لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Lisan jauh lebih tajam dari pedang. Luka karena pedang dapat disembuhkan. Luka karena lisan akan terus terkenang. Doa orang yang terzalimi cepat diijabah Allah. “Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah dua lubang, yaitu mulut dan farji” (HR Tirmidzi).
“Orang yang paling banyak dosanya di hari kiamat adalah orang yang paling banyak terlibat dalam pembicaraan batil” (HR Ibnu Abiddunya.)
“Seorang hamba jika berbicara dengan satu kalimat yg tidak benar maka tergelincir ke neraka yg lebih jauh antara timur dan barat.”. “Sesungguhnya ada orang yang bicara dengan ucapan yang Allah murkai, ia tidak menduga akibatnya, lalu Allah catat itu dalam murka Allah hingga hari kiamat”(HR Ibnu Majah)
"Tidak istiqomah iman seseorang sebelum istiqomah hatinya, dan tidak akan istiqomah hatinya sebelum istiqomah lisannya"(HR Ahmad).
Kejahatan Lisan
Lisan menimbulkan 2 bencana besar. Pertama: diam terhadap kebenaran (setan bisu).“Barangsi
Ghibah. "Engkau membicarakan saudaramu tentang hal yang dia benci. Jika benar ada padanya maka engkau telah ghibah…" (HR. Muslim). Ghibah termasuk dosa besar yang tak diampuni Allah sebelum dimaafkan oleh orang ybs. Ketika mi’raj, Rasul melihat kaum yang berkuku tembaga mencakar wajah dan dada mereka. Jibril mengatakan: “Mereka telah memakan daging orang dan mencela kehormatan orang”.
Di masa Rasulullah saw ada 2 wanita yang hampir pingsan karena puasa Ramadhan. Ketika ditanyakan tentang kebolehan membatalkan puasa, beliau malah memberi mangkok dan memerintahkan untuk memuntahkan apa yang telah mereka makan ke dalam mangkok. Mereka memuntahkan darah segar dan daging lunak hingga mangkok penuh. Mereka membatalkan puasa dengan melakukan larangan Alloh, yaitu bergunjing”.
Fitnah (membicarakan aib orang tetapi tidak ada faktanya), dosanya lebih keji daripada membunuh (QS Al-Baqoroh:217)
Naminah/adu domba (menyebarkan ucapan satu kaum kepada kaum yang lain untuk merusak keduanya). "Tidak akan masuk surga orang yang mengadu domba” (HR Bukhari)
Mengutuk/
Mencela/
“Tidak tersesat suatu kaum setelah mendapat hidayah kecuali mereka berdebat” (HR Tirmidzi). Imam Malik berkata : “Perdebatan akan mengeraskan hati dan mewariskan kekesalan”.
“Orang yang paling dibenci Allah adalah yang suka bermusuhan dan bertengkar”(HR Al Bukhari)
“Orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku di hari kiamat adalah yang buruk akhlaknya, yaitu banyak bicara, menekan-nekan suara, dan menfasih-fasihk
“Orang mukmin bukanlah orang yang suka menghujat, mengutuk, berkata keji dan jorok” (HR Tirmidzi)
“Barang siapa yang mencela dosa saudaranya yang telah bertaubat, maka ia tidak akan mati sebelum melakukannya” (HR Tirmidzi). “Jangan mencela makanan yang sudah tersaji” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
"Orang-orang yang memperolok-olok
Menceritakan rahasia suami-isteri. “Orang yang paling buruk tempatnya di hari kiamat, adalah laki-laki yang telah menggauli istrinya, kemudian ia ceritakan rahasianya”(HR.
“Dusta akan mendorong untuk curang. Kecurangan akan mendorong ke neraka. Orang yang berdusta akan terus berdusta hingga dicatat Allah sebagai pendusta” (Muttafaq alaih.). "Tiga ciri orang munafik, apabila bicara berdusta, apabila berjanji mengingkari dan apabila dipercaya berkhianat” (HR Bukhari dan Muslim). “Sesungguhnya orang munafik itu tempatnya di kerak neraka”.
Kesaksian palsu. “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.” (QS al Isra:36). Qotadah berkata, “Jangan mengatakan ‘Aku melihat demikian’ padahal tidak melihatnya, ‘Aku mendengar demikian’ padahal tidak mendengarnya, ‘Aku tahu demikian’ padahal tidak mengetahuinya”.
Gurauan bohong. “Ada orang yang mengucapkan kata-kata agar teman-temannya tertawa namun kata-kata itu menjerumuskanny
“Jauhilah olehmu perbuatan hasud, karena menghilangkan kebaikan seperti api memakan kayu bakar”.
Tips Menjaga Lisan.
Muslim yang paling baik adalah, “Seseorang yang membuat muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya” (HR Muslim). Mereka menjaga lisannya dari segala ucapan yang bisa menyakiti hati orang.
Tidak menghina. "Hai orang-orang yang beriman! Janganlah segolongan kalian menghina golongan yang lain, boleh jadi (mereka yang dihina) lebih baik (dari yang menghina)" (QS. Al Hujurat 49:11).
Tidak su’udzon. Selalu husnudzan (berbaik sangka). “…jauhilah kebanyakan prasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa” (QS Al Hujurat: )
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia mengucapkan kata-kata yang baik atau diam” (HR Bukhari Muslim). Bila bicara dan diam sama maslahatnya, maka sunnahnya adalah diam. Pembicaraan yang mubah bisa masuk dalam pembicaraan yang haram/dibenci”.
“Setiap ucapan Bani Adam membahayakan dirinya, kecuali amar ma’ruf nahi munkar dan Dzikrullah” (HR Trimidzi)
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata, “ Sesungguhnya aku termasuk muslim.” (QS. Al Fushilat : 33)
Dengarkan pembicaraan yang haq. Jika mendengar kebatilan, kita harus menolong orang yang zalim dan dizalimi dengan mengalihkan pembicaraan, menghentikan, atau meninggalkannya
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka kecuali bisikan dari orang yang menyuruh bersedekah, berbuat ma’ruf, atau perdamaian di antara manusia” (QS.4:114)
Imam Asy-Syafi’I berkata, "Berpikirlah dahulu sebelum bicara. Jika maslahat bicaralah. Jika mudharat/
“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali diam namun berpikir atau berbicara dengan ilmu.” Sufyan Ats-Tsauri
Ibnu As-Sammak berkata, "Binatang buasmu ada di lisanmu, karena bisa menfitnah siapa saja yang lewat di depanmu, kecuali tiga hal yang menghalangimu; menyebut perkara yang ada padamu, menyebut perkara dimana kesalahanmu lebih darinya, menyebut urusan dimana Allah telah memaafkanmu.
"…berkatalah dengan perkataan yang benar". (QS Al Baqarah:263)
Berkata sesuai tempatnya. Tiap perkataan ada tempat terbaiknya dan tiap tempat ada perkataan terbaiknya.
Tidak kasar dalam berbicara. Hati-hatilah, kadang kelihatannya seperti memberi nasehat tetapi ternyata mencaci maki (mengutuk/
Berkata yang bermanfaat. "Diantara tanda kebaikan akhlak muslim adalah meninggalkan apa yang tidak perlu"(HR Tirmidzi). "Demi Allah Aku tidak suka menceritakan tentang seseorang". (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
No comments:
Post a Comment