 112)
Maka salah satu jalan keluar dari bisikan dan godaan syaithan baik dari kalangan jin dan manusia adalah sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala (artinya): “Dan jika syaithan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah.” (Fushshilat: 36)

7 Feb 2014

Dumai dan Dakwah



لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Photo: Dumai dan Dakwah

Dakwah adalah misi penyelamatan umat secara besar-besaran dari kebinasaan, dengan berasaskan pada ilmu yang benar, kebijaksanaan, pengajaran yang baik, dan dengan perdebatan yang baik.

Dakwah adalah tugas mulia para Nabi dan pengikut mereka yang setia. Sungguh beruntung dan berbahagialah orang-orang yang dipilih Alloh SWT untuk meniti jalan da’wah ini. Sebagaimana dijelaskan Alloh SWT dalam al-qur’an yang artinya: “Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS.ali Imron [3]:104)

Pengemban panji dakwah bukan hanya bahagia dan beruntung di dunia tetapi juga di akhirat. Mereka adalah suri tauladan umat yang akan selamat dan menyelamatkan, sehingga menghantarkan umat ke syurga yang penuh kenikmatan. Alloh SWT akan memberikan pahala yang terbaik bagi para pengemban dakwah. Rasulullah saw menjelaskan kepada Ali bin Abi Thalib ra tentang keutamaan dakwah dengan bersabda:

“Demi Alloh, jika Alloh swt memberikan hidayah kepada seseorang karena (dakwah) mu maka itu lebih bagimu dari unta merah.” (Bukhari, Muslim & Ahmad).

Onta merah adalah harta yang paling berharga dan menjadi kebanggaan masayarakat arab ketika itu. Dan Cukuplah bagi kita dari dua keutamaan dakwah di atas, dan mendorong kita untuk ikut serta dalam kafilah dakwah. Tentunya kafilah dakwah yang sebenarnya, yaitu dakwah kemurnian yang menyeru seluruh manusia hanya beribadah kepada Alloh SWT semata, sesuai dengan tuntunan Rosululloh SAW.

Betapa pentingnya dakwah, terlebih di era modern seperti sekarang ini, di mana teknologi kini semakin maju. Di tengah-tengah kemajuan teknlogi yang begitu pesat ini, umat Islam dituntut mampu memanfaatkan setiap teknologi guna kemajuan islam. Internet adalah diantara teknologi yang maju yang paling digemari oleh kebanyakan orang di seluruh dunia, baik untuk kepentingan bisnis, untuk sarana bergaul, atau sekedar mencari informasi, apapun yang diinginkan dapat dengan cepat diakses di internet. Internet seakan menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan media internet seakan seseorang mengelilingi dunia yang luas.

Tentu seorang muslim yang cerdas yang peduli kepada dakwah Islam tidak akan melewati kesempatan ini, media internet ia gunakan tidak hanya sekedar facebookan, twitteran, dan lain sebagainya untuk yang tidak bermanfaat baik dunia maupun akhirat, tetapi ia akan maksimalkan itu semua untuk berdakwah. Dakwah bukan hanya melalui ceramah keagamaan di mimbar-mimbar, diskusi-diskusi atau tulisan-tulisan di media cetak.

Betapa besar pahalanya disisi Alloh SAW jika ia gunakan untuk berdakwah, setiap untaian kata-kata dakwah yang disampaikan baik dengan tulisan atau dalam bentuk audio visual akan memberikan manfaat kepada umat. Setiap apa yang ia sampaikan akan mendatangkan pahala yang berlipat-lipat, terlebih jika orang lain mengamalkannya ia akan mendapatkan pahala yang sama tidak dikurangi sedikitpun. Sungguh dakwah inilah sebaik-baik perkataan. Alloh SWT berfirman yang artinya:

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS.fushshilat [41]:33)

Maka, amat sangat rugi dan sangat disayangkan seorang muslim yang dalam kesehariannya bergaul dengan internet tetapi ia tidak gunakan untuk berdakwah, ia tidak akan mendapat pahala, hanya waktu dan harta yang terbuang dengan percuma dan sia-sia. Terlebih jika ia menggunakan internet untuk bermaksiat kepada Alloh SWT, pasti ia akan mendapat dosa. Ia akan dimintai pertanggungjawabannya nanti di akhirat kelas atas apa yang ia sia-siakan dari waktu dan hartanya. Dan salah satu karakter seorang muslim adalah menjauhkan diri dari setiap perkara yang tidak bermanfaat. Sebagaimana Alloh SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (yaitu) Orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada bermanfaat”. (QS.al-Mu’minun [23]:1-3)

Jangan kita biarkan sarana internet ini hanya digunakan oleh kaum Nasrani, Yahudi, kaum musyrikin, para ahli bid’ah, para ahli maksiat dan orang-orang munafik untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran mereka sehingga mengelabui orang-orang muslim yang menyambangi situs-situs mereka sehingga tertipu oleh mereka. Merekalah penyeru-penyeru ke neraka yang semangat menyesatkan umat tanpa mengenal lelah. Akibatnya, sesatlah orang-orang yang menemukan karya-karya mereka yang berisi kekufuran, bid’ah, kemaksiatan, dan fitnah, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.

Maka, sebagai seorang muslim yang menyeru kepada kebaikan harus lebih semangat dari penyeru kesesatan pengikut syaitan. Karena jika internet  digunakan oleh para ahli ilmu yang benar, ahli tauhid dengan penuh keikhlasan, maka mereka bisa mempersempit ruang lingkup para penyebar kerusakan, dan karya-karya mereka bisa bermanfaat bagi orang-orang yang menginginkan kebenaran dan bermaksud memanfaatkannya dengan beramal shalih dan berilmu yang bermanfaat.

Pada saat ini berdakwah melalui jaringan internet amat sangat efektif dan efisien, karena internet memiliki keunggulan yang tidak dimiliki media yang lain. Diantara keunggulan internet adalah:  pertama, karena internet dapat diakses kapanpun dan dimanapun tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat, sehingga pengguna internet dapat leluasa memanfaatkannya. Kedua,  jangkauan yang sangat luas hingga ke seluruh penjuru dunia, dengan demikian setiap orang dapat mengambil manfaatnya tanpa harus bepergian jauh yang memakan waktu dan biaya yang banyak dalam waktu yang relatif cepat. Ketiga, dengan mudah dapat digunakan seluruh kalangan dan lapisan masyarakat. Keempat, keanekaragaman aplikasi internet yang dapat digunakan untuk berdakwah.

Banyak yang dapat kita lakukan ketika berdakwah di internet seperti; nasihat kebaikan, menyebarkan ilmu akidah yang benar, menjelaskan kemuliaan dan kebaikan Islam, menjelaskan hukum-hukum syariat, dan lain sebagainya. Dengan dakwah melalui internet ini dapat memberikan pencerahan bagi orang-orang yang jahil tentang syariat Islam, menjawab syubhat-syubhat yang beredar di tengah-tengah umat. Selain itu orang-orang yang belum mengetahui kemuliaan dan kebaikan Islam mengetahui hakikat islam yang mulia dengan jelas dan gambling sehingga mereka tertarik untuk masuk Islam dengan penuh sukarela.


Dakwah adalah misi penyelamatan umat secara besar-besaran dari kebinasaan, dengan berasaskan pada ilmu yang benar, kebijaksanaan, pengajaran yang baik, dan dengan perdebatan yang baik.

Dakwah adalah tugas mulia para Nabi dan pengikut mereka yang setia. Sungguh beruntung dan berbahagialah orang-orang yang dipilih Alloh SWT untuk meniti jalan da’wah ini. Sebagaimana dijelaskan Alloh SWT dalam al-qur’an yang artinya: “Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS.ali Imron [3]:104)

Pengemban panji dakwah bukan hanya bahagia dan beruntung di dunia tetapi juga di akhirat. Mereka adalah suri tauladan umat yang akan selamat dan menyelamatkan, sehingga menghantarkan umat ke syurga yang penuh kenikmatan. Alloh SWT akan memberikan pahala yang terbaik bagi para pengemban dakwah. Rasulullah saw menjelaskan kepada Ali bin Abi Thalib ra tentang keutamaan dakwah dengan bersabda:

“Demi Alloh, jika Alloh swt memberikan hidayah kepada seseorang karena (dakwah) mu maka itu lebih bagimu dari unta merah.” (Bukhari, Muslim & Ahmad).

Onta merah adalah harta yang paling berharga dan menjadi kebanggaan masayarakat arab ketika itu. Dan Cukuplah bagi kita dari dua keutamaan dakwah di atas, dan mendorong kita untuk ikut serta dalam kafilah dakwah. Tentunya kafilah dakwah yang sebenarnya, yaitu dakwah kemurnian yang menyeru seluruh manusia hanya beribadah kepada Alloh SWT semata, sesuai dengan tuntunan Rosululloh SAW.

Betapa pentingnya dakwah, terlebih di era modern seperti sekarang ini, di mana teknologi kini semakin maju. Di tengah-tengah kemajuan teknlogi yang begitu pesat ini, umat Islam dituntut mampu memanfaatkan setiap teknologi guna kemajuan islam. Internet adalah diantara teknologi yang maju yang paling digemari oleh kebanyakan orang di seluruh dunia, baik untuk kepentingan bisnis, untuk sarana bergaul, atau sekedar mencari informasi, apapun yang diinginkan dapat dengan cepat diakses di internet. Internet seakan menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan media internet seakan seseorang mengelilingi dunia yang luas.

Tentu seorang muslim yang cerdas yang peduli kepada dakwah Islam tidak akan melewati kesempatan ini, media internet ia gunakan tidak hanya sekedar facebookan, twitteran, dan lain sebagainya untuk yang tidak bermanfaat baik dunia maupun akhirat, tetapi ia akan maksimalkan itu semua untuk berdakwah. Dakwah bukan hanya melalui ceramah keagamaan di mimbar-mimbar, diskusi-diskusi atau tulisan-tulisan di media cetak.

Betapa besar pahalanya disisi Alloh SAW jika ia gunakan untuk berdakwah, setiap untaian kata-kata dakwah yang disampaikan baik dengan tulisan atau dalam bentuk audio visual akan memberikan manfaat kepada umat. Setiap apa yang ia sampaikan akan mendatangkan pahala yang berlipat-lipat, terlebih jika orang lain mengamalkannya ia akan mendapatkan pahala yang sama tidak dikurangi sedikitpun. Sungguh dakwah inilah sebaik-baik perkataan. Alloh SWT berfirman yang artinya:

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS.fushshilat [41]:33)

Maka, amat sangat rugi dan sangat disayangkan seorang muslim yang dalam kesehariannya bergaul dengan internet tetapi ia tidak gunakan untuk berdakwah, ia tidak akan mendapat pahala, hanya waktu dan harta yang terbuang dengan percuma dan sia-sia. Terlebih jika ia menggunakan internet untuk bermaksiat kepada Alloh SWT, pasti ia akan mendapat dosa. Ia akan dimintai pertanggungjawabannya nanti di akhirat kelas atas apa yang ia sia-siakan dari waktu dan hartanya. Dan salah satu karakter seorang muslim adalah menjauhkan diri dari setiap perkara yang tidak bermanfaat. Sebagaimana Alloh SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (yaitu) Orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada bermanfaat”. (QS.al-Mu’minun [23]:1-3)

Jangan kita biarkan sarana internet ini hanya digunakan oleh kaum Nasrani, Yahudi, kaum musyrikin, para ahli bid’ah, para ahli maksiat dan orang-orang munafik untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran mereka sehingga mengelabui orang-orang muslim yang menyambangi situs-situs mereka sehingga tertipu oleh mereka. Merekalah penyeru-penyeru ke neraka yang semangat menyesatkan umat tanpa mengenal lelah. Akibatnya, sesatlah orang-orang yang menemukan karya-karya mereka yang berisi kekufuran, bid’ah, kemaksiatan, dan fitnah, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.

Maka, sebagai seorang muslim yang menyeru kepada kebaikan harus lebih semangat dari penyeru kesesatan pengikut syaitan. Karena jika internet digunakan oleh para ahli ilmu yang benar, ahli tauhid dengan penuh keikhlasan, maka mereka bisa mempersempit ruang lingkup para penyebar kerusakan, dan karya-karya mereka bisa bermanfaat bagi orang-orang yang menginginkan kebenaran dan bermaksud memanfaatkannya dengan beramal shalih dan berilmu yang bermanfaat.

Pada saat ini berdakwah melalui jaringan internet amat sangat efektif dan efisien, karena internet memiliki keunggulan yang tidak dimiliki media yang lain. Diantara keunggulan internet adalah: pertama, karena internet dapat diakses kapanpun dan dimanapun tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat, sehingga pengguna internet dapat leluasa memanfaatkannya. Kedua, jangkauan yang sangat luas hingga ke seluruh penjuru dunia, dengan demikian setiap orang dapat mengambil manfaatnya tanpa harus bepergian jauh yang memakan waktu dan biaya yang banyak dalam waktu yang relatif cepat. Ketiga, dengan mudah dapat digunakan seluruh kalangan dan lapisan masyarakat. Keempat, keanekaragaman aplikasi internet yang dapat digunakan untuk berdakwah.

Banyak yang dapat kita lakukan ketika berdakwah di internet seperti; nasihat kebaikan, menyebarkan ilmu akidah yang benar, menjelaskan kemuliaan dan kebaikan Islam, menjelaskan hukum-hukum syariat, dan lain sebagainya. Dengan dakwah melalui internet ini dapat memberikan pencerahan bagi orang-orang yang jahil tentang syariat Islam, menjawab syubhat-syubhat yang beredar di tengah-tengah umat. Selain itu orang-orang yang belum mengetahui kemuliaan dan kebaikan Islam mengetahui hakikat islam yang mulia dengan jelas dan gambling sehingga mereka tertarik untuk masuk Islam dengan penuh sukarela.

4 Feb 2014

Sebuah Surat Untuk Malaikat Maut




لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

[ Sebuah Surat untuk Malaikat Maut ] Ketika Kepak Sayap-mu Hujani Mata Kami



Semesta bertasbih ..
Di ratapnya orang yang bersedih
Tapi kau tak peduli
Terhadap siapa yang kau bawa pergi..

Bagai awan mendung yang menggantung
Kau tebarkan murung yang menggunung
Laksana petir yang menyambar
Kau semburkan getir yang melahar

Ooooohhhhhhhhh....
Sungguh tak ada yang dapat berlari
Tak satupun sanggup memungkiri
Bahwa setiap yang bernafas; pasti akan M-A-T-I...

Aduhai.. Betapa luasnya kuasamu ini..
Kau pisahkan sang ayah dari anak dan istri..
Kau renggut sang terkasih dari yang mengasihi...
Kau putuskan lezatnya meniti hari...

Bagai daun kering yang berguguran
Kau pekatkan aura kematian
S'perti buah kelapa yang berjatuhan
Tua-muda, semua kau beri perpisahan

"Tapi jangan khawatir", itu katamu...
"Perpisahan ini bukanlah elegi
Namun, sebuah gerbang pembuka hati
Dalam perjalanan suci menuju Ilahi"

"Namun, bagi mereka yang lalai", lanjutmu...
"Akan menunggu adzab yang pasti
dimana hari-hari bukanlah mimpi yang tak bertepi
melainkan gelap malam yang t'rus merajam diri"

Dan akupun bertanya, wahai Izrail
dalam rupa apa kau kan datang memanggil?
dalam keadaan bagaimana nyawaku kau cungkil?
dan dengan sayap yang mana, rohku ini kau ambil?

Hingga nanti.., wahai makhluk yang ditakuti
Kau akan berdiri di hadapanku sendiri
Mencuri cahaya mata dari tubuh tak-abadi
Terbangkan jiwaku melintasi mentari...

Dan kini.., wahai algojo yang tak bermurah hati
Tidakkah kau lihat, karyamu selalu hantui kami
Di saat catatan pahala-dosa t'lah terhenti
Dan, Ketika kepak sayapmu hujani mata kami...

(Oh, adakah aku tergolong "beruntung" atau "merugi"?)

3 Feb 2014

Sedikit Renungan Buat Kita Yang Main Facebook


 

لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
 

Afwan ana heran dengan teman-teman FB yang selalu mengeluhkan kesusahan dirinya di FB,contohnya:
hidupku kok sial melulu, aku tidak bisa hidup tanpamu, hatiku remuk redam dll,

Ingatlah wahai para sahabat ! Fikiran baik akan menarik kejadian baik kepada diri, fikiran buruk juga akan menarik kejadian buruk kepada diri.

Jangan katakan “hidupku kok selalu sial melulu” tapi katakan “hidupku akan selalu beruntung”,

Jangan katakan “aku tidak bisa hidup tanpamu” tapi katakan “saya bahagia dapat jodoh yang lebih baik”,

Jangan katakan “hatiku remuk redam” tapi katakan “hariku akan selalu nyaman dan tenang”.

“AKU berada dalam sangkaan hamba-Ku tentang AKU, dan AKU bersama-nya ketika ia menyebut Aku. Bila ia menyebut AKU dalam dirinya, Aku menyebut dia dalam Diri-Ku. Bila ia menyebut AKU dalam khalayak, AKU menyebut dia dalam khalayak yang lebih baik dari itu. Bila ia mendekat kepada-Ku satu jengkal, AKU mendekat kepadanya satu hasta. Bila ia mendekat kepada-Ku satu hasta, AKU mendekat kepadanya satu depa. Bila ia datang kepada-Ku berjalan kaki, AKU datang kepadanya berlari-lari”.(HR.Al-Bukhari, Muslim, Ibn Majah, At-Tirmidzi, Ibn Hanbal).

Ingatlah wahai para sahabat .. janganlah berburuk sangka kepada ALLAH, karena "ALLAH sebagaimana prasangka hamba-Nya",makadatanglah Kepada-Nya sebagaimana kita meminta ridho-Nya.

Berbaik sangkalah pada ALLAH atas segala yang terjadi baik dan buruk pasti ada hikmahnya dan harus tetap optimis menjalani hidup dengan terus mengucapkan afirmasi yang positif di FB maka Insya ALLAH hidup akan selalu diselimuti oleh energi positif yang akan berdampak pada kesuksesan didunia akhirat.

Semoga apa Yang saya sampaikan Bermanfaat Untuk kita semua

TOLONG jANGAN DI ABAIKAN BEGITU SAJA, klik BAGIKAN
Sabda Rasulullah SAW ;
“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk – yakni kebenaran, maka baginya adalah pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun dari pahala mereka itu.” (HR. Muslim)