Semua kandungan di dalam blog ini adalah dari tulisan Ustaz Adi Yanto Meridukansurga di laman Facebooknya. Saya sekadar mencuba menghimpunkannya untuk manfaat semua umat. Terima kasih kepada Ustaz Adi yang memberikan keizinannya - Tulus dari Cipher.
22 Feb 2013
Dua Catatan Untuk Wanita Tercinta
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
[1]
Saudariku, jangan rendahkan dirimu! Jangan hinakan dirimu dengan menjadikan jilbabmu sebagai etalase auratmu! Jangan jadikan dirimu obyek siulan laki-laki iseng di pinggir jalan. Engkau bukan mannequin, bukan barang pajangan untuk dilirik, dinilai, ditaksir dan diberi label harga yang pantas oleh orang yg memandangmu.
Engkau jauh lebih berharga dari itu! Bahkan jauh lebih mulia dengan jilbab syar’i. Bangkitlah dan bangun kepercayaan dirimu! Sesungguhnya kecantikanmu bukan pada pakaian yang menampilkan keindahan tubuh, juga tidak pada riasan. Tetapi kecantikanmu akan terpancar dari ketakwaan, akhlak terpuji dan rasa malu, yang salah satunya akan tampak dari pakaian syar’i yang engkau kenakan. Ingatlah bahwa Allah telah berfirman: (artinya): “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS Al-A’raaf : 26)
[2]
Banyak kaum wanita meneriakkan protes atas nama kebebasan dan kesetaraan, agar hukum lebih melindungi wanita dari tindak pelecehan seksual, baik berupa perbuatan, perkataan, atau bahkan sekedar isyarat. Tidakkah terpikir olehmu, pakaian ketatmu itu justru mengundang pelaku pelecehan untuk beraksi?
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahkan telah memperingatkan kita dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
“Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor sapi betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita- wanita yang berpakaian (namun) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-lenggok menggoyang-goyangkan
kepalanya lagi durhaka (tidak ta’at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. Mereka tidak akan
masuk Surga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (Hadits shahih. Riwayat Muslim (no. 2128) dan Ahmad (no. 8673).
15 Feb 2013
Amalan Hari Jumaat
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Pertama: Membaca surat Al-Jumu’ah pada rakaat pertama dalam shalat Shubuh dan surat Al-Ikhlash dalam rakaat yang kedua.
Kedua: Membaca doa berikut sesudah shalat Shubuh sebelum berbicara dengan siapa pun, agar menjadi penghapus dosa-dosanya dari hari Jum’at ke Jum’at berikutnya:
اَللَّهُمَّ مَا قُلْتُ فِى جُمُعَتِى هَذِهِ مِنْ قَوْلٍ اَوْ حَلَفْتُ فِيْهَا مِنْ حَلْفٍ اَوْ نَذَرْتُ فِيْهَا مِنْ نَذْرٍ فَمَشِيَّتُكَ بَيْنَ يَدَيْ ذَلِكَ كُلِّهِ فَمَا شِئْتَ مِنْهُ اَنْ يَكُونَ كانَ وَمَا لَمْ تَشَأْ مِنْهُ لَمْ يَكُنْ، اَللَّهُمَّ اغْفـرْ لِى وَتَجَاوَزْ عَنِّى، اَللَّهُمَّ مَنْ صَلَّيْتَ عَلَيْهِ فَصَلاَتِى عَلَيْهِ وَمَنْ لَعَنْتَ فَلَعْـنَتِي عَلَيْهِ .
Allâhumma ma qultu fî jumu‘atî hadzihi min qawlin aw halaftu fîhâ min halfin aw nadzartu fîhâ min nazarin famasyiyyatuka bayna yaday dzâlika kullihi. Fama syi’ta minhu an yakûna kâna wa mâ lam tasya’ minhu lam yakun. Allâhummaghfirlî wa tajâwaz ‘annî. Allâhumma man shallayta ‘alayhi fashalatî ‘alayhi, wa man la‘anta fala‘nati ‘alayhi.
Ya Allah, pada hari Jum’at ini tidak ada satupun ucapan yang kukatakan, atau sumpah yang kuucapkan atau nazar yang kunazarkan, kecuali kehendak-Mu berada di balik semua itu, karena apa yang Engkau kehendaki pasti terjadi dan yang tidak Engkau kehendak pasti tidak akan terjadi. Ya Allah, ampuni aku dan maafkan aku. Ya Allah, pada orang yang Engkau sampaikan shalawat aku juga bershalawat kepadanya, dan pada orang yang Kau laknat aku juga melaknatnya.
Amalan ini dilakukan minimal sekali dalam satu bulan. Dan disunnahkan juga membaca ta‘qib shalat Shubuh.
Ketiga: Dalam suatu riwayat dikatakan: Barangsiapa yang membaca shalawat berikut sesudah shalat Shubuh dan shalat Zhuhur, pada hari Jum’at dan hari-hari yang lain, ia tidak mati sehingga ia berjumpa dengan Imam Mahdi (as); dan barangsiapa yang membacanya seratus kali, Allah akan memenuhi baginya enam puluh hajat, tiga puluh hajat dunia dan tiga puluh hajat akhirat:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَهُمْ
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, percepatlah kemenangan mereka.
Keempat: Membaca surat Ar-Rahman sesudah shalat Subuh. Dan sesudah membaca ayat Fabi-ayyi âlâi Rabbikuma tukadzdziban, ucapkan: La bi-syay-in min âlâika ukadzdzibu (tidak satu pun nikmat-Mu ya Rabbi yang aku dustakan).
Kelima: sesudah shalat Subuh, membaca surat Al-Ikhlash (100 kali), shalawat (100 kali), Istighfar (100 kali), surat An-Nisa’, surat Hud, surat Al-Kahfi, surat Ash-Shaffat, dan surat Ar-Rahman.
Keenam: Membaca surat Al-Ahqaf dan surat Al-Mukminun.
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Ahqaf setiap malam Jum’at dan hari Jum’at, Allah tidak menimpakan padanya hal-hal yang menakutkan dalam kehidupan dunia, dan Ia mengamankannya dari ketakutan pada hari kiamat, insya Allah.”
Ia juga mengatakan: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Mukminun pada setiap hari Jum’at, Allah menutupnya dengan kebahagiaan, dan menyiapkan rumah di surga Firdaus yang paling tinggi bersama para Nabi dan Rasul.”
Ketujuh: Berdoa yang diawali dengan membaca surat Al-Kafirun (10 kali) sebelum matahari terbit, agar doanya diijabah.
Kedelapan: Mandi sunnah.
Nabi saw bersabda kepada Imam Ali (as): “Wahai Ali, mandi sunnahlah kamu setiap hari Jum’at walaupun kamu harus membeli air, karena tidak ada amalan sunnah yang lebih mulia darinya.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “Barangsiapa yang mandi sunnah pada hari Jum’at, kemudian membaca doa berikut, ia disucikan dari dosa-dosanya dari hari Jum’at ke hari Jum’at berikutnya, atau amal-amalnya diterima dan disucikan secara spritual:
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَـهَ إلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَاجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِيْنَ.
Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, jadikan aku tergolong kepada orang-orang yang bertaubat, dan jadikan aku termasuk kepada orang-orang berusaha suci.
Waktu mandi sunnah ini dari terbit fajar sampai matahari tergelincir. Yang paling utama adalah menjelang matahari tergelincir.
Kesembilan: Mencukur kumis dan memotong kuku, memulai dari jari kelingking kiri dan diakhiri di kelingking kanan, kemudian potongan kuku itu ditanam. Dan ketika mencukur kumis atau memotong kuku hendaknya membaca doa:
بِسْمِ اللّهِ وَبِاللّهِ وَِعَلَى سُنَّةِ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
Dengan nama Allah, dengan Allah dan pada sunnah Muhammad dan keluarga Muhammad.
Kesepuluh: Memakai wewangian dan pakaian yang bagus.
Kesebelas: Bersedekah. Bersedekah pada hari Jum’at dan malam Jum’at nilainya seribu kali lipat dari waktu-waktu yang lain.
Kedua belas: Memberi belanja lebih kepada keluarganya supaya dapat membeli buah-buahan dan daging, agar pada hari Jum’at mereka bahagia.
Ketiga belas: Memakan buah delima sebelum matahari tergelincir
Imam Musa Al-Kazhim (as) berkata: “Barangsiapa yang memakan satu buah delima pada hari Jum’at, Allah menyinari hatinya selama empat puluh hari; jika ia makan dua buah, delapan puluh hari; jika makan tiga buah, seratus dua puluh hari; ia dijauhkan dari bisikan setan; dan orang yang dijauhkan dari bisikan setan, ia tidak bermaksiat kepada Allah; orang yang tidak bermaksiat kepada Allah, ia akan masuk ke surga.”
Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa makan buah delima pada hari Jum’at memiliki banyak keutamaan.
Keempat belas: Mengosongkan kegiatan termasuk belajar agama, tidak membelanjakan harta untuk jalan-jalan, bertani; tidak berkumpul dengan orang-orang yang berbuat kehinaan, tidak menceriterakan aib orang lain, tidak tenggelam dalam tertawa dan terbahak-bahak, dan semaksimal mungkin menghindari perbuatan yang batil.
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “Dibencilah seorang muslim yang belum membelanjakan hartanya seminggu sebelum hari Jum’at untuk belajar agama, dan tidak mengosongkan pada hari itu untuk belajar agama.”
Nabi saw bersabda: “Jika kalian melihat seorang guru pada hari Jum’at mengajarkan pada manusia tentang tarikh kekafiran dan jahiliyah, maka lempari kepalanya dengan batu.”
Kelima belas: Membaca shalawat seribu kali.
Imam Muhammad Al-Baqir (as) berkata: “Tidak ada ibadah yang paling aku cintai pada hari Jum’at dari bershalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang suci.”
Dalam suatu riwayat dikatakan: “Bershalawat kepada Muhammad dan keluarganya antara Zuhur dan Ashar nilanya berbanding dengan tujuh puluh kali haji.”
Keenam belas: Ziarah kepada Nabi saw dan para Imam suci (as).
Ketujuh belas: Ziarah ke kuburan mukminin khususnya kedua orang tua.
Imam Muhammad Al-Baqir (as) berkata: Ziarahlah kalian ke kuburan pada hari Jum’at, karena mereka mengetahui orang yang datang kepada mereka dan mereka bahagia.”
Kedelapan belas: Membaca doa Nudbah.
Kesembilan belas: Pada hari Jum’at banyak sekali shalat sunnah selain sunnah nafilah Jum’at yang dua puluh rakaat. Menurut riwayat yang masyhur: enam rakaat sesudah terbit matahari, enam rakaat sekitar waktu dhuha, enam rakaat sebelum matahari tergelincir, dua rakaat sesudah matahari tergelincir sebelum shalat fardhu. Atau shalat sunnah enam rakaat sesudah shalat Jum’at atau Zuhur, ini disebutkan dalam kitab-kitab fiqih.
Atau shalat sunnah sebagaimana yang diriwayatkan dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) dari bapak-bapaknya dari Nabi saw, beliau bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah empat rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah (10 kali), dan surat An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Kafirun dan Al-Qadar (masing-masing 10 kali), atau ayat kursi (10 kali), dan sesudah shalat membaca istighfar (100 kali), zikir Subhanallah walHamdulillah wa lailaha illallah wallahu akbar wala hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim (100 kali), dan shalawat (100 kali), Allah akan menyelamatkannya dari keburukan penghuni langit dan penghuni bumi, keburukan setan dan keburukan penguasa yang zalim.
14 Feb 2013
Amalan Malam Jumaat
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Amalan pada malam Jum’at banyak sekali, antara lain:
Pertama: memperbanyak membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya. Karena dalam hadis dikatakan bahwa malam Jum’at adalan malam yang mulia dan harinya adalah hari cahaya. Dalam hadis dikatakan, paling sedikitnya membaca shalawat 100 kali, lebih banyak lebih utama.
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “Sesungguhnya membaca shalawat kepada Muhammad dan keluarganya pada malam Jum’at, nilainya berbanding dengan seribu kebaikan, dihapuskan seribu dosa, dan ditinggikan seribu derajat. Disunnahkan membaca shalawat kepada Muhammad dan keluarganya sesudah shalat Ashar pada hari Kamis sampai akhir siang hari Jum’at.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “Jika datang waktu Ashar hari Kamis, para Malaikat turun dari langit dengan membawa pena-pena dari emas dan kertas dari perak, mereka tidak mencatatnya kecuali shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.”
Syeikh Ath-Thusi (ra) berkata: Pada hari Kamis sesudah shalat Ashar disunnahkan membaca shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya seribu kali, dan disunnahkan membaca shalawat berikut:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَهُمْ وَأَهْلِكْ عَدُوَّهُمْ مِنَ الْجِنِّ وَاْلاِنْسِ مِنَ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلاَخِرِيْنَ.
Allahumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, wa ‘ajjil farajahum, wa ahlik ‘aduwwahum minal jinni wal insi minal awwalina wal akhirina.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, percepatlah kemenangan mereka, dan hancurkan musuh-musuh mereka dari jin dan manusia dari dahulu sampai akhir zaman.
Dan membaca istighfar berikut:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذي لاَ اِلَهَ إلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ خَاضِعٍ مِسْكِيْنٍ مُسْتَكِيْنٍ لاَ يَسْتَطِيْعُ لِنَفْسِهِ صَرْفاً وَلاَ عَدْلاً وَلاَ نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً وَلاَ حَيَاةً وَلاَ مَوْتاً وَلاَ نُشُوراً وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعِتْرَتِهِ الطَّيِّبينَ الطَّاهِرِينَ اْلاَخْيَارِ اْلاَبْرَارِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً.
Astaghfirullâhalladzi la ilâha illâ Huwal Hayyul Qayyum wa atubu ilayhi tawbata ‘abdin khâdhi‘in, miskînin mustakîn, lâ yastathî‘u linafsihi sharfan walâ ‘adlâ, walâ naf‘an walâ dharrâ, walâ hayâtan walâ mawtan walâ nusyurâ, wa shallallâhu ‘alâ Muhammadin wa ‘itratihi ath-thayyibînath thâhirîn, al-akhyâril abrâr, wa sallama taslîmâ.
Aku mohon ampun kepada Allah Yang tiada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup dan Mengawasi, aku bertaubat kepada-Nya taubat seorang hamba yang rendah, hina dan miskin; yang dirinya tak mampu berupaya dan berbuat keadilan, tak mampu memberi manfaat dan mudharrat, tak mampu hidup, mati dan hidup kembali. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya yang suci dan baik, yang pilihan dan benar.
Kedua: Membaca surat Bani Israil, surat Al-Kahfi, surat An-Naml, surat Asy-Syu’ara’, surat Al-Qashash, surat As-Sajdah, surat Yasin, surat Shad, surat Al-Ahqaf, surat Al-Waqi‘ah, surat Fushshilat, surat Ad-Dukhkhan, surat Ath-Thur, surat Iqtarabat, dan surat Al-Jumu’ah. Jika tidak cukup waktu untuk membaca semua, maka pilihlah surat Al-Waqi’ah dan surat-surat sebelumnya. Karena Imam Ja’far (as) berkata:
“Barangsiapa yang membaca surat Bani Israil setiap malam Jum’at, ia tidak mati sehingga berjumpa dengan Imam Mahdi (as) dan ia akan menjadi bagian dari sahabat-sahabatnya.”
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada setiap malam Jum’at, ia tidak mati kecuali ia mati syahid, dan Allah membangkitnya bersama para syuhada’, dan menunggu pada hari kiamat bersama para syuhada’.”
“Barangsiapa yang membaca tiga surat yang dimulai dengan Tha-sin (An-Naml, Asy-Syu`ara’, Al-Qashash) pada malam Jum’at, ia menjadi bagian dari kekasih-kekasih Allah dan berada di dekat Allah; dan di dunia ia tidak akan ditimpa keputus-asaan selamanya; di akhirat akan dikaruniai surga sehingga ia bahagia di atas bahagia, diberi pasangan seribu bidadari.”
“Barangsiapa yang membaca surat As-Sajdah pada setiap malam Jum’at, Allah akan memberikan kepadanya catatan amalnya di tangan kanannya, dan tidak dihisab sebagaimana mestinya, dan ia menjadi kekasih Muhammad dan keluarganya (as).”
Imam Muhammad Al-Baqir (as) berkata:“Barangsiapa yang membaca surat Shad pada malam Jum’at, ia akan dikaruniai kebaikan dunia dan akhirat yang tidak diberikan kepada seorang pun manusia kecuali Nabi dan Rasul atau Malaikat muqarrabin, Allah memasukkannya ke surga, yang tidak diberikan kepada semua orang yang mencintai Ahlul bait (as) sekalipun pembantu mereka yang selalu berkhidmat kepada mereka kecuali ia sampai ke tingkat dianggap keluarga mereka dan mendapat syafaat mereka.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Ahqaf pada malam Jum’at atau hari Jum’at, Allah tidak menimpakan kepadanya hal-hal yang menakutkan dalam kehidupan dunia dan mengamankannya dari ketakutan pada hari kiamat.”
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada setiap malam Jum’at, Allah swt mencintainya, dan Ia menjadikan semua manusia mencintainya. Di dunia ia diselamatkan dari keputus-asaan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit-penyakit dunia; selain itu ia menjadi kekasih Amirul mukminin (as), dan surat ini adalah surat Amirul mukminin (as).”
Dalam suatu riwayat dikatakan:“Barangsiapa yang membaca surat Al-Jumu`ah setiap malam Jum’at, maka ia akan menjadi penghapus dosa-dosanya antara Jum’at ke Jum’at.”
Ketahuilah, bahwa shalat-shalat sunnah pada malam Jum’at banyak sekali, antara lain adalah shalat Amirul mukminin (as), yang antara lain adalah shalat dua rakaat, setiap rakaat sesudah Fatihah membaca Al-Zalzalah (lima kali). Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa orang yang melakukan shalat ini, Allah akan mengamankannya dari azab kubur dan segala yang menakutkan pada hari kiamat.
Ketiga: Membaca surat Al-Jumu‘ah dalam rakaat pertama shalat Maghrib dan Isya’, dan membaca surat Al-Ikhlash dalam rakaat kedua pada shalat Maghrib dan surat Al-A‘la pada shalat Isya’.
Keempat: Meninggalkan bacaan syair.
Dalam riwayat yang shahih dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) bahwa makruh hukumnya membaca syair bagi orang yang berpuasa, pada bulan Muharram, di makam suci, dan pada malam Jum’at dan hari Jum’at. Perawinya bertanya:walaupun syair itu isinya tentang kebenaran? Imam menjawab: Walaupun tentang kebenaran.
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang melantunkan syair pada malam Jum’at atau hari Jum’at, maka ia tidak memperoleh bagian dari pahala malam Jum’at dan harinya.” Dalam riwayat yang lain: Shalatnya pada malam dan hari itu tidak diterima.
Kelima: Memperbanyak mendoakan saudara-saudaranya yang beriman sebagaimana yang dilakukan oleh Fatimah Az-Zahra’ (as). Jika mendoakan sepuluh orang yang telah meninggal, maka wajib baginya surga, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis.
Keenam: Membaca doa-doa yang ma’tsur, yang antara lain bersumber dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (as), beliau berkata: “Barangsiapa yang membaca doa berikut tujuh kali pada malam Jum’at dalam sujud yang terakhir dalam shalat sunnah nafilah Isya’, ia akan diampuni dosa-dosanya. Dan yang paling utama doa ini dibaca secara berulang-ulang setiap malam:
اَللَّهُمَّ اِنّي أَسْأَلُكَ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَاسْمِكَ الْعَظِيْمِ اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّد وَآلِهِ وَاَنْ تَغْفِرَ لِي ذَنْبِيَ الْعَظِيْمَ.
Allâhumma inni as-aluka biwajhikal karîmi, wasmikal ‘azhîmi, an tushalliya `alâ Muhammadin wa âlihi, wa an taghfiralî dzanbil `azhim(i).
Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan wajah-Mu yang mulia dan dengan nama-Mu yang agung, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan ampuni dosaku yang besar.
Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca doa berikut tujuh kali pada malam Jum’at, kemudian ia mati pada malam itu, ia akan masuk ke surga; barangsiapa yang membacanya pada hari Jum’at, lalu ia mati pada hari itu, maka ia akan masuk ke surga”:
اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبّي لاَ اِلَهَ إلاَّ اَنْتَ خَلَقْتَنِي وَاَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ اَمَتِكَ وَفِي قَبْضَتِكَ وَنَاصِيَتِي بِيَدِكَ اَمْسَيْتُ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْـتَطَعْتُ اَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ شَـرِّ مَا صَنَعْتُ اَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ وَاَبُوءُ بِذُنُوبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى اِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ اَنْتَ .
Allâhumma Anta Rabbi lâila illâ Anta khalaqtanî, wa ana ‘abduka wabnu amatika wa fi qabdhatika wa nâshiyati biyadika. Amsaytu ‘alâ ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu, a‘uzdu biridhaka min syarri mâ shana‘tu, abûu bini‘matika wa abûu bidzunûbî, faghfirlî dzunûbî innahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ Anta.
Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu putera hamba-Mu berada dalam genggaman-Mu dan nasibku berada di tangan-Mu. Aku memasuki petang ini atas perjanjian kepada-Mu sesuai dengan kemampuanku, aku berlindung dengan ridha-Mu dari keburukan perbuatanku, aku kembali kepada-Mu dengan nikmat-Mu dan aku kembali kepada-Mu dengan membawa dosa-dosaku, maka ampuni dosa-dosaku, karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.
Syeikh Ath-Thusi mengatakan, disunnahkan juga membaca doa berikut pada malam Jum’at, hari Jum’at, dan malam Arafah:
اَللَّهُمَّ مَنْ تَعَبَّأَ وَتَهَيّأَ وَاَعَدَّ وَاسْتَعَدَّ لِوِفَادَة اِلَى مَخْلُوقٍ رَجَاءَ رِفْدِهِ وَطَلَبَ نَائِلِهِ وَجَائِزَتِهِ.
Allâhumma man ta‘abbaa wa tahayyaa wa a‘adda wasta‘adda liwifadati ilâ makhlûqin rajâa rifdihi wa thalaba nâilihi wa jâizatihi.
Ya Allah, wahai Yang Bersedia dan Mempersiapkan diri-Nya untuk datang kepada makhluk yang mengdambakan kedatangan-Nya, dan mengharap karunia dan pengam-punan-Nya.
فَاِلَيْكَ يَا رَبِّ تَعْبِيَتِى وَاسْتِعْدَادِي رَجَاءَ عَفْوِكَ وَطَلَبَ نَائِلِكَ وَجَائِزَتِكَ فَلاَ تُخَيِّبْ دُعَائِي يَا مَنْ لاَ يَخِيْبُ عَلَيْهِ سَائِلٌ وَلاَ يَنْقُصُهُ نَائِلٌ.
Failayka yâ Rabbi ta‘biyatî wasti‘dâtî rajâa ‘afwika wa thalaba nâilihi wa jâizatihi, falâ tukhayyib du‘âî yâ man lâ yakhîbu ‘alayhi sâilun walâ yanqushuhu nâilun.
Kepada-Mu ya Rabbi, aku persiapkan diriku untuk mengharap ampunan-Mu, dan memperoleh karunia dan ampunan dari-Mu, maka jangan sia-siakan doaku wahai Yang tidak pernah menyia-nyiakan orang yang bermohon dan tidak berkurang karena orang yang memperolehnya.
فَاِنّي لَمْ آتِكَ ثِقَةً بِعَمَلٍ صَالِحٍ عَمِلْتُهُ وَلاَ لِوِفَادَةِ مَخْلُوقٍ رَجَوْتُهُ اَتَيْتُكَ مُقِرّاً عَلَى نَفْسي بِاْلاِسَاءَةِ وَالظُّلْمِ مُعْتَرِفاً بِاَنْ لاَ حُجَّةَ لِي وَلاَ عُذْرَ
Fainnî lam âtika tsiqatan bi‘amalin shâlihin ‘amiltuhu walâ liwifâdati makhlûqin rajautuhu, âtaytuka muqirran ‘ala nafsî bil-isâati wazh-zhulmi mu‘tarifan bian lâ hujjatalî walâ ‘udzra.
Aku datang kepada-Mu bukan karena percaya pada amal baik yang kulakukan, bukan karena Engkau siap datang pada makhluk yang mengharapkan, tetapi aku datang kepada-Mu karena pengakuan atas kesalahan dan kezalimanku pada diriku, dan pengakuan bahwa tidak ada lagi hujjah dan alasan bagiku.
اَتَيْتُكَ اَرْجُو عَظِيمَ عَفْوِكَ الَّذِى عَفَوْتَ بِهِ عَنِ الْخَاطِئِيْنَ فَلَمْ يَمْنَعْكَ طُولُ عُكُوفِهِمْ عَلَى عَظِيْمِ الْجُرْمِ اَنْ عُدْتَ عَلَيْهِمْ بِالرَّحْمَةِ
Ataytuka arjû ‘azhima ‘afwika alladzi ‘afawta bihi ‘anil khâthiîna, falam yamna‘ka thûlu ‘ukûfihim ‘ala ‘azhîmil jurmi an ‘udta ‘alayhim bir-rahmah.
Aku datang kepada-Mu karena mengharap maaf-Mu yang besar, dengannya Kau maafkan orang-orang yang bersalah, dan besarnya kezaliman mereka tidak menghalangi-Mu untuk menyayangi mereka.
فَيَا مَنْ رَحْمَتُهُ وَاسِعَةٌ وَعَفْوُهُ عَظِيْمٌ يَا عَظِيْمُ يَا عَظِيْمُ يَا عَظِيْمُ لاَ يَرُدُّ غَضَبَكَ إلاَّ حِلْمُكَ وَلاَ يُنْجِي مِنْ سَخَطِكَ إلاَّ التَّضَرُّعُ اِلَيْكَ
Fa yâ man rahmatuhu wâsi‘ah, wa ‘afwuhu ‘azhîmah, yâ ‘Azhimu yâ ‘Azhimu yâ ‘Azhimu lâ yaruddu ghadhabaka illâ hilmuka, walâ yunjî min sakhathika illât tadharru‘a ilayka.
Wahai Yang luas rahmat-Nya dan besar ampunan-Nya, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Agung, tak akan ada yang mampu menolak marah-Mu kecuali santun-Mu, tak akan terselamatkan dari murka-Mu kecuali menghampiri-Mu.
فَهَبْ لِي يَا اِلَهِي فَرَجاً بِالْقُدْرَةِ الَّتِي تُحْيِي بِهَا مَيْتَ الْبِلاَدِ وَلاَ تُهْلِكْنِي غَمّاً حَتَّى تَسْتَجِيْبَ لِي وَتُعَرِّفَـنِِي اْلاِجَابَةَ فِي دُعَائِي وَاَذِقْـنِي طَعْمَ الْعَافِيَةِ إلَى مُنَتَهَى اَجَلِي وَلاَ تُشْمِتْ بِي عَدُوِّى وَلاَ تُسَلِّطْهُ عَلَيَّ وَلاَ تُمَكِّنْهُ مِنْ عُنُقِي
Fahablî yâ Ilâhî farajan bil qudratil latî tuhyî biha maytal bilâdi, walâ tuhliknî ghamman hattâ tastajîbalî, wa tu‘arrifanîl ijâbata fi du‘âî, wa adziqnî tha‘mal ‘âfiyati ilâ muntahâ ajalî, walâ tusymitbî ‘aduwwî, walâ tusallith ‘alayya, walâ tumakkinhu min ‘unuqî.
Karena itu, ya Ilahi, karuniakan padaku kebahagiaan dengan kekuasaan-Mu, dengannya Kau hidupkan kematian negeri, jangan binasakan aku karena penderitaan sehingga Kau perkenankan doaku dan Kau perkenalkan padaku ijabah doaku. Karuniakan padaku kelezatan keselamatan sampai akhir ajalku, dan jangan biarkan musuhku menghan-curkanku, menguasaiku dan membelengguku.
اَللَّهُمَّ اِنْ وَضَعْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَرْفَعُنِي وَاِنْ رَفَعْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَضَعُنِي وَاِنْ اَهْلَكْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَعْرِضُ لَكَ فِي عَبْدِكَ اَوْ يَسْأَلُكَ عَنْ اَمْرِهِ وَقَدْ عَلِمْتُ اَنَّهُ لَيْسَ فِى حُكْمِكَ ظُلْمٌ وَلاَ فِى نَقَمَتِكَ عَجَلَةٌ وَاِنَّمَا يَعْجَلُ مَنْ يَخَافُ الْفَوْتَ وَاِنَّمَا يَحْتَاجُ اِلَى الظُّلْمِ الضَّعِيفُ وَقَدْ تَعَالَيْتَ يَا اِلَهِى عَنْ ذَلِكَ عُلُوّاً كَبِيْراً.
Allâhumma in wadha‘tanî famandzal ladzî yarfa‘unî, wain rafa‘ta famandzal ladzî yadha‘unî, wain ahlaktanî famandzal ladzî ya‘ridhu laka fi ‘abdika aw yas-aluka ‘an amrihi, wa qad ‘alimtu annahu laysa fi hukmika zhulmun walâ fi niqmatika ‘ajalun, wa innama ya‘jalu man yakhâful fawta, wa innama yahtâju ilâzh zhulmizh zha‘îfu, wa qad ta‘âlayta yâ Ilâhi ‘an dzâlika ‘uluwwan kabîrâ.
Ya Allah, jika Kau hinakan aku, siapa lagi yang mampu memuliakan aku; jika Kau muliakan aku, siapa lagi yang akan mampu menghinakan aku; jika Kau binasakan aku, siapa lagi yang mampu menghalangi-Mu atau siapa yang akan memohon pada-Mu tentang persoalannya. Sungguh, aku tahu tidak ada kezaliman dalam hukum-Mu, tidak ada yang tergesa-gesa dalam siksaan-Mu. Karena keterge-sagesaan itu hanya terjadi pada orang takut ketinggalan, dan butuh pada kezaliman yang lemah. Sementara Engkau ya Ilahi benar-benar Maha Mulia dari semua itu.
اَللَّهُمَّ اِنّى اَعُوذُ بِكَ فَاَعِـذْنِى، وَاَسْتَجِيْرُ بِكَ فَاَجِرْنِى، وَاَسْتَرْزِقُكَ فَارْزُقْـنِى، وَاَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ فَاكْفِنِى، وَاَستَنْصِرُكَ عَلَى عَدُوِّى فَانْصُرْنِى، وَاَسْتَعِيْنُ بِكَ فَاَعِـنِّى، وَاَسْتَغْفِرُكَ يَا اِلَهِى فَاغْفِرْ لِى آمِيْنَ آمِيْنَ آمِيْنَ
Allâhumma innî a‘ûdzu bika fa-a‘idznî, wa astajîru bika fa-ajirnî, wa astarziquka farzuqnî, wa atawakkalu ‘alayka fakfinî, wa astanshiruka ‘ala ‘aduwwî fanshurnî, wa asta‘înu bika fa-a‘innî, wa astaghfiruka yâ Ilâhî faghfirlî âmin âmin âmin.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu, maka lindungi aku; aku memohon keselamatan pada-Mu, maka selamatkan aku; aku memohon rizki pada-Mu, maka berilah aku rizki; aku bertawakkal kepada-Mu, maka cukupi aku; aku memohon pertolongan kepada-Mu atas musuhku, maka tolonglah aku; aku memohon bantuan kepada-Mu, maka bantulah aku; aku memohon ampunan kepada-Mu ya Ilahi, maka ampuni aku, amin amin amin.
Ketujuh: Membaca doa Kumail.
Kedelapan: Membaca doa sebagaimana yang dibaca pada malam Arafah, yaitu:
اَللَّهُمَّ يَا شَاهِدَ كُلِّ نَجْوَى ....
Ya Allah, wahai Yang Menyaksikan setiap jeritan …
(Doa ini terdapat dalam buku Adab Wuquf di Arafah)
Kesembilan: Membaca (10 kali):
يا دائِمَ الْفَضْلِ عَلى الْبَريِّةِ يا باسِطَ الْيَدَيْنِ بِالْعَطِيَّةِ يا صاحِبَ الْمَواهِبِ السَّنِيَّةِ صَلِّ عَلى مُحَمِّد وَآلِهِ خَيْرِ الْوَرىْ سَجِيَّةً وَاغْفِرْ لَنا يا ذَا الْعُلى فى هذِهِ الْعَشِيَّةِ
Kesepuluh: Makan buah delima sebagaimana yang dilakukan oleh Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) pada setiap malam Jum’at. Dan yang paling baik adalah menjelang tidur. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa orang yang makan buah delima menjelang tidur, ia akan diamankan dirinya sampai pagi hari.
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: Barangsiapa yang membaca zikir berikut (100 kali) antara shalat sunnah nafilah dan shalat Shubuh, Allah membangunkan baginya rumah di surga:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ اَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبِّى وَاَتُوبُ اِلَيْهِ
Disunnahkan membaca doa berikut pada malam Jum’at waktu dini hari:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِهِ وَهَبْ لِيَ الْغَدَاةَ رِضَاكَ، وَاَسْكِنْ قَلْبِى خَوْفَكَ، وَاقْطَعْهُ عَمَّنْ سِوَاكَ حَتَّى لاَ اَرْجُوَ وَلاَ اَخَافَ إلاَّ إِيَّاكَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِهِ وَهَبْ لِى ثَبَاتَ الْيَقِيْنِ، وَمَحْضَ اْلاِخْلاَصِ، وَشَرَفَ التَّوْحِيْدِ، وَدَوَامَ اْلاِسْتِقاَمَةِ، وَمَعْدِنَ الصِّبْرِ، والرِّضَا بِالْقَضَاءِ وَالْقَدَرِ، يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ السَّائِلِيْنَ، يَا مَنْ يَعْلَمُ مَا فِي ضَمِيْرِ الصَّامِتِيْنَ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، وَاسْتَجِبْ دُعَائِى، وَاغْفِرْ ذَنْبِى، وَاَوْسِعْ رِزْقِي، وَاقْضِ حَوَائِجِي فِي نَفْسِي وَاِخْوَانِي فِي دِيْنِي وَاَهْلِي.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, pagi ini karuniakan padaku ridha-Mu, tanamkan ke dalam hatiku rasa takut kepada-Mu, dan lepaskan hatiku dari selain-Mu sehingga aku tidak berharap dan tidak takut kecuali kepada-Mu.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, karuniakan padaku kekuatan keyakinan, ketulusan ikhlas, kemuliaan tauhid, kelangsungan istiqamah, keagungan kesabaran, dan ridha pada ketentuan dan takdir-Mu wahai Yang Memenuhi hajat orang-orang yang memohon, wahai Yang Mengetahui apa yang tersimpan dalam hati orang-orang yang diam.
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, perkenankan doaku, ampuni dosaku, luaskan rizkiku, penuhi hajat-hajatku untuk diriku, saudara-saudaraku seagama dan keluargaku.
اِلَهِي طُمُوحُ اْلاَمَالِ قَدْ خَابَتْ إلاَّ لَدَيْكَ، وَمَعَاكِفُ الْهِمَمِ قَدْ تَعَطَّلَتْ إلاَّ عَلَيْكَ، وَمَذَاهِبُ الْعُقُولِ قَدْ سَمَتْ إلاَّ اِلَيْكَ، فَاَنْتَ الَّرجَاءُ وَاِلَيْكَ الْمُلْتَجَأُ، يَا اَكْرَمَ مَقْصُودٍ وَاَجْوَدَ مَسْؤُولٍ، هَرَبْتُ اِلَيْكَ بِنَفْسِى يَا مَلْجَاَ الْهَارِبِيْنَ بِاَثْقَالِ الذُّنُوبِ اَحْمِلُهَا عَلَى ظَهْرِى. لاَ اَجِدُ لِى اِلَيْكَ شَافِعاً سِوَى مَعْرِفَتِي بِاَنَّكَ اَقْرَبُ مَنْ رَجَاهُ الطَّالِبُونَ، وَاَمَّلَ مَالَدَيْهِ الرَّاغِبُونَ، يَا مَنْ فَتَقَ الْعُقُولَ بِمَعْرِفَتِهِ، وَاَطْلَقَ الاَلْسُنَ بِحَمْدِهِ، وَجَعَلَ مَا امْتَنَّ بِهِ عَلَى عِبَادِهِ فِي كِفَاءٍ لِتَاْدِيَةِ حَقِّهِ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وآلِهِ، وَلاَ تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ عَلَى عَقْلِى سَبِيْلاً، وَلاَ لِلْبَاطِلِ عَلَى عَمَلِى دَلِيْلاً.
Ilahi, sia-sialah keinginan yang besar kecuali pada apa yang ada di sisi-Mu
Sia-sialah harapan yang besar kecuali kepada-Mu
Sia-sialah semua mazhab pemikiran kecuali yang ditujukan kepada-Mu
Engkaulah harapanku, kepada-Mu aku bersandar
Wahai Tujuan yang paling mulia, dan Yang Paling Dermawan dari semua yang dimohon.
Aku lari kepada-Mu wahai Tempat Berlindung orang-orang yang lari karena beratnya dosa-dosa yang dipikul di pundaknya.
Tidak kudapatkan penolong menuju-Mu kecuali makrifatku bahwa Engkau adalah Harapan orang-orang yang mencari, dan Cita-cita orang-orang yang berkeinginan.
Wahai Yang Membuka pikiran dengan makrifat-Nya,
Yang Diucapkan lisan dengan pujian-Nya,
Yang Menjadikan karunia-Nya mencukupi hak semua hamba-Nya.
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
Jangan jadikan setan menguasai jalan pikiranku, dan yang batil menjadi penuntun amalku.
Ketika terbit fajar hari Jum’at, maka bacalah doa:
اَصْبَحْتُ فِى ذِمَّةِ اللَّهِ وَذِمَّةِ مَلاَئِكَتِهِ وَذِمَمِ اَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ عَلَيهِمُ السَّلاَمُ وَذِمَّةِ مُحمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَذِمَمِ اْلاَوْصِيَاءِ مِنْ آلِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ آمَنْتُ بِسِرّ آلِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِمُ السَّلامُ وَعَلاَنِيَتِهِمْ وَظَاهِرِهِمْ وَبَاطِنِهِمْ وَاَشْهَدُ اَنَّهُمْ فِى عِلْمِ اللهِ وَطَاعَتِهِ كَمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ .
Ashbahtu fi dzimmatillâhi, wa dzimmati malâikatihi, wa dzimami anbiyâihi wa rusulihi (‘alayhimus salam), wa dzimmati Muhammadin (shallallâhu `alayhi wa âlihi), wa dzimamil awshiyâi min âli Muhammadin (`alayhimus salam). Amantu bisirri âli Muhammadin (`alayhimus salam) wa `alâniyatihim, wa zhâhirihim wa bâthinihim. Wa asyhadu annahum fi `ilmillâhi wa thâ`atihi ka-Muhammadin (shallallâhu `alayhi wa âlihi).
Aku memasuki pagi hari dalam perjanjian Allah, perjanjian para Malaikat-Nya, perjanjian para Nabi dan Rasul-Nya, perjanjian Muhammad saw, dan perjanjian para washinya dari keluarga Muhammad (as). Aku mempercayai keluarga Muhammad yang rahasia dan yang nampak, yang zhahir dan yang batin. Aku bersaksi bahwa mereka dalam mengenal dan mentaati Allah sama dengan pengenalan dan ketaatan Muhammad saw kepada-Nya.
Dalam suatu riwayat dikatakan: Barangsiapa yang membaca zikir berikut (tiga kali) pada hari Jum’at sebelum shalat Shubuh, ia diampuni dosa-dosanya walaupun lebih banyak dari buih di atas samudera:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذي لاَ اِلَهَ إلاّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ
Aku mohon ampun kepada Allah Yang Tiada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup dan Mengawasi, dan aku bertaubat kepada-Nya.
13 Feb 2013
Hari Valetine - Yang Perlu Kita Tahu
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
( SeTelah kiTa taU huKum meRayakannya semoga kita daPat menghindaRi unTuk tidaK
meRayakannya. )
Valentine Lagi..??? Penat nih..!!!
“Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad dan Abu)
Membicarakan valentine day sulit lepas dari kata pacaran. Tak perlu banyak debat, insya Allah. Kita semua sudah banyak
mendapati bahasan bahwa perayaan ini berasal dari agama paragnisme yg najis lalu dihidup-hidupkan oleh orang-orang yg bodoh dan seenak perut mereka menentukan tatacara ibadah.
Kini ia menjadi alat kapitalisme untuk memasarkan produknya
dg memeras para remaja. Hanya ada dua jenis manusia yg merayakan valentine:
1. kapitalisme yang keji,
2. orang bodoh yang tertindas.
Materialisme-kapitalisme memang sedang mengepung kita. Mengajarkan bahwa kemuliaan dinilai dg kekayaan dan harta.
“Adapun manusia apabila Rabbnya menguji, lalu ia dimuliakan, dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata, “Rabbku memuliakanku...” Adapun bila Rabbnya menguji lalu membatasi rizqinya, dia berkata, “Rabbku menghinakanku...” (Al Fajr:15 – 16)
Tak perlu kita menjadi korban, apalagi dg memboroskan milik kita.
Cinta yg sehat mengajarkan untuk mempersiapkan masa depan kita penuh rencana, karena engkau akan memiliki
keluarga yg akan kau pertanggung jawabkan nafkahnya di hadapan Allah.
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan, dan syaithan itu sangat ingkar kepada Rabbnya.” (Al Israa’:27)
Valentine, Bukan Budaya Kita Loh...
Kan boleh, cuma sekedar ikut merayakan saja. Bukankah ini hari kasih sayang sedunia yang
universal..???
Mungkin sebagian dari kamu berdalih begitu.
Oke, tapi bagi kaum muslimin, kita udah diwanti-wanti sama Allah Swt. :
“Dan janganlah kamu mengikuti
apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS Al Israa’ : 36)
Nah, inilah uniknya Islam. Tidak ada yang namanya sekadar ikut, cuma ngikut atau ikut-ikutan saja. Sebelum melakukan suatu perbuatan, sebagai muslim, kita harus paham apa dan bagaimana Islam menyikapinya.
Ini mendidik kamu, para remaja muslim, agar tidak menjadi generasi PEMBEBEK...!
Generasi yang bisanya cuma ikut-ikutan tanpa tahu ilmunya. Islam mengajak kamu untuk cerdas dlm menyikapi sesuatu.
Saat Ku Katakan Padamu,
“Be My Valentine”
Saatnya kita mencampakkan budaya yg jelas-jelas nggak memberi manfaat apa pun pada kita, kaum muslimin. Kalo hanya dg alasan kasih sayang, Islam adalah sumber dan muara
kasih sayang itu sendiri.
Mulai dari haramnya aborsi karena setiap anak punya hak hidup, naluri sayang seorang ibu juga dijaga agar tdk dirusak oleh paham atas nama
kebebasan. Begitu juga dg penghargaaan seorang anak yg tinggi untuk menghormati ibu dan bapaknya. Nggak ada konsep penitipan panti jompo dalam Islam. Toh, betapa pun tuanya orangtua kita, merekalah yg dulu pernah melahirkan dan membesarkan kita dg kasih sayang. Betul kan?
Hubungan laki-laki dan perempuan bila ingin berkasih-sayang, ada sarananya. Pernikahan. Di sinilah satu sama lain diajari untuk mengenal kasih-sayang sejati yg diikuti tanggung jawab. Bukan hanya bisa memberi bunga, coklat dan boneka tanpa berani berkomitmen dan maunya sekadar pacaran mulu.
Tapi Islam mengajarkan cowok untuk jadi laki-laki sejati, begitu dengan para cewek. Jangan mau digombali hanya dg rayuan tak bermutu. Mereka yang suka gembar gembor Valentine’s Day dan kasih sayang, malah mereka juga yang enggan untuk melindungi dan menyayangi bumi.
Contohnya, Amerika tuh yang menolak peduli terhadap efek global warming atau pemanasan global. Ozon yang semakin menipis karena efek rumah kaca, toh itu juga banyak berasal dari negaranya yg penuh dengan gedung bertingkat dan pemakaian freon secara berlebihan. Kalau sudah begini, kamu masih percaya dengan
Valentine’s Day adalah hari kasih sayang? Universal pula? Naif banget kalo iya.
Cukup Islam saja sebagai tolok ukur dalam seluruh perbuatan kita. Insya Allah pasti selamat dunia-akhirat.
Dijamin! So, mari kita campakkan Valentine dan ambil Islam saja sebagai the way of life yg penuh kasih sayang.
Yuk, kaji Islam biar cerdas dan takwa.
6 Feb 2013
Pakaian Ahli Neraka
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
“Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim). Keterangan: Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bagian-bagian tertentu.
Banyak juga akhwat yang memakai pakaian semuanya tertutup, tetapi ketat kelihatan lekukkan tubuh, dada dan pahanya ini juga tidak dibolehkan, apalagi kelihatan jelas bagian-bagian aurat tertentu.
Wahai ukhti muslimah pakailah pakaian yang longgar yang tidak kelihatan lekukkan tubuhnya, serta pakailah jilbab yang menutupi dada, janganlah jilbabnya ditarik sehingga lekukkan dadanya kelihatan.
Subscribe to:
Posts (Atom)