SEBUAH PERTANYAAN DI INBOK DARI SAHABAT FACEBOOK SAYA...!
MENCINTAI ISTERI ORANG
Assalamualaikum Ustadz .. kebetulan saya mendapat curhatan sekaligus pertanyaan dari teman saya..
curhat&pertanyaannya begini:
dia tengah jatuh cinta kpada wanita yg bekerja di luar negri dan kebetulan wanita ini telah pun bersuami, parahnya si wanita ini pun telah jatuh cinta kepada teman saya. Karna hubungannya dg si suami sudah tak harmonis lg sebelum kenal dg teman saya ini.
saya sudah memperingatkan bahwa dia telah salah besar dg mencintai istri orang. juga secara tak langsung mengajak/menyuruh wanita ini untuk curang&nusyuz pd suaminya.
bagaimana menurut islam ttg ini ustadz. ..? mohon jawabannya agar saya bisa menjelaskan lbh detail menurut islam kpda dia.
Syukron. ..
Jawab :
Wa'alaikumsalam....
Ada kemungkinan adanya hubungan "spesial" yang terjalin antara seorang pemuda wan wanita yang telah bersuami tersebut, dan bisa jadi keduanya berpacaran. Apabila demikian kenyataannya maka sungguh keduanya telah melakukan dosa.
Pacaran seperti zaman sekarang ini adalah perbuatan terlarang dalam Islam, karena dalam pacaran ada tindakan-tindakan yang menyelisihi syariat, diantaranya:
1. Khalwat, yaitu berduaan tanpa ada mahram yang menemani, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:.
“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” HR. Bukhari no.5233 dan Muslim no.1341
2. Melihat kepada lawan jenis yang bukan mahram dengan sengaja tanpa alasan yang syar'i, Allah ta'ala berfirman dalam surat an-Nur ayat 30-31:.
“Katakanlah kepada laki – laki yang beriman :”Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya”
3. Bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram, berbicara dalam hal yang tidak diperlukan dan hal lainnya yang akan lebih jelas bila kita memperhatikan sabda Rasulullah shallallahu alihi wa sallam berikut:.
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagiannya untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.”HR. Muslim no.2657
Meski zina Tangan tidak seperti zina Farj tapi itu tetaplah dosa sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, karena julukan untuk perbuatan tertentu dengan julukan yang sama dengan julukan perbuatan yang haram menunjukkan bahwa perbuatan pertama dihukumi dengan hukum perbuatan kedua (haram)
4. Secara umum pacaran mengantarkan dua sejoli ke arah perzinahan, dan semua yang mengantarkan kepada zina dilarang oleh Allah ta'ala. Dia berfirman di surat al-Isra' ayat 32:.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”
Kalau dikatakan: Jika point-point diatas bisa dihindari maka pacaran tersebut boleh. Kami katakan bahwa itu tidak mungkin karena kalaupun amalan anggota badan dhohir bisa dijaga tapi syahwat yang ada dalam batin tidak bisa dihindari ketika dua sejoli sedang dimabuk asmara, dan jika demikian maka perbuatan itu bisa dikategorikan zina hati sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Setelah membawakan hadits di point 3 di atas syaikh Utsaimin menerangkan tentang zina hati:
Condong dan suka terhadap perkara ini yakni keterkaitan (hati) dengan wanita (yang tidak halal baginya.pent) inilah zina hati, sedangkan kemaluan membenarkan itu atau mendustakannya. Syarh Riyadhusshalihin 6/358
5. Khusus untuk kasus "berhubungan" dengan wanita yang masih bersuami -sebagaimana yang disebutkan dalam pertanyaan- ada tambahan point yang diharamkan, yakni laki-laki tersebut kemungkinan besar menjadi sebab perceraian wanita itu dari suaminya, sedangkan perbuatan memisahkan seorang suami dari istrinya adalah perbuatan yang sangat disukai iblis. Dalam salah satu riwayat disebutkan:
Dari Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu mengirim bala tentaranya, (setan) yang kedudukannya paling dekat kepada Iblis adalah yang paling besar godaannya. Salah satu diantara mereka datang lalu berkata: 'Aku telah melakukan ini dan itu.' Iblis menjawab: 'Kau tidak melakukan apa pun.' Lalu yang lain datang dan berkata: 'Aku tidak meninggalkannya hingga aku memisahkannya dengan istrinya.' Beliau bersabda: "Iblis mendekatkan setan itu kepadanya lalu berkata: 'Bagus kamu. HR. Muslim no.2813 dan diririwayatkan oleh yang lain
Dengan demikian sudah jelaslah bahwa apa yang dilakukan oleh laki-laki dan wanita tersebut adalah sesuatu yang diharamkan, dan seharusnya keduanya segera berhenti dan bertaubat kepada Allah ta'ala atas dosa dan kesalahan mereka sebelum datang masa bagi keduanya taubat mereka tidak diterima lagi oleh Allah ta'ala.


![Photo: Dumai dan Dakwah
Dakwah adalah misi penyelamatan umat secara besar-besaran dari kebinasaan, dengan berasaskan pada ilmu yang benar, kebijaksanaan, pengajaran yang baik, dan dengan perdebatan yang baik.
Dakwah adalah tugas mulia para Nabi dan pengikut mereka yang setia. Sungguh beruntung dan berbahagialah orang-orang yang dipilih Alloh SWT untuk meniti jalan da’wah ini. Sebagaimana dijelaskan Alloh SWT dalam al-qur’an yang artinya: “Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS.ali Imron [3]:104)
Pengemban panji dakwah bukan hanya bahagia dan beruntung di dunia tetapi juga di akhirat. Mereka adalah suri tauladan umat yang akan selamat dan menyelamatkan, sehingga menghantarkan umat ke syurga yang penuh kenikmatan. Alloh SWT akan memberikan pahala yang terbaik bagi para pengemban dakwah. Rasulullah saw menjelaskan kepada Ali bin Abi Thalib ra tentang keutamaan dakwah dengan bersabda:
“Demi Alloh, jika Alloh swt memberikan hidayah kepada seseorang karena (dakwah) mu maka itu lebih bagimu dari unta merah.” (Bukhari, Muslim & Ahmad).
Onta merah adalah harta yang paling berharga dan menjadi kebanggaan masayarakat arab ketika itu. Dan Cukuplah bagi kita dari dua keutamaan dakwah di atas, dan mendorong kita untuk ikut serta dalam kafilah dakwah. Tentunya kafilah dakwah yang sebenarnya, yaitu dakwah kemurnian yang menyeru seluruh manusia hanya beribadah kepada Alloh SWT semata, sesuai dengan tuntunan Rosululloh SAW.
Betapa pentingnya dakwah, terlebih di era modern seperti sekarang ini, di mana teknologi kini semakin maju. Di tengah-tengah kemajuan teknlogi yang begitu pesat ini, umat Islam dituntut mampu memanfaatkan setiap teknologi guna kemajuan islam. Internet adalah diantara teknologi yang maju yang paling digemari oleh kebanyakan orang di seluruh dunia, baik untuk kepentingan bisnis, untuk sarana bergaul, atau sekedar mencari informasi, apapun yang diinginkan dapat dengan cepat diakses di internet. Internet seakan menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan media internet seakan seseorang mengelilingi dunia yang luas.
Tentu seorang muslim yang cerdas yang peduli kepada dakwah Islam tidak akan melewati kesempatan ini, media internet ia gunakan tidak hanya sekedar facebookan, twitteran, dan lain sebagainya untuk yang tidak bermanfaat baik dunia maupun akhirat, tetapi ia akan maksimalkan itu semua untuk berdakwah. Dakwah bukan hanya melalui ceramah keagamaan di mimbar-mimbar, diskusi-diskusi atau tulisan-tulisan di media cetak.
Betapa besar pahalanya disisi Alloh SAW jika ia gunakan untuk berdakwah, setiap untaian kata-kata dakwah yang disampaikan baik dengan tulisan atau dalam bentuk audio visual akan memberikan manfaat kepada umat. Setiap apa yang ia sampaikan akan mendatangkan pahala yang berlipat-lipat, terlebih jika orang lain mengamalkannya ia akan mendapatkan pahala yang sama tidak dikurangi sedikitpun. Sungguh dakwah inilah sebaik-baik perkataan. Alloh SWT berfirman yang artinya:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS.fushshilat [41]:33)
Maka, amat sangat rugi dan sangat disayangkan seorang muslim yang dalam kesehariannya bergaul dengan internet tetapi ia tidak gunakan untuk berdakwah, ia tidak akan mendapat pahala, hanya waktu dan harta yang terbuang dengan percuma dan sia-sia. Terlebih jika ia menggunakan internet untuk bermaksiat kepada Alloh SWT, pasti ia akan mendapat dosa. Ia akan dimintai pertanggungjawabannya nanti di akhirat kelas atas apa yang ia sia-siakan dari waktu dan hartanya. Dan salah satu karakter seorang muslim adalah menjauhkan diri dari setiap perkara yang tidak bermanfaat. Sebagaimana Alloh SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (yaitu) Orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada bermanfaat”. (QS.al-Mu’minun [23]:1-3)
Jangan kita biarkan sarana internet ini hanya digunakan oleh kaum Nasrani, Yahudi, kaum musyrikin, para ahli bid’ah, para ahli maksiat dan orang-orang munafik untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran mereka sehingga mengelabui orang-orang muslim yang menyambangi situs-situs mereka sehingga tertipu oleh mereka. Merekalah penyeru-penyeru ke neraka yang semangat menyesatkan umat tanpa mengenal lelah. Akibatnya, sesatlah orang-orang yang menemukan karya-karya mereka yang berisi kekufuran, bid’ah, kemaksiatan, dan fitnah, baik yang nyata maupun yang tersembunyi.
Maka, sebagai seorang muslim yang menyeru kepada kebaikan harus lebih semangat dari penyeru kesesatan pengikut syaitan. Karena jika internet digunakan oleh para ahli ilmu yang benar, ahli tauhid dengan penuh keikhlasan, maka mereka bisa mempersempit ruang lingkup para penyebar kerusakan, dan karya-karya mereka bisa bermanfaat bagi orang-orang yang menginginkan kebenaran dan bermaksud memanfaatkannya dengan beramal shalih dan berilmu yang bermanfaat.
Pada saat ini berdakwah melalui jaringan internet amat sangat efektif dan efisien, karena internet memiliki keunggulan yang tidak dimiliki media yang lain. Diantara keunggulan internet adalah: pertama, karena internet dapat diakses kapanpun dan dimanapun tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat, sehingga pengguna internet dapat leluasa memanfaatkannya. Kedua, jangkauan yang sangat luas hingga ke seluruh penjuru dunia, dengan demikian setiap orang dapat mengambil manfaatnya tanpa harus bepergian jauh yang memakan waktu dan biaya yang banyak dalam waktu yang relatif cepat. Ketiga, dengan mudah dapat digunakan seluruh kalangan dan lapisan masyarakat. Keempat, keanekaragaman aplikasi internet yang dapat digunakan untuk berdakwah.
Banyak yang dapat kita lakukan ketika berdakwah di internet seperti; nasihat kebaikan, menyebarkan ilmu akidah yang benar, menjelaskan kemuliaan dan kebaikan Islam, menjelaskan hukum-hukum syariat, dan lain sebagainya. Dengan dakwah melalui internet ini dapat memberikan pencerahan bagi orang-orang yang jahil tentang syariat Islam, menjawab syubhat-syubhat yang beredar di tengah-tengah umat. Selain itu orang-orang yang belum mengetahui kemuliaan dan kebaikan Islam mengetahui hakikat islam yang mulia dengan jelas dan gambling sehingga mereka tertarik untuk masuk Islam dengan penuh sukarela.](https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/t1.0-9/10759_714258188608253_1837150509_n.jpg)